chapter 11

3.3K 231 7
                                    

-

"MWO??!!!" Taeyong terkejut,

Nojaem pun terkejut mendengar ucapan jongwoo,

"Secepat itu?? Tapi kenapa?? Disini aku leader kenapa mereka tidak mendiskusikan semuanya bersamaku" ucap taeyong marah,

Taeyong bingung, sekarang dia harus bersikap bagaimana, marah atau sedih,

Disisi lain dia marah karena sepertinya dia adalah leader yang tidak ada gunanya,

Dan di sisi lain dia juga sedih harus kehilangan Ji-Sung,

Taeyong geram dia menjambak rambut frustasi,

Lalu dia melihat renjun yang sepertinya dia tidak terkejut akan berita jisung,

"Renjun?" Ucap taeyong melembut,

"Hyung...maafkan aku, seharunya aku mengatakan kepada kalian lebih awal tentang Ji-Sung" ucap renjun menunduk dengan suara ingin menangis,

"Hyung sebenarnya jisung...."

"Sehari setelah jaemin menemuiku untuk menanyakan jisung, aku sudah curiga sejak awal kenapa jisung ingin pindah roommate-

Aku khawatir pada saat itu pertama kali aku melihatnya pulang terlambat dan sangat larut-

Aku menunggunya hingga dia pulang pada pukul 2 pagi"

*FLASHBACK*

Ceklek~~

pintu terbuka menampakkan jisung yang masuk dengan wajah lelah dan terlihat matanya sembab

"ya, kau darimana saja? Kenapa baru pulang? Dan sebentar" renjun mendekat dan mengangkat dagu Ji-Sung untuk melihat wajahnya lebih jelas

"kau habis menangis?"tanya renjun penuh khawatir

jisung masih terdiam

renjun menghela nafas panjang

"tak apa jika kau tidak ingin menceritakan masalahmu kepadaku aku tak masalah-

sekarang bersihkan dirimu, aku akan mengambil makanan untukmu, pasti kau belum makan" ucap renjun lalu beranjak untuk pergi kedapur

tapi saat renjun ingin pergi, tanganya ditahan oleh Ji-Sung

renjun terkejut tiba-tiba Ji-Sung memeluknya

"menangis lah, ada kalanya dengan menangis mungkin kau akan lega" renjun menepuk punggung jisung untuk menenangkanya

"Hyung aku lelah, tenagaku, batinku, dan ragaku sudah sangat lelah Hyung" ucap jisung

renjun masih terdiam, dia memberikan waktu untuk Ji-Sung bercerita, dia merasakan pundaknya basah, dia menduga bahwa Ji-Sung saat ini sedang menangis

"Hyung kau tau aku telah merusak persahabatan Jeno hyung dan jaemin Hyung"

Renjun yang mendengar mengerutkan dahinya, dia bingung

"Hyung aku bingung aku harus bagaimana?? Aku tidak sanggup untuk terus-menerus diabaikan oleh Jeno hyung-

dia bilang dia cemburu padaku karena jaemin Hyung sangat dekat denganku"

"ternyata dugaan ku benar selama ini" batin renjun

"kau tau bahkan untuk menganggapnya temanpun aku tak sanggup Hyung" ucap jisung

"Ya Jisung-ah" kaget renjun

"aku telah menganggap kalian semua keluarga ku Hyung, untuk itu kenapa aku harus menganggap kalian teman?"

Renjun yang mendengar penuturan Ji-Sung menjadi terharu,

"jisung-ah dengar" ucap renjun melepas pelukan

"lihat aku"

jisung masih menunduk dia tidak mau melihat hyungnya semakin sedih karena melihatnya menangis

"ayo lihat aku!!" Paksa renjun, Ji-Sung pun menatap mata renjun yang sudah berkaca-kaca,

"terkadang kau harus menggunakan hati dan meluangkan sedikit waktu untuk memahami seseorang-

terkadang apa yang keluar dari mulut seseorang bukanlah sebuah kebenaran

dan apa yang kamu lihat belum tentu apa yang terjadi sebenarnya" ucap renjun

"tapi Hyung Jeno hyung telah mengungkapkan semuanya kepadaku, apa itu bukan hal yang sebenarnya??" Jawab jisung

"dia hanya tersulut emosi Ji-Sung, dia hanya sedang dalam fase dimana dia masih tidak bisa memahami situasi" jelas renjun

"berkali-kali kau berusaha memahami sesorang,-

kau hanya melihat dari kata-kata yang dia ucapkan tapi menurutku itu tidak cukup untuk menilai sesorang hanya dari ucapanya," ucap renjun

jisung hanya terdiam

"ada banyak cara untuk memperlakukan diri kita dengan baik,-

aku harap kau akan menemukan satu cara yang cocok untuk dirimu,-

karna sesungguhnya kita tidak dapat mengembalikan dan menghidupkan kembali kehidupan ini,-

dan yang terpenting jangan pernah menyalahkan dirimu sendiri" final renjun

"jisung-ah" lirih renjun

"Hyung aku harus bagaimana?" Pasrah jisung

"waktu seperti sebuah filter, dimana kita akan menyaring masa lalu dan menyisakan hal-hal yang berharga,-

seiring berjalannya waktu, satu satunya hal yang selalu berada disisi kita adalah keluarga dan teman yang setia" jelas renjun

jisungpun menangis sejadi-jadinya setelah mendengar ucapan renjun

"ketika itu semakin sulit, istirahatlah yang cukup" ucap renjun

*FALSHBACK END*

⬇⬇⬇⬇

ohaehada:'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang