(11) keributan

2 0 0
                                    

    Keesokan harinya dipagi buta rumah sudah sangat ramai dengan manusia yang naik pitam, marah – marah, bentakan, sampai suara tamparan yang membelah dinginnya pagi hari.

    “BODOH KAMU!” Kang Toha membentak Baskara  yang diam termenung, tatapannya kosong dan tidak ada sedikitpun pembelaan atau perlawanan.

    “Kang!” aku lari menghampiri keributan yang terjadi di ruang tamu itu

    “Kau pikir tidak perlu persiapan dalam menghadapi serangan dari luar?!”

*Plak! 

Tamparan mendarat kembali di pipi Baskara yang sudah merah itu

    “KANG!” aku membentak kakak ku sendiri

    “Kamu bela dia laras?!” bentak kang toha padaku

    “engga gitu kang” jawabku lirih

    Apapun alasannya, aku tidak pernah suka dengan kekerasan, aku membenci pertengkaran, perselisihan, dan penghakiman sepihak tanpa alasan atau pembelaan.

    “DIA SUDAH BERHIANAT PADA KAMI SEMUA LARAS!”

    “Berhianat seperti apa kang?” tanyaku

    “Tanya pada keparat ini!”

    Aku menatap Baskara tapi aku sadar ini bukan Baskara yang sesungguhnya, ini bukan Baskara yang aku kenal, bukan Baskara yang aku suka!

    “Ikut aku!” aku menarik tangannya lalu kami pergi keluar

RASA DALAM KARSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang