"Bodoh bodoh bodoh bodoh bodoh! Kau bodoh, Jennie Kim!" Aku merutuki kebodohanku sendiri atas apa yang telah aku ucapkan pada laki-laki jerapah itu. Dari mana rasa percaya diri itu datang sehingga aku bisa mengatakan hal gila seperti itu. Aku yakin Lim akan semakin menjauh dan mungkin akan semakin jijik. Penolakan macam apa lagi yang akan aku terima!
"Bagaimana ini aku tidak akan sanggup jika bertemu dengannya." Aku sungguh menyesali perkataanku jika saja waktu bisa kuputar ulang mungkin aku tidak akan mengatakannya. Tapi nasi sudah menjadi bubur dan aku harus menerima resikonya.
Ponselku berbunyi.
Aku tidak membalas pesannya lagi, aku masih takut untuk keluar dari sini. Apa lebih baik aku melewatkan pelajaran Bahasa Inggris saja jadi aku tidak harus bertemu dengan Lim beberapa jam. Mungkin itu ide yang bagus.
Aku menangkat kepalaku yang sedari tadi menunduk dan aku bisa lihat seseorang masuk ke dalam gudang.
"Jennie kau sedang apa? Tidak ganti baju?"
Itu Hanbin dia masih dengan pakaian olah raganya. Aku yang sedari tadi berjongkok sekarang berdiri karena gugup.
"A-aku tidak melakukan apa-apa hanya ... istirahat, ya istirahat. Kau sendiri?" Aku balik bertanya agar Hanbin tidak terlalu penasaran.
"Pak Yeosob menyuruhku mengambil bola untuk kelas selanjutnya." Hanbin berjalan ke arah keranjang yang berisi banyak bola. "Kau mau membantuku membawa keranjang yang satunya?"
"A-aa tentu." Aku langsung mendorong keranjang yang tidak terisi penuh berbeda dengan keranjang yang di bawa Hanbin.
Kami berdua keluar dari gudang lalu menaruh dua keranjang ini di pinggir lapangan untuk kelas lain yang sebentar lagi akan memulai pelajaran olah raga. Pak Yeosob tidak ada sepertinya di sedang pergi.
"Terima kasih karena sudah membantuku." Hanbin tersenyum dengan tulus. Aku menyadari kalau aku tersipu karena senyumannya. Aura Hanbin sangat berbahaya.
"Sama-sama, ayo lebih baik kita kembali. Pelajaran Ms. Jessica sebentar lagi akan dimulai, kita belum ganti baju." Aku melengos pergi dan menghindari tatapan Hanbin. Matanya terlihat teduh dan menenangkan berbeda dengan Taehyung yang terlihat berkilau. Juga berbeda dengan Lim yang terlihat tajam dan dingin.
Aku menggelengkan kepala karena merasa bodoh telah membandingkan mereka bertiga.
Mereka sama-sama tampan.
KAMU SEDANG MEMBACA
HANAMI-(I'll bring you to the true love)
FanfictionLimario Manoban, wajahnya tampan, hidungnya mancung dan bibirnya tebal. Tapi sayang dia tidak terlalu tinggi, aku lima senti lebih tinggi darinya. Limario itu orang yang aku sukai, tidak ada yang spesial pada dirinya. Tapi entah kenapa aku jatuh ci...