4

470 60 12
                                    

"Hai, gue Jung Jaehyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hai, gue Jung Jaehyun. Senang berkenalan denganmu, Jena". Jaehyun mengarahkan tangan nya ke arah Jena untuk berjabat.

Jena menatap tangan itu dan meraih nya pelan. Pandangan mereka bertemu "lo tau Jae, kita seperti kembali ke masa lalu. Belum saling kenal, berkenalan dengan jabat tangan, dan kita saling pandang satu sama lain. Gue rindu di masa itu Jae, gue berharap lo bisa kenal gue." Jena membatin sambil menatap mata Jaehyun.

Nami yang melihat sontak berteriak "Udah lepas - lepas".

Jena terdiam saat pergelangan tangan nya tidak bisa menyentuh tangan Jaehyun lagi.

Jena berusaha menahan air mata nya agar tidak jatuh "Ah iya, gue udah masak di dapur ayok makan". Ajak Jena semua bergegas ke dapur, Jena menatap sepasang kekasih yg berada di belakang.

Nami menggandeng lengan Jaehyun dan mereka tertawa bersama. "Seharusnya gue di posisi itu, bukan Nami". Lirih nya dan beralih pandangan ke lain.

......

Mereka semua duduk di meja makan, Jena menatap teman - temannya memakan makanan yang dia masak.

"Gimana? Enak gak?" Tanya Jena.

"Hm.... Ini...." Belum selesai Kun berbicara Jena memotong nya.

"Gak enak ya? Yaudah deh gue buang, kita pesan makanan diluar aja". Ucap Jena.

"Gak kok, ini enak. Mengalahkan masakan di luar". Ucap Chenle.

"Iya, jangan main buang makanan nanti nangis dia". Ucap Renjun

Nami juga merasa makanan nya enak, tapi dia sembunyiin rasa enak itu.

"Ah, gue punya ide. Siap - siap lo sama permainan gue". Batin Nami.

"Uhuk uhuk, uwekk uhuk uhuk". Nami memulai akting nya.

"Lo kenapa kayak gitu? Hamil lo?" Ejek Chenle

"Sialan". Batin Nami dan masih lanjut dengan akting nya.

Tidak butuh lama Nami pingsan, lebih tepat nya pura - pura pingsan.

Jaehyun menangkap nya dan membawa nya ke sofa ruang tengah.

Mereka semua menatap Nami termasuk Jena. Jaehyun memukul pelan pipi Nami.

"Nam.... Bangun dong...."

"Nam, lo kenapa bisa begini sih?"

"Maniss heii bangun".

Jena menutup mulutnya agar tidak bersuara, sakit? pedih? Itulah yang dia rasakan sekarang.

"Halah... paling bohongan". Ucap Haechan dan menatap sinis ke Nami.

"Bawa kerumah sakit aja, siapa tau beneran dia keracunan". Ucap Tami dan dengan cepat Nami membuka matanya.

"Sialan pakai acara bawa kerumah sakit". Batin Nami.

"Nah kan bohong dia cih". Tami menatap nya jengkel.

"Kamu apa - apaan sih Nam, gak lucu". Jaehyun menatap Nami dengan nada kesal.

Jena yang tidak tahan mulai bersuara "Gue izin ke depan ya". Ucap nya.

"Mau gue temani?" Tanya Chenle.

Jena memberi anggukan dan menatap Jaehyun. Ia berharap Jaehyun melarang nya atau apapun itu, tapi mustahil. Jaehyun peduli saja tidak, dia lebih peduli dengan keadaan Nami.

Jena berjalan ke depan bersama Chenle.

.......

Jena duduk di ayunan yang ada di depan villa, bareng Chenle.

Mereka duduk berhadapan, "Boleh gue cerita gak sama lo?" Jena membuka suara.

"Cerita apa?" Tanya Chenle

"Kalau gue cerita lo percaya gak?" Tanya Jena

Chenle mengangguk cepat dan air mata Jena terjatuh.

"Eh kenapa nangis, gue ada salah apa sama lo?" Chenle meraih pipi Jena dan menghapus air mata itu.

Jaehyun berdiri di depan pintu dan tanpa sengaja menatap ke arah Jena dan Chenle.

Jaehyun menatap nya seperti sakit, tapi emang dia siapa nya Jena? "Sadar Jae, lo udah punya Nami". Ia menggeleng kepala, ia berjalan mendekat kearah Jena dan Chenle.

Baru saja ingin melangkah ia mendengar suara teriakan Nami di ruang tengah.

"Jaehyun buruan!!" Teriaknya membuat semua orang disana kaget termasuk Jena dan Chenle.

Jaehyun berjalan masuk dan diikuti Jena Chenle, mereka penasaran ikut keluar dari ruangan dimana mereka bersantai dan aktivitas masing - masing.

"Kenapa lagi sih?" Itu suara Renjun.

"Tau ganggu orang main game tau gak lo". Haechan menatap tajam ke Nami.

"Cih, siapa juga yang manggil elo. Gue juga manggil Jaehyun".

"Sudah - sudah ribut mulu kalian, Nami juga jangan cari marah". Itu suara Kun, Jena hanya diam melihat pertengkaran mereka.

bersambung... 09.09.20

TRUE LOVE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang