Part 4

24 3 2
                                    

Ketika waktu sudah dini hari, Reina mengakhiri video call Elvan. Karena ia harus tidur dan juga sekolah. Takutnya, ia terlambat. Waktu menunjukkan pukul 01:30 WIB. Reina menutup tubuhnya dengan selimut. Detik berikutnya ia terbawa kedalam alam mimpi. Hanya empat jam ia tidur. Ia bangun dan bersiap-siap untuk pergi ke sekolah.

***

Tiba di sekolah yang dibilang cukup luas, Reina menghempaskan nafasnya. Ia masih diberi kesempatan untuk kembali sekolah lagi. Hari ini ia bersyukur meskipun, Elvan sudah tidak lagi di sekolah ini. Reina berjalan dengan santai menuju ke ruang kelasnya. Karidor sekolahnya masih sepi, karena kebanyakan murid sudah standby di kantin untuk sarapan.

Reina membuka pintu ruang kelasnya. Ia langsung duduk di bangku samping Mely.

"Ada tugaskah?" tanya Reina melepas taa ransel dari punggungnya.

"Nggak ada" jawab Mely menghadap ke Reina.

"Iyelahh" ujar Reina.

"Eh lu kemarin malam lu kemana kok lu nggak online di game, padahal gua pengen ajak lu mabar" ujar Mely.

"Gua tidurlah dari jam 8 kalau nggak salah" jawab Reina.

"Tumben lu tidur jam segitu" ujar Mely sambil menelan air minum.

"Nggak enak badan aja" jawab Reina. "Sarapan yuk! " lanjut Reina.

"Yuk" jawab Reina.

"Tesya! Henysha! Lu berdua nggak makan kan?" seru Reina kepada kedua teman dekatnya itu.

Sedikit tentang dua teman Reina yang cewek itu. Tesya memiliki tubuh kecil dan tinggi sedangkan Henysha memiliki postur tubuh gemuk dan pendek. Tetapi, Henysha memiliki sifat yang begitu humoris. Pokoknya gitu. Oke kembali lagi ke topik.

"Iya tunggu!!" seru Henysha berlari mengambil bekalnya di loker bangkunya.

"Sebentarr! Gua di dekatnya Heny pokoknya" ujar Tesya sambil menyeret kursi.

Kebiasaan yang mereka sukai saat sekolah yaitu momen yang gini. Dimana, ketika pagi hari sebelum masuk, mereka makan bekal masing-masing. Yang bikin Reina senang juga, makannya di bangku Reina dan Mely. Entah kenapa ketika mereka berdua sarapan atau makan apapun pasti yang lain mengikutinya. Bahkan Tesya dan Henysha pun mengikutinya.

***

Diujung hari sang jingga sudah kemari. Seorang gadis duduk di bangku pantai dengan menikmati pemandangan kala itu. Suara tempuran ombak membuat gadis itu tepaku melihatnya. Sang gadis itu, menuliskan sebuah catatan kecil di ponselnya. Dalam catatan itu, terisi suasana hati yang ia rasakan saat itu.
Setelah sang jingga mulai menghilang, gadis itu berdiri dari duduknya. Ia berbalik dan berjalan kearah motornya. Namun, tak disangka gadis itu melihat cowok yang bisa dikatakan hatinya bikin meleleh.

"Ingat Rein, kau udah punya Elvan" ujar Reina dengan mengelus dadanya. Gadis itu bernama Reina.

Reina melanjutkan jalannya menuju tempat ia parkir sepeda motornya dan sialnya tempat parkir itu berada di dekat cowok itu. Cowok tersebut, sekarang memandang Reina. Karena Reina saat ini berjalan mendekati arah cowok itu.

"Hay" sapa cowok tersebut.

Reina bingung mau jawab atau tidak. Nanti, kalau dijawab sapaan itu bukan untuknya. Kalau tidak di jawab dibilang sombong. Tidak ambil pusing Reina mempercepat jalannya dan ia tidak menjawab sapaan itu.

AnehTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang