2

655 70 6
                                    

Jena berlari menyusuri koridor, ia tau sekarang sedang di tatap mahasiswa dan mahasiswi disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jena berlari menyusuri koridor, ia tau sekarang sedang di tatap mahasiswa dan mahasiswi disana. Tapi dia tidak peduli mau seberapa banyak orang menatap nya yang jelas yang dia cari sekarang adalah temen yang bisa di ajak curhat.

"Kim Nami"

Jena berjalan ke kelas Nami dan tiba - tiba langkah dia berhenti saat menatap siapa yang ada di depannya sekarang.

Seorang Jung Jaehyun dan Kim Nami yang sedang bersama menikmati canda dan tawa.

Jena berjalan mendekati mereka dengan hati yang berat.

"Nam, gue mau bicara sama lo". Nami yang merasa di panggil menatap Jena dengan tatapan tidak suka.

Jaehyun menatap Jena dengan tatapan bingung, "ada apa sebenarnya?"

"Gue sibuk". Nami pergi begitu saja, Jaehyun menatap Jena yang menahan tangis nya "Maaf ya Nami emang suka begitu,tapi dulu gak pernah begitu. Saya duluan". Pamit Jaehyun dan berjalan mengejar Nami.

Sakit hati? Jelas!

Teman yang di kira Jena bisa menjadi tempat curhat tapi ujung - ujungnya dia merebut semua nya dari Jena. Teman masa kecil Jena, alasan Jaehyun juga tidak mengingat Jena karena wajah nya. Beda nya Jena memiliki senyum manis sehingga membuat Jaehyun memanggilnya Manis.

.....

Jena membuka pintu rumah dan menutup kembali, ia menatap kakaknya Taeyong sedang memasak makanan di dapur.

Ia yang tidak mau membagi kesedihan pada Kakak nya berjalan masuk ke kamar.

Taeyong yang melihat hanya menggelengkan kepala.

Jena terduduk di tepi kasur dan menangis. Ia sungguh menyesal, kenapa dia harus menceritakan kisah nya pada Nami? Menurut Jena Nami bisa di ajak jadi teman curhat tapi nyata nya ia merebut Jaehyun teman masa kecil Jena.

Jena menceritakan semua pada Nami tentang Jaehyun, dimulai dari nomor telepon,foto dan nama akun sosial media nya.

Ia membuka handphone nya saat ada pesan masuk. Itu dari Kun.

Ia membuka pesan dari Kun, ternyata Kun mau menghibur nya dan alih - alih layar nya berubah jadi panggilan.

Ia menggeser tombol hijau dan mengangkatnya.

"Hall...."

"Hai Jena! Kenapa kamu galau bat sih? Ada masalah apa lo? Cerita dong! Gausah sok ngelak kalau ngelak gue dateng rumah lo!"

Jena mendengar nya sedikit kesal dan menghembuskan nafas pelan.

"Gue mau cerita tapi takut lo gak percaya".

"Yeee, percaya dah gue cerita aje".

"Woi Jen, jangan galau deh yaa mau gue hibur?" Itu suara Chenle teman Jena juga.

"Apaa?"

"Nih ya bentar lagi pasti bakalan ada paket datang kerumah, lu yg bukain ya"

Jena hanya menghela pasrah dan mematikan handphone nya. Ia seperti mendengar suara tertawa diluar. Sepertinya ada tamu.

"Kak Taeyong, kami ke kamar Jena dulu gapapa nih?" Ucap Haechan dan di beri anggukan oleh Taeyong.

"Makasii banyak kak". Itu suara Tami teman Jena.

....

Jena menatap layar handphone nya, masih dengan foto mereka sewaktu kecil. Ia baru teringat akan kalung pemberian Jaehyun.

Ia mencari di setiap sudut tapi ia tidak menemukannya.

Ia kembali menangis, pasrah sudah. Barang pemberiannya ikut hilang.

Ia kembali terduduk di bawah lantai dan mendengar suara pintu terbuka.

"Jen...." itu suara Tami, ia tidak tega melihat sahabatnya terpuruk.

Ia berjalan mendekati Jena dan memeluk Jena erat, menenangkan Jena.

"Jen.... Emang ada masalah apa?" Itu suara Haechan dan tidak lupa ada Renjun di sampingnya.

"K-kalau gue cerita kalian percaya gak?" Tanya Jena di saat menurut nya ia sudah tenang.

Mereka saling menatap dan mengangguk, "emang ada apa?" Tanya Renjun.

Jena menarik nafas panjang dan membuangnya kasar "Gue tanya dulu deh, kalian tau apa soal Nami dan Jaehyun?

bersambung... 05.09.20

TRUE LOVE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang