🌸 15 🌸

1.4K 86 26
                                    

Aku tidak bisa menghilangkan senyum di wajahku sejak 2 jam yang lalu. Ini benar-benar gila! Aku bahkan tidak menyangka hari akan terjadi. Aku gemetar karena senang, bahkan aku tidak mau mencuci tanganku yang sudah bergandengan dengan laki-laki yang aku sukai. Aku tidak tahu hubungan kami saat ini disebut apa tapi, Limario sudah kembali ke sosok Limario yang dulu.

Tidak!

Limario adalah Limario, baik dulu dan sekarang dia adalah orang yang sama.

Aku tidak bisa lupa saat dia mengantarku dan dia mengucapkan selamat malam dengan senyumnya yang merekah. Aku ... terpesona. Dia tampan sekali, ya Tuhan!

Dia ... dia bahkan mencium keningku cukup lama! Aku masih bisa merasakan bekas bibirnya sampai sekarang.

Jantungku mau keluar!

Wajahku panas begitu juga tubuhku.

Apa AC-nya mati?

Aku menjerit tertahan, aku bahagia sekali! Ya ampun aku tidak sabar besok, aku tidak sabar di jemput olehnya. Limario juga bilang dia akan kembali ke rumahnya, dan tidak akan pergi lagi.

Dia bilang mulai hari ini dia akan selalu ada di sini, bersamaku. Bahkan dia berjanji akan menceritakan semuanya padaku. Tentang dirinya yang bisa menjadi gumiho.

Apa aku siap dengan kebenarannya? Aku tidak tahu, tapi jika itu bisa membuat Limario tetap di sini aku akan mencoba menerima apa pun yang akan terjadi di masa depan.

Karena ....

Limario itu segalanya.

"Ibu, Kakak menakutkan!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ibu, Kakak menakutkan!"

Aku tidak peduli dengan Jisung yang sejak tadi meledekku atau mungumpat diam-diam, toh aku sedang senang. Aku bersenandung sejak aku tiba di meja makan ah tidak, aku bersenandung sejak aku bangun dari tidurku. Hari ini Limario akan menjemputku dan kami akan berangkat bersama. Ini pertama kalinya dan pasti akan sangat menyenangkan.

Apa kami akan bergandengan tangan lagi?

"Hehe...."

"Ibu! Kakak tertawa sendiri!" Jisung itu berisik sekali, tapi masa bodo pokoknya aku bahagia!

"Kenapa teriak-teriak?" Ibu membawa dua kotak makan yang memang untuk kami berdua. Aromanya sangat lezat.

"Kakak menakutkan, dia sepertinya sudah tidak waras. Senyum-senyum sendiri lalu tertawa sendiri, terus saja seperti itu! Bawa Kakak ke rumah sakit jiwa bu -aw!" Jisung meringis karena aku memukul kepalanya dengan garpu. Rasakan, lagian seenaknya saja bicara. Dan hei aku baru sadar hari ini dia tidak diam seperti biasanya. Suasana hatinya sudah berubah?

Ibu hanya terkekeh melihat tingkah kami. Pagi ini cukup ramai walau hanya ada kami bertiga. Kalau ada Ayah pasti lebih ramai lagi, dia suka membuat lelucon yang cukup lucu menurutku. Mungkin bulan depan dia baru pulang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HANAMI-(I'll bring you to the true love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang