Chapter 6•

1.2K 45 5
                                    

Pria itu sedang berbicara dengan Alea pria itu juga memakai payung, sedangkan kata kata Pria itu tak Alea gubris sama sekali.

"Kenalin gue Naufal kakaknya Gara."

Kemudian Alea terkejut dan segera menatap Naufal, Naufal ahanya mengangkat Alisnya.

"Lo sebaiknya pulang aja Le."

Alea hanya mengangguk.

"Gue anterin."

"Nggak gue mau ke Cafe sana, soalnya gue mau ganti baju dulu."

Kemudian Alea bangun. "Lo serius?".

Alea mengangguk.

"Iya, makasih udah bantu."

Dan Naufal pun mengangguk Naufal pergi.

• • •

Kini Alea sudah berganti baju ia berganti baju di kamar mandi Yang tersedia di Cafe tersebut.

Ia sekarang lagi minum teh hangat dengan tenang, namun di balik ke tenangannya. Ia sedikit sedih karnah Naufan Telah tega kepadanya sampai ia di turunkan di Cafe yang sedang hujan.

Sebelumnya ia tak mau ke Cafe tersebut, tapi karnah Bajunya yang basah dan tak enak di pakai ia memakai bajunya yang ia siapkan tadi untuk Linda karnah Linda ingin meminjam bajunya. Mau tak mau Alea harus memakai baju tersebut.

Sampai akhirnya hujan pun reda, ia membayar teh hangatnya dan segera keliar dari Cafe tersebut dengan tas yang di lekatkan di lengan kanannya.

"Lea."

Suara dingin dan berat itu, Alea terpaku di tempatnya.

Kemudian Ada yng mendekat ke arahnya, alea sedikit gugup. Ia ingin pergi saja tapi tak mau Naufan kecewa. Ya! Naufan yang memanggilnya.

"Apa?" Singkat padat dan jelas.

"Maafin gue."

Kemudian Alea memutar bola matanya malas.

"Gausah minta maaf gue udah tau kalo lo emang gak cinta sama gue."

Lalu Alea melanjutkan jalannya meninggalkan Naufan disana syang terpatung.

Namun Naufan tak ingin kalah, ia Berlari mengejar Alea.

"Leaa! Maafin gue!"

Namun tetap saja Alea tak menghiraukan nya.

Sampai akhirnya taksi online yang Alea pesan sampai dan dengan Cepat alea masuk dan menyuruh sang supir untuk cepat.

• • •

Kini Alea sedang berada di kamarnya. Ia sudah mandi beberapa menit yang lalu. Kini ia sedang membaca Novel di kasurnya.

"Leaa!"

"Apaa maa?"

Kemudian Alea menutup Novelnya.

"Ada Naufan di bawah, Turun gih mama mau buat teh hangat dulu buat Naufan."

"Gak. Bilang aja aku lagi belajar."

Kemudian Alea membuka Novelnya kembali.

"Aleaa kasihan Naufan udah jauh jauh ke sini."

"Apa susahnya sih bilang kalo aku lagi belajar kek tidur kek atau alasan yang lain, kan bisa. Aku lagi gak mood pengen sendiri." kemudian Alea berdiri dan beranjak dari duduknya menunju Balkon yang adadi kamarnya.

"Kenapa sih semuanya benci sama gue, kalo emang gue salah apa susahnya bilang? Gue pengen hidup kayak cewek cewek lain yang gak dijodohin nyari jodoh sendiri. Bukan kayak gue dijodohin."

Tak terasa Air mata yang Alea bendung sedari tadi keluar tanpa pamit. Alea menghapusnya dengan kasar dan menatap ke arah Bulan kembali.

-

Tbc.

Yaudah nih double up btw kasihan yak guys ke Alea:(

Btw jangan lupa vote!
Dan tinggalkan jejak.

Next? Komen!

Kepo? Vote dulu doongg!



Di jodohkan dengan musuh?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang