17

390 45 6
                                    

Chenle membuka pintu ruangan itu dan matanya mencari seseorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chenle membuka pintu ruangan itu dan matanya mencari seseorang.

Dan ia menemukannya di sudut ruangan, ia berjalan mendekat.

"Udah lama?" Tanya Chenle dan duduk dihadapannya.

"Belum, baru juga sampai." Ia ada temu janji sama Jena sesuai ucapannya di telepon.

Mereka memesan makanan, setelah nya mereka melanjutkan apa yang ingin di omongin.

"Mau bilang apa?" Chenle membuka suara.

"Lo harus datang di acara gue".

"Iya gue datang gue udah batalin tiket nya".

"Jangan gak datang, gue gaplok kalau ketahuan gak ada lo".

Chenle tertawa "iya, udah mau jadi bini orang jangan cerewet deh".

Jena tertawa dan Chenle tersenyum, Jena tau di mata Chenle ada kesedihan yang membuat ia harus rela. Jena mengerti itu, Chenle juga sempat mengakui perasaan nya waktu Jena ke China.

"Soal yang lo bilang di China itu...." Jawaban Jena terputus dan Chenle memotong ucapannya.

"Kenapa? Ah masalah kemarin? Tidak apa - apa gue udah harus sadar diri kok". Jawab Chenle

Jena merasa tidak enak makanya Jena mengajak Chenle makan sekalian meminta maaf.

"Gue ngajak lo kesini juga mau minta maaf sama lo jadi gue traktir makan".

"Gak usah, biar gue aja". Cegah Chenle dan berjalan ke kasir untuk membayar lalu kembali duduk untuk menyelesaikan makannya.

"Sekali lagi maaf"....

.........

"Udah belum heii? Kok lama banget?"

"Ih bentar dong, harus cantik".

Kun menghela pelan, kenapa cewe kalau dandanan lama sekali?

"Udah ayok". Nami berjalan keluar kamar dan menuju pintu depan untuk mengunci pintu.

Kun berjalan ke mobil diikuti Nami.

.....

"Saya berjanji... untuk selalu bersama sebagai pasangan suami dan istri.

"Gimana?" Tanya penghulu ada di depan nya.

Semua mengangguk dan tersenyum dan tamu undangan bertepuk tangan senang.

Jena menatap Jaehyun di hadapannya. Ia tidak menyangka kalau impiannya terwujud.

Impian mereka sejak kecil,  yang dikira dulu hanya khayalan dan ternyata itu bukanlah khayalan seorang Jena dan Jaehyun melainkan itu kenyataan.

"Yeayyy selamat tuan Jung dan nyonya Jung" Teriak Haechan dan semua ikut bertepuk tangan senang.

Jena hanya tertawa dan matanya tidak sengaja menatap Chenle yang duduk di ujung.

Chenle tersenyum dari jauh dan Jena membalas nya.

"Semoga bahagia". Batin Chenle dan berjalan pergi meninggalkan tempat itu.

.......

"Hei sini dong kok mainnya jauh - jauh?"

Si kecil berlari pelan menuju ayah nya dan memeluk kaki ayah nya erat.

"Ayah Jae, mau es klim".

Jaehyun tertawa dan mengangguk lalu menggendong anak kecil itu menuju gerobak es krim.

"Bang, es krim nya 3 ya".

"Siap".

Setelah membeli es krim Jaehyun berjalan ke sebuah kursi dan duduk disana.

"Nih es krim, Jaena tadi mau es krim". Tawar Jaehyun dan Jena mengambil nya.

Mereka duduk di sebuah taman yang lumayan ramai dikunjungi orang.

Mereka menikmati sore itu dengan damai, ini yang Jena mau sejak dulu. Iya, berkumpul bersama keluarga kecil nya.

Suatu saat ia pasti akan merindukan kenangan ini. Ia juga rindu teman - teman nya dulu, Nami dan Kun yang sekarang udah 3 anak, Haechan yang mengurus anak nya sendiri, anak satu - satunya yang Haechan punya. Tami meninggalkan Haechan dan anaknya sendiri disini, itu hal tersedih menurutnya 2 bulan lalu, Renjun dan Chenle yang kembali ke China untuk melanjutkan kehidupan baru mereka.

Jena rindu mereka semua, iya dia rindu. Apalagi teman nya Tami, sangat rindu.

Ia berharap ia mau semuanya berkumpul di kehidupan berikutnya.

-End-
.
.
Semangat Streaming semua nya
kalian bisa, ayo fighting🔥💚
.
.
21.10.20

TRUE LOVE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang