Part 7

15 0 0
                                    

Assalamualaikum Wr. Wb
Panggilan kepada seluruh siswa, dimohon untuk ke aula sekarang juga, sekian terima kasih

Terdengar suara dari speaker sekolah. Tidak menunggu waktu yang lama, seluruh siswa segera menuju ke aula.

"Emangnya ada apa sih kok disuruh ke aula?" tanya Mely kepada Reina yang kini sedang membenahi tali sepatunya.

"Mana saya tahu" jawab Reina acuh.

"Ish"

Reina tertawa ringan melihat temannya itu. Mereka berdua pun menuju ke Aula. Suara sangat ricuh dan terdengar ramai.

"Baik Assalamu'alaikum Wr. Wb" ujar kepala sekolah setetika menjadi hening.

"Wa'alaikumsalam Wr. Wb" jawab seluruh siswa dengan serentak.

"Disini saya mengumpulkan anak-anak semua, karena saya akan memberitahukan bahwa UAS dimalai minggu depan. Jadi, dimohon untuk seluruh siswa dijaga kesehatannya" ujar Kepala sekolah yang ada didepan.

"Nanti teknisnya seperti biasa. Karena sekarang kelas XII sudah tidak ada, jadi tinggal kelas X dan kelas XI yang mengikuti UAS"

Ya, kelas XII sekarang sudah tidak ada. Maksudnya kelas XII libur karena mereka sudah melaksanakan ujian nasional jadi, mereka tinggal menunggu hasil kelulusan. Bisa dikatakan liburnya bergantian. Karena ketika kelas XII ujian, kelas X dan XI belajar dirumah.

"Nanti jadwal dan tempat duduk kalian akan ditempel di jendela ruang kelas yang akan kalian tempati dan nanti sebelum pulang sekolah silahkan mengambil kartu peserta ujian di TU. Kartu bisa di ambil nanti sampai hari Jum'at agar kalian tidak antri mengambilnya" ujar kepala sekolah.

Masih banyak lagi pengumuman yang disampaikan oleh kepala sekolah. Sampai akhirnya pengumuman selesai dan seluruh siswa turun dari aula. Setelah pengumuman dari aula itu, siswa di pulangkan. Ada juga yang masih berada di depan ruang TU untuk mengambil kartu ujiannya.

Berbeda dengan Reina kini ia sudah mengenakan helmnya dan duduk di atas motor maticnya. Yang ia akan lajukan membelah jalan raya itu. Dengan kecepatan sedang, ia akhirnya sampai di rumah kecilnya.

"Assalamu'alaikum" ujar Reina selepas turun dari motornya.

"Wa'alaikum salam, kok tumben kak udah pulang?" tanya Luna duduk di atas sofa.

"Kepo banget sih orang" jawab Reina angkuh menuju ke kamarnya.

"Bukannya ditanya jawab yang baik-baik malah kek gitu" gerutu Luna sambil memasukkan cemilan ke mulutnya.

***

Setelah seminggu berlalu, akhirnya sampai juga di UAS yang berjalan selama sembilan hari. Waktu itu, sangatlah singkat untuk mengejar siapa yang naik dan siapa yang tidak naik ke kelas berikutnya. Bahkan hal itu aneh, dalam waktu sembilan hari bagaimana bisa menentukkan naik tidaknya seluruh murid jika murid tidak berusaha untuk belajar. Karena salah satu hal yang membuat mereka naik yaitu rajin belajar dan jaga sikap sopan dan santun di sekolahnya. Kalau itu sudah ada dalam diri siswa yakin aja, semua akan naik seratus persen tanpa ada halangan apapun.

Setelah waktu UAS berakhir, banyak kegitan yang diisi dari anggota OSIS. Ketika itu, Reina berkumpul dengan teman-temannya di karidor kelasnya. Yaitu Tesya, Henysha, Mely, Lila, dan Elsa.

Mereka berenam berbibcang-bincang tentang apa hal yang dilakukan ketika liburan mendatang.

"Btw, kalian mau liburan kemana ni?" tanya Lila.

"Kalau gua sih keknya di rumah aja deh" ujar Tesya.

"Sama gua juga gitu" sambung Reina.

"Kalian kemana ni?" tanya Lila ke Mely, Henysha dan Elsa.

"Tak tau ni" jawab Heysha angkuh.

"Cuek banget lu" ujar Reina tertawa.

"Kalau gua sih mau ke rumah nenek" jawab Mely.

"Kalau gua mau di rumah aja sama kek Tesya dan Reina" jawab Elsa.

"Gimana kalau kita liburan bareng gitu?" usul Henysha dengan nada heboh khas nya.

"Mana bisa, kan Mely ke rumah neneknya" jawab Reina.

"Betul juga tu" sahut Tesya.

"Lain kali aja jalan bareng atau liburan bareng, gua nggak bisa ikut soalnya" ujar Mely.

Ketika perbincangan mereka berakhir, akhirnya libur sekolah pun tiba selama dua minggu. Waktu yang cukup lama untuk berpisah dengan teman-teman sekolahnya. Bahkan waktu yang amat panjang untuk tidak ada pemasukan uang jajan bagi Reina.

Selama libur di rumah, hidup Reina hanya di isi makan, tidur, main game. Tapi, entah kemana seberapa banyak ia makan tidak membuat ia gemuk. Bahkan semakin lama semakin kecil menurutnya.
Selama liburan, Reina suka bergadang hanya demi menonton film di telegram itu.

***

Deru knalpot bus terdengar kuat ketika seseorang cowok turun dari bus itu. Ia melangkahkan kakinya di halte untuk menunghu jemputan. Dengan pakaian celana jeans panjang, hoodie hitam dan bermasker membuat penampilannya lebih dewasa. Cowok itu adalah Elvan. Ia kembali ke Jakarta setelah sekian lama ia berada di pulau kelahirannya yaitu di Surabaya.
Beberapa menit kemudian, ada yang menjeputnya mengenakan motor.

Kini Reina berada minimaret. Ia membeli keperluan bulanannya dan beberapa cemilan untuk bergadang dimalam nanti.
Ketika ia keluar dari minimarket, ia menangkap sosok yang tak asing di pandangannya. Ia sempat berhenti dari langkahnya untuk menamatkan siapa seseorang itu. Karena masih lampu merah, jadi Reina bisa mengamatinya dengan lama.
Setelah lampu berwarna hijau, dua orang yang mengenakan motor itu, akhirnya melanjutkan perjalanannya.

"Apakah itu Elvan?" tanya Reina sambil melihat motor yang melaju dengan kecepatan sedang itu.

Hati Reina bertanya-tanya. Bahkan ia ingin mengikuti kedua orang itu. Namun, hari sudah mulai sore, ia mengurungkan niatnya.

***

Kini Elvan berada di rumahnya yang ada di Jakarta itu. Ia duduk di sofa sambil mengamati ponselnya. Dalam hatinya ia ingin mengajak Reina jalan. Entah Reina mau atau tidak ia harus bisa membujuknya.

"Emmm kalau gua ajak, dia mau nggak ya?" guman Elvan yang menatap layar ponselnya. Disana ia sudah mengetikkan pesan tinggal menekan tombol send.

"Ahh ya udah deh gua coba. Barang kali ia mau" detik berikutnya Elvan menekan tombol send.

Tak lama kemudian, tertera balasan dari Reina.

Reina

Emangnya lu dimana ngajak gua jalan?

Gua udah balik di Jakarta ni

Beneran? 😳

Iya. Besok jangan lupa ke taman seperti biasanya

Ok

Terasa lega dipikiran Elvan. Akhirnya, ia akan bertemu Reina. Meskipun hanya beberapa saat.

Disisi lai, Reina juga senang akan bertemu dengan Elvan. Bahkan ia lupa kalau ia tidak punya hubungan apa-apa. Setidaknya, ia bisa berteman baik dengannya.











Jangan lupa tinggalkan jejak 🤸‍♂








AnehTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang