"Jelaskan." aku berusaha tenang dengan segala hal yang terjadi, atau mungkin dengan segala hal yang akan terjadi walau itu buruk sekalipun.
"Sekutu akan datang kembali ras" akhirnya dia mengatakan itu
Aku terdiam, harapan yang sudah tumbuh menguat terhancurkan oleh tamparan kenyataan.
"Sejak kapan kamu tau ini semua?" tanyaku
"Sejak 3 hari lalu ras, bapak ku mengirim surat tentang hal ini, dan menyuruhku dan nenek untuk segera meninggalkan Bandung" jawabnya
Dan kecewa memang hal yang tidak bisa disembunyikan, jujur, aku kecewa, setidaknya, karena Baskara yang tidak membicarakan hal ini bersama kawan - kawannya, lalu... memang semua orang mempunyai haknya masing - msing untuk mengatakan suatu hal atau tidak, tapi menurutku seharusnya ia bisa menimbang mana berita yang perlu diberitahu pada orang lain atau tidak.
"Kenapa kamu ga ngasih tau yang lain?" tanyaku
"saya, ga mau merusak semangat kemerdekaan... mereka"
"kalau begitu selamat, karena kamu tidak merusak semangat mereka tetapi mematahkan lalu menghancurkan semangat mereka!"
Baskara termenung, "Kau harus ikut ke Jakarta ras" katanya, ringan.Lebih baik berjuang sampai titik darah penghabisan, dari pada harus mundur sembelum berjuang! Meninggalkan tempat kelahiran? Tempat kenangan? Tanah pasundan yang terlahir ketika tuhan sedang tersenyum?
"Tidak akan pernah aku ikut bersamamu ke Jakarta bas!" jawabku tegas
"Bukan dengan saya, tapi dengan nenek"
"Lalu kamu?"
"Banyak hal yang harus saya perjuangkan ras, termasuk memperjuangkanmu"
Aku melihat Baskara, tangannya mengepal, alisnya mengerut, dan semua hal yang terjadi seakan - akan hanya membuatku meneteskan air mata.
"Memperjuangkanmu agar tetap hidup adalah salah satu hal yang paling penting, selain membebaskan negeri kita dari belenggu penjajahan" katanya lagi
"Tapi aku akan tetap disini bas"
"Ras, setelah sekutu datang, bahaya akan segera menyelimuti isi kota, kegentingan, dan kesulitan akan mengiringi langkah kaki, ancaman dan pembunuhanpun tidak Dapat dihindari ras, kecuali kamu pergi."
"Lalu apa yang akan terjadi seandainya aku hidup? Dan semua orang yang berada disekelilingku pergi? semua yang aku sayangi tidak ada lagi? Apa kehidupanku akan berarti?"
"kehidupan akan terus berjalan walau sulit untuk kita menerima apa yang terjadi" kata Baskara
"Aku ingin berjuang bersama, bas, percaya bahwa semua akan baik - baik saja, ya?"
Baskara tidak menjawabnya, dia kembali termenung.
"Bas, sekarang bicarakan lagi hal ini bersama - sama dengan semuanya, aku ingin permasalahan ini segera selesai"
Ia mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
RASA DALAM KARSA
Contotugas mengarang cerita bahasa indonesia waktu taun maren, dari pada dianggurin jadi di aplot disini. . . . *CMIIW*