Part 3

23 4 0
                                    

Sang mentari pun mulai menyapa. Dimana, hari itu diawali dengan hari yang cerah. Seorang gadis ya g masih berada di atas kasur itu, langsung membuka matanya. Ia langsung mencari benda pipih yang ada diatas nakas. Tak berlama-lama ia, langsung membuka aplikasi Whatsapp nya. Tertera beberapa chat yang masuk. Tapi, ia fokus ke chat yang ia sematkan yaitu Elvan. Gadis itu, Reina. Ia perlahan membuka chatnya. Tubuhnya seketika terasa kaku ketika ia membaca chat Elvan itu.

Elvannn! 👑

Rein, aku udah berada di pesawat ni. Kamu disitu hati-hati, jangan lupa jaga kesehatan. Aku sayang kamu 😚

Reina mengejamkan matanya sejenak. Perlahan ia menghembuskan nafas berat. Kemudia ia mengetikkan pesan untuk Elvan.

Iya kamu juga. Aku sayang kamu.. Aku takut kalau aku rindu gimana caranya hmmm 😌 Kamu disitu baik-baik juga ya 🙂😚

Kemudian, ia meletakkan ponselnya. Ia mengatur nafasnya. Ia berjalan menuju kekamar mandi. Karena ia harus sekolah.

Sebenarnya hari ini, Reina malas pergi sekolah. Terus mau gimana lagi, hari ini kelas Reina ada ulangan harian fisika. Kalau ia ikut susulan pasti susah.

Dengan langkah berat, Reina turun dari kamarnya menuju kedapur. Ia mengambil bekal dan berpamitan kepada kedua orangtuanya. Ia langsung menuju keparkiran motornya. Setelah itu, ia membelah jalan kota Jakarta dengan kecepatan sedang.

***

Tepat di depan karidor kelas XI MIPA 2, ia berjalan dengan pelan. Karena depan kelas mulai sepi. Ataukah ia terlambat? Ataukah hari ini libur untuk kelas XI MIPA 2? Ahh mana mungkin libur cuma satu kelas aja.
Reina berjalan cepat. Ia membuka pintu ruang kelasnya. Ia bernapas lega karena ia tidak terlambat. Ia langsung duduk di bangkunya.

"Tumben lu baru berangkat?" tanya Mely teman sebangku Reina.

"Iya ni. Tadi, gua kira udah masuk bego" jawab Reina.

"Biasa aja kali Re" ujar Mely.

Reina tertawa ringan. "Emang gua biasa" lanjutnya.

Setelah berbincang-bincang dengan Mely, ia menolehkan kepalanya kearah bangku belakang. Ia melihat Nicko yang sedang asik mengobrol dengan teman sebangkunya. Reina pun membalikkan badannya menghadap kedepan.

***

Bumi pun mulai berwarna jingga. Yang artinya, hari sudah mulai sore. Karena matahari akan tergantikan dengan bulan untuk menerangi di kegelapan nanti.
Saat ini, Reina memandang keluar jendela kamarnya. Ia memotret pemandangan indah sore itu. Sambil ia menunggu kabar dari Elvan ia memasang foto hasil tangkapannya ke instastory. Setelah itu, ia mematikan poselnya. Ia masih fokus dengan warna jingga yang ada di langit indah itu.
Tak lama kemudian, ada notifikasi. Tanpa basa-basi ia langsung membuka ponselnya. Ia sudah tersenyum senang ketika ia mendengar suara notifikasi itu.

Ia langsung membuka aplikasi Whatsapp. Namun, seketika senyumannya pudar. Karena notifikasi itu bukan dari Elvan tapi dari sabahat laki-lakinya.

Nicko!!

Mabar yok!

Ia langsung mengetikkan balasan untuknya.

AnehTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang