Rabu pada saat itu adalah hari yang tidak akan pernah aku lupa. Saat dimana angin berhembus halus dan rumput yang bergoyang menjadi saksi kami.
Aku bahkan masih ingat dengan jelas rona merah yang terlihat di wajah bahkan sampai ke telinganya.
Laki-laki berbadan kurus itu menyatakan perasaannya padaku.
Dia bilang ...
Aku menyukaimu.
Biar aku ceritakan sedikit bagaimana aku mulai menyukainya. Iya benar, aku juga menyukainya.Dia bernama Limario Manoban, anak laki-laki yang berbeda kelas denganku. Dia sangat unggul dalam pelajaran olah raga, larinya sangat cepat. Tapi sayang, dia payah dalam pelajaran seni budaya. Aku ingat bagaimana buruknya lukisan jerapah yang dia buat. Lehernya pendek dan kakinya sangat panjang, sampai pada akhirnya dia menahan malu karena di ejek seluruh teman sekelasnya.
Limario Manoban, dia tidak menyukai makanan manis. Terakhir kali aku lihat ada seorang gadis yang memberikannya cokelat, dan dia tidak memakannya. Limario memberikannya padaku, dia bilang cokelat dan aku itu sama, sama-sama manis tapi dia tidak menyukainya.
Dia memang sedikit menyebalkan, tapi kata 'manis' yang dia ucapkan membuatku berdebar sampai detik ini.
Itu adalah awal aku mulai menyukainya, dan aku harap ini tidak akan pernah berakhir.
🌸🌸🌸
Limario Manoban, sosok aneh yang hadir dalam hidupku. Dia akan menungguku di depan gerbang sekolah hanya untuk mengucapkan selamat pagi. Aku tidak akan pernah lupa bagaimana cara dia tersenyum dengan deret gigi yang sempurna.
Dia selalu punya seribu alasan untuk mengantarku sepulang sekolah. Alasan yang paling aku ingat adalah saat dia bilang takut aku tersesat, dan selalu berakhir dengan kami pulang bersama.
Limario Manoban, memiliki cukup banyak teman dan dia sering di jahili.
Pernah saat itu setelah jam pelajaran olah raga selesai baju miliknya di lempar oleh salah satu temannya, dan bajunya tepat mengenai wajahku.
Dia bertelanjang dada, aku melihat tahi lalat yang berada di bawah pusarnya, tepatnya di sebelah kanan.
Aku menjerit, lalu lari menjauh. Sangat memalukan! Tapi aku menyukai bau keringatnya, konyol sekali bukan?
🌸🌸🌸
Aku juga masih ingat dengan jelas bagaimana dia menautkan jari kelingking kami secara diam-diam saat pesta kembang api di malam tahun baru.
Aku tidak menolaknya, aku menikmatinya. Menikmati debaran jantungku yang mungkin tidak kalah keras dengan kembang api yang meledak-ledak di langit. Bersamaan dengan perasaanku yang semakin kuat untuknya. Aku melirik sebentar dan kudapati dia juga sedang mencuri pandang padaku. Terlihat malu namun dia memaksakan diri untuk tersenyum. Wajahnya sangat lucu.
Limario Manoban, wajahnya tampan, hidungnya mancung dan bibirnya tebal. Tapi sayangnya dia tidak terlalu tinggi. Aku lima senti lebih tinggi darinya. Kadang aku mengejeknya dan dia akan balas menarik kedua pipiku sampai aku meminta ampun.
🌸🌸🌸
Limario itu orang yang aku sukai, tidak ada yang spesial pada dirinya. Tapi entah kenapa aku jatuh cinta.
Dia adalah cinta pertamaku saat aku duduk di bangku SMP, mungkin saja sampai detik ini.
Aku masih menyukainya, walaupun dia sudah pergi meninggalkanku.
Sendirian.
🌸
🌸
🌸Work ini resmi debut pada saat Blackpink comeback
Stay tune!
.
.
.TRAILER
KAMU SEDANG MEMBACA
HANAMI-(I'll bring you to the true love)
Fiksi PenggemarLimario Manoban, wajahnya tampan, hidungnya mancung dan bibirnya tebal. Tapi sayang dia tidak terlalu tinggi, aku lima senti lebih tinggi darinya. Limario itu orang yang aku sukai, tidak ada yang spesial pada dirinya. Tapi entah kenapa aku jatuh ci...