| 5 |

4.3K 557 140
                                    



"Lee Jisung!! Bangun dong! Mau anterin aku nggak?" menggoyangkan tubuh Jisung.

Jisung terpaksa bangun walau hatinya berkata untuk tetap tidur.

"Udah mandi?" tanya Renjun tiba-tiba dari balik pintu.

"Jisung belom mandi, tinggal aja Ge" meninggalkan Jisung.

"Iya! Ini mau mandi" beranjak mandi dengan malasnya.
















<><><><><><><>

"Siapa yang sakit, sung?" tanya dokter itu.

"Chenle. Dia kena pisau, hyung" ucap Jisung sambil mendorong Chenle agar masuk ke dalam ruangan.

"Pisau?! Robek kah?" tanya dokter itu terkejut.








Chenle di tidurkan di ranjang pasien. Ia mulai takut saat jarum bius nya sudah disiapkan.

Jisung menyadarinya lalu mendekat padanya sambil terus tersenyum menatap Chenle yang akan menjalani sedikit jahitan.

"Cuman sebentar kok, aku temenin ya" ucapnya tersenyum.

Renjun? Dia lagi keluar nyari minum katanya haus.






"Huaaa!! Gege!" teriaknya saat jarum itu didekatkan padanya.

"Rileks dong Le, entar darahnya keluar terus lho" ucap Dokter itu.

"Tapi sakit, hyung" menatap dokter itu.

"Nggak kok" perlahan menyuntikkan jarumnya pada lengan Chenle.

Chenle memejamkan matanya dan mencengkeram bahu Jisung takut, saat merasa jarum itu sudah masuk ke dalam kulitnya.

Ia membuka matanya, namun tak lama kepalanya sangat berat, ingin sekali rasanya memejamkan matanya ini.

"Sung.." panggilnya sebelum ia tertidur.

Jisung tersenyum dan mengecup kening Chenle cukup lama sebelum pergi keluar dari ruangan itu.














Operasi kecil sudah berjalan dengan lancar.

Chenle mulai terbangun dari efek bius nya dan melihat sekeliling. Kepalanya masih terasa berat, bahunya juga terasa ngilu.

"Ge.." panggil Chenle saat ia membuka matanya.

Namun ia tak melihat satu orang pun disana. Terdengar suara pintu yang dibuka, ia kira itu adalah Renjun.








"Chenle.."






















Sial! Ada mamanya lagi.

Chenle berusaha memundurkan tubuhnya, ia takut jika mamanya akan menyakitinya. Namun sayang sekali, hantu itu lebih dulu mencengkeram jahitan Chenle dengan kuat.




"Kok di jahit sih sayang.. Hihihihi"














"AKHHHH SAKIT!!" Chenle memejamkan matanya kesakitan, padahal baru saja lukanya di jahit, kini sudah di sentuh bahkan di tekan.













BRAKK!!

Seseorang mendobrak pintu ruangan Chenle yang dikunci oleh mamanya.








































MMIAG┃Chenji [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang