Chapter 9

138 8 45
                                    

Nobita bangun pagi sekali karena ia dan Sakura akan mengantar Sarada ke bandara. Sarada lalu turun di lobi bandara. Ia sudah ditunggui oleh guru dan teman - temannya.
"Hati - hati ya, Kak Sara", kata Nobita. Sarada lalu berkumpul dengan teman dan gurunya di pintu keberangkatan internasional. Mereka lalu menyerahkan paspor dan visa wisata ke bagian imigrasi.

Setelah dokumen perjalanan mereka sudah lengkap, mereka lalu naik ke pesawat. Sarada duduk bersama Chou - Chou dan Sumire.
"Kita akan bersenang - senang Sarada. Melihat dunia di luar Prancis!", kata Chou - Chou.
"Kita bisa melihat Istana Buckingham. Selama ini aku melihatnya di TV", kata Sumire.
Pesawat itu kemudian lepas landas, meninggalkan Paris dan seisinya.

Tokyo, Jepang

Doraemon muncul di kamar Shizuka lewat pintu ke mana saja.
"Kenapa Doraemon?", tanya Shizuka.
"Bete. Bolak balik aku disuruh tidur di luar. Mana di Prancis sana malam hari dingin".
"Makanya jangan kebanyakan minum wine Doraemon".
"Ah... padahal rasanya kayak jus anggur. Enak banget. Lebih enak daripada dorayaki. Efeknya sih aspal jalanan serasa kasur hotel".
"Hahahahaha itulah efek kebanyakan minum minuman keras Emon". Shizuka tertawa geli.

"Shizuka ada suatu hal yang ingin kukatakan padamu", kata Doraemon.
"Apa itu?". Shizuka mulai penasaran.
"Ini soal Nobita. Sebenarnya Nobita adalah anak angkat keluarga Uchiha".
"😳😳😳". Mata Shizuka melebar seperti seseorang yang mendapat kabar yang sangat mengejutkan. "Kok bisa?".
"Jadi orang tua kandung Nobita meninggalkannya di rumah sakit hanya karena dia buta. Kemudian Nobita diadopsi oleh keluarga Uchiha. Keluarga Uchiha mengetahui soal Nobita karena ada poster yang dibuat oleh rumah sakit itu agar ada yang mau mengadopsi".
"Jahatnya mereka itu...", gumam Shizuka. "Tapi yang penting keluarga Uchiha sayang sama Nobita".
"Bahkan Nobita dekat sekali dengan kakaknya. Mereka ibarat seperti perangko dan amplop".

"Begitu ya... aku ingin tahu seperti apa di masa depan nanti", kata Shizuka. Doraemon mengeluarkan televisi masa depan.
"Di masa depan, jika kau tidak ke Paris, Nobita akan menikah dengan Himawari. Anak kedua dari keluarga Uzumaki". Doraemon menyalakan televisi itu.
"Apakah dia masih buta?", tanya Shizuka.
"Masih buta. Tapi Nobita jadi tetap buta karena keinginannya sendiri".
"Berarti aku harus belajar yang rajin supaya aku bisa belajar di Paris", batin Shizuka.

Paris, Prancis

Sakura dan Nobita mendatangi Ichiraku Ramen.
"Paman aku ramen jumbonya satu!", kata Nobita.
"Ramen misonya satu", kata Sakura.

Teuchi membuatkan pesanan mereka. Sambil menunggu ramennya jadi, Nobita mengeluarkan buku Icha - Icha Paradise dari dalam tasnya. Tentu saja Nobita menyembunyikannya di ruangan tersembunyi di dalam tasnya yang didesain oleh Doraemon.
"Aduh Nobita sampai kapan kau baca buku haram itu?", tanya Sakura datar.
"Buku ini bagus mama. Kau harus membacanya. Mama bisa tahu apa itu cinta".
"Bagus gundulmu Nobi".
"Tenang saja. Aku nggak akan bisa mengintip kok".

BLETAK!

"Ittaaaaaiii...". Nobita mengelus rambutnya yang dijitak oleh Sakura.
"Sakit mama😣".
"Mau dishanaro?".
"Ampuuuunnn". Nobita langsung pasang muka memelas.

"Sakura-san sudah Nobita jangan dipukuli terus. Nanti bonyok", kata Ayame.
"Biarin ajah salahnya sendiri baca Icha - Icha", kata Sakura datar.

Tak lama kemudian, ramen pesanan mereka datang.
"Selamat makan!". Nobita langsung melahap ramennya.
"Aduh Nobita kau ini seperti orang 3 hari tidak makan", kata Sakura sweatdrop.
"Je suis lapar mama", kata Nobita.
"Tapi nggak usah kayak orang kelaparan juga Nobi".

Sehabis makan, Nobita dan Sakura pulang ke rumah. Mereka mandi dan memakai piyama. Nobita lalu belajar di kamarnya.
"Besok akan ada kuis mencongak. Aku harus rajin belajar", batin Nobita. Ia meraba - raba titik - titik yang ada di buku pelajarannya.

London, Inggris

Sarada sedang membereskan barang - barang yang ada di kamar hotelnya.
"Bete juga di rumah terus. Mana adik aku sukanya baca Icha - Icha", kata Sarada.
"Aneh juga. Bisa - bisanya Jiraiya-sama menulis buku dengan huruf braille", kata Chou - Chou.
"Jiraiya-sama mah niat banget untuk merusak pikiran orang". Sarada duduk di ranjang hotel. "Gara - gara Jiraiya-sama adikku jadi sehentai ini".
"Tapi kamu sayang sama adik kamu kan Sara?". "Iyah Chou - Chou. Untung sayang. Dia emang adik aku yang imut hihihihi".

Kembali ke Paris, Sakura masuk ke kamar Nobita dan Sarada. Terlihat Nobita ketiduran saat belajar.
"Nobi mungkin capek banget", gumam Sakura. Ia menggendong Nobita lalu membaringkannya di tempat tidur. Sakura lalu memasukkan buku pelajaran tersebut ke dalam tas dan mematikan lampu kamar.
"Mama tidur bareng Nobi ya". Sakura naik ke tempat tidur dan berbaring di samping Nobita. Reaksi Nobita adalah memeluk ibunya.
"Bonne nuit Nobita". Sakura tidur sambil memeluk Nobita.

Sakura bangun dan mendapati Nobita masih tidur di sampingnya.
"Nobita?". "Lima menit lagi", erangnya malas. Nobita masih terus bergumul di balik selimut.
"Nobita bangun yuk". "Iyah iyah". Nobita membuka kedua matanya. "Hoaaam bonjour mama".
"Bonjour Nobi". Sakura mencium pipi putranya.

Nobita lalu mandi dan memakai seragam sekolahnya. Ia lalu dituntun ibunya ke ruang makan.
"Mama hari ini ada rapat guru. Nanti Nobi pulang jam 12", kata Nobita.
"Nanti kamu dijemput sama Nenek Mikoto, Nobi. Terus kamu bisa ke tempat kerja mama. Para pasien ingin mendengarkanmu main biola".
"Benarkah!?". Mata buta Nobita berbinar - binar.
"Oui sayang. Mama sudah minta ijin sama Kepala Rumah Sakit". Sakura lalu menyiapkan sarapan untuk Nobita.

"Bon appetit"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bon appetit". Nobita memakan sarapannya.
"Makan yang banyak ya Nobiku sayang. Biar semangat sekolahnya", kata Sakura sambil tersenyum.

Setelah makan, Nobita dan Sakura bersiap untuk berangkat. Mereka masuk ke dalam mobil.
"Kita berangkat ya Nobi". Sakura kemudian menjalankan mobilnya.

Berlin, Jerman

Sasuke naik bis ke kantor bersama Naruto.
"Dasar Nobita. Mentang - mentang buta malah baca Icha - Icha", kata Sasuke ketus.
"Yang sabar ya teme. Ini ujian", kata Naruto.
"Yah ada tantangan tersendiri kalau membesarkan anak penyandang disabilitas. Andaikata Nobita bisa melihatku".
"Pasti di bilang kau tampan sekali", kata Naruto sambil berandai - andai.

"Hei ada yang ingin kukatakan padamu", kata Naruto.
"Apa itu?".
"Boruto merengek - rengek minta dicarikan guru untuk belajar braille. Biar bisa baca bareng Nobita".
"Haduuu makin runyam deh", kata Sasuke sweatdrop.

London, Inggris

Sarada dan teman - temannya naik bis menuju Oxford University. Di kursi seberang terlihat Boruto sedang membaca sesuatu.
"Hei Boruto apa itu?", tanya Sarada.
"Ini? Ini adalah alfabet braille", katanya. "Aku belajar sendiri hehehehe".
"Yakkk kau pasti mau baca buku haram itu bareng adikku".
"Hihihi yang penting kan cuma kami berdua yang baca".
"Ah kalian berdua ini selalu saja bersekongkol", kata Sarada sweatdrop.

TBC...

Hihihi Boruto minta dicarikan guru untuk belajar huruf braille biar bisa ikut baca bareng adiknya Sarada😂😂😂
Sakura makin pusing nih kalau Nobi baca Icha - Icha terus.
Kira - kira kapan ya Nobita akan berhenti baca buku itu?

Vote and Comment, Please!

Nobita en France (Nobita in France)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang