18

339 36 6
                                    

Spesial Eps -  01

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Spesial Eps -  01

Jaehyun berjalan menuruni anak tangga dan menghampiri Jena yang sedang memasak.

"Haii, masak apa?" Tanya Jaehyun pada Jena istrinya.

"Nih masak ayam, yuk dimakan dulu baru ke kantor".

Jaehyun menatap sekeliling, ia tidak melihat ada Jaena disana.

"Cari Jaena? dia udah pergi pagi - pagi sekali. Dia jadi panitia di sekolah, jadi harus datang cepat". Jena menjawab kebingungan dari wajah Jaehyun.

....

Cuaca hari ini cukup panas membuat Jaena merasa kepanasan, ia berteduh di bawah pohon deket lapangan.

"Jae... Mau air gak?" Tawar Hana dan Jaena mengangguk lalu mengambil botol itu. Ia meneguk nya sekali habis.

"Hana.... Lu hari ini ada jadwal gak? Gue main kerumah deh". Jaena antusias dan Hana menganggukkan kepala.

"Boleh, gue lagi sendiri dirumah. Ayah gue kayaknya pulang agak malam". Jawab Hana dan Jaena mengangguk mengerti.

.....

Jaena berjalan ke kamar setengah berlari dan mengganti pakaian, sedangkan Hana menunggu di ruang tengah.

"Eh Hana, gak makan dulu?" Tanya Jena.

"Gak deh tan... Gapapa kok nunggu Jaena langsung kerumah, di rumah banyak makanan." Jawab Hana dan Jena mengangguk mengerti.

Saat mereka asik mengobrol tiba - tiba ada suara dari arah pintu depan.

" Ehh ada Hana. Kenapa kemari? Cari Jaena?" Itu Jaehyun yang baru pulang.

"Iya om, dia mau main kerumah jadi Hana tungguin dia tukar baju dulu". Jawab Hana sungkan.

"Hati - hati ya dirumah" Jawab Jaehyun dan tersenyum.

"Ayo Han". Itu suara Jaena yang baru saja turun dari kamar nya.

"Kalau gitu Hana pamit pulang ya tan... Om". Pamit Hana dan mereka mengangguk.

"Jaena pulang agak malam ya Bu... yah, dirumah Hana lagi gak ada orang jadi Jaena temenin sampai Ayah Hana pulang". Jawab Jaena dan mereka mengangguk "hati - hati". Jena sedikit berteriak.

Jena tampak sedih melihat anak gadis yang kini sudah mulai tumbuh besar. Yang Jena tau, anak itu dulunya masih sangat kecil. Ia salut sama Haechan yang mengurus nya dengan baik sendirian. Iya sendirian.

Jaehyun juga seperti itu, anak itu hidup berdua dengan ayah nya. Ia lahir tanpa kasih sayang Ibu, Jaehyun sangat sedih melihat nya.

Kalian tau, Hana kalau rindu dengan Ibunya sampai nekat ingin bunuh diri tapi itu gagal karena Haechan datang selalu tepat waktu.

Itu yang membuat Jaehyun takut, takut kejadian anak itu terulang lagi. Jaehyun tau karena Haechan datang ke kantor dengan wajah berantakan, Jaehyun yang penasaran bertanya dan Haechan menceritakannya semua.

......

Mereka sedang di kamar Hana, Jaena menatap kamar itu seperti hawa mengerikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka sedang di kamar Hana, Jaena menatap kamar itu seperti hawa mengerikan. Matanya pun tidak sengaja melihat tali menggantung disana.

Ia tidak tau apa gunanya, tapi biarkan saja ini kan kamarnya Hana. Hana masuk ke kamar nya dan membawa cemilan.

Jaena menatap Hana, ada wajah suram di mata Hana.

"Jaena.... Gue mau tanya deh". Hana menatap Jaena yang sibuk dengan minuman nya.

"Hm..."

"Gimana sih rasanya punya keluarga lengkap kayak lo?" Tanya Hana membuat Jaena terdiam.

Jaena udah tebak kalau pertanyaan Hana pasti selalu masalah keluarga. Sebenarnya itu tidak perlu ditanya dan tidak perlu dijawab, karena itu adalah hubungan keluarga masing masing.

"Kenapa pertanyaan nya itu mulu sih?"

"Gue tanya karena gue belum pernah". Jawab Hana membuat Jaena terdiam.

Iya, Jaena tau Ibunya meninggal saat lahiran dia t-tapi kenapa harus diungkit lagi?

"Jawaban gue tetep sama Han". Jawab Jaena membuat Hana terdiam.

Mereka mendengar suara pintu tamu terbuka, sepertinya Ayah Hana pulang.

"Ayah lu udah pulang, gue pamit ya". Jaena bergegas pergi dan keluar kamar.

"Eh ada Jaena, udah mau pulang?" tanya Haechan dan Jaena mengangguk sebagai jawaban.

"Jaena pulang dulu om".

"Iya hati - hati".

......

Hana belum juga bisa tidur, ia masih teringat kata - kata Jaena sebelumnya. Jaena pernah bilang kalau "punya keluarga lengkap itu belum tentu bahagia, pasti sama aja dengan yang tidak lengkap. Tapi terkadang orang yang tidak lengkap keluarganya suka iri sama orang yang keluarga nya lengkap. Orang yang keluarga nya lengkap aja kadang suka ricuh".  Itu jawaban Jaena pada Hana seminggu lalu.

Ia berjalan keluar untuk mengambil air minum di dapur.

Ia berjalan ke arah ruang tengah dan ia tidak sengaja melihat ayahnya disana.

Ayahnya belum tidur, ayahnya berdiri di bingkai yang terpajang diruang tengah.

Hana menguping sebentar dan mendengar tuturan ayahnya pada bingkai itu.

"Tam... Gue minta maaf ya... Belum bisa jaga Hana dengan baik, gue selalu berharap gue bisa tapi gue gagal. Dia ingin ketemu kamu terus, sesekali muncul di mimpinya ya. Dia belum pernah liat Ibunya, gue juga rindu lo. Selalu di sakiti sama Mark gue yang lindungi, harapan gue terkabul tapi Tuhan berkata lain saat ingin membangun rumah tangga baru. Gue gagal lagi, gue mau juga nyusul lo disana. Tapi tugas gue masih banyak Tam, gue rindu lo. Banget malah. Tapi Hana lebih rindu lo, dia belum pernah melihat Ibunya sama sekali, walau temen - temen kita pada bilang dia mirip lo. Tapi dia tetep nekat mau bunuh diri buat jumpa lo, gue.... gue gagal lagi.... Maaf.... Maafkan gue..." Haechan menangis disana.

Hana yang mendengarnya ikut menangis, ia berjalan ke arah ayahnya dan memeluknya dari belakang.

"E-Eh Hana... B-belum tidur?" Tanya Haechan dia hanya menggeleng.

"A-ayah jangan sedih lagi ya.... Hana emang bener - bener mau ketemu Ibu tapi cara Hana salah, Hana membuat ayah terbebani maaf...." Lirihnya dan Haechan menahan air mata itu agar tidak turun lagi tapi ia gagal.

Ia membalikkan badannya dan memeluk putrinya itu.

Jiwa Tami melihat dari ujung, ia melihat Haechan dan anaknya yang menangis disana. Jiwa Tami menangis juga, jiwanya menghampiri mereka ikut memeluk mereka berdua. Tapi yang namanya hanya jiwa, ia tidak ikut merasakan itu tapi mereka berdua merasa hangat. Merasa ada Tami juga di antara mereka.

"Maaf... gue waktu itu lemah... maaf, gue membuat lu susah mengurus anak kecil kita... maaf, gue gagal jadi istri yang baik buat lu...." - Tami

......

bersambung.... 24.10.20

- Haii... aku datang membawa spesial part, semoga suka ya.... di like & komen 🙆🏻‍♀️💚

TRUE LOVE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang