| 26 |

3.6K 270 231
                                    

"Bogo shipda Chagi-ya.."

Chenle cukup terkejut saat orang itu menarik nanya, namun bahunya yang tadinya tegang, kini menjadi lemas mendadak saat mendengar suaranya.

"Yin-ah.." panggil Chenle cukup kecewa.

Yin terkekeh geli dan melayang lalu duduk di kursi samping Chenle. Matanya masih terus menatap Chenle sebelum akhirnya kedua belah manik mereka bertemu.

"Kukira kau adalah Jisung.." ujarnya menunduk sedih.

"..lagipula, mengapa kau memanggilku dengan sebutan itu?" lanjut Chenle bertanya pada Yin.

"Aku yang akan menggantikan posisi Jisu— ahh!! tidak tidak!" ujarnya sedikit panik.

Chenle mengernyit penuh curiga, menggantikan posisi Jisung? Apa maksudnya? Hahhh.. mengapa semua nya mendadak berubah menjadi rumit seperti ini?

Tiba-tiba saja Yin mendekat dan langsung merangkul Chenle yang lebih pendek darinya dengan kepala yang masih terus menatap Chenle yang menunduk.

Benak Chenle masih terus bertanya-tanya dimana Jisung saat ini. Bagaimana bisa kamarnya mendadak hampa? Bukankah seharusnya Jisung perlu dirawat karena masih koma?

"Yin.." panggil Chenle menoleh.

"Wae-yo?" jawabnya menatap Chenle.

"Kemana Jisung?" tanya Chenle sesudah menarik nafasnya dalam-dalam.

Bisa Chenle lihat, Yin sedikit bingung dan gugup dalam menentukan jawaban untuk pertanyaannya. Namun kenyataanya, Yin berusaha untuk terus bersikap normal layaknya situasi biasanya.

Ingatlah bahwa Chenle tak mudah di bohongi, matanya terus menatap Yin penuh seksama hingga memperhatikan gerak-gerik nya.

"Anu, emm... kau sudah makan belum?" tanya Yin mengalihkan pembicaraan.

"Aku tak nafsu makan, aku hanya ingin tahu dimana Jisung sekarang" jawab Chenle.

"Oh ayolah! Renjun sudah menitipkan se-piring nasi padaku" ujar Yin.

Chenle menyeringai sembari berdecik kecil, lalu netra nya kembali menatap Yin yang sudah gelagapan tentunya.

"Gege kan tidak melihatmu"








Tamatlah riwayat Yin.








"Jawab aku, dimana Jisung?" tanya Chenle sedikit keras.

"Kajja! Kau harus makan!" ajak Yin.

Yin menarik tangan Chenle dan berdiri untuk beranjak pergi. Namun tubuh Yin tertarik ke belakang, karena Chenle tak bergerak untuk pergi mengikutinya.

Kepala nya menoleh dengan kesal, menatap Chenle yang masih terus menunduk, dirinya kembali duduk dan menarik tangan Chenle yang satunya.

Yin dikejutkan dengan hempasan tangan Chenle yang begitu keras padanya, kening nya mengernyit tak mengerti apa yang terjadi pada nya.

"Chenle, kau kenapa sih? Ayo ikut aku" ujar Yin.

"Jisung"

Nama itu kembali terucap saat benaknya terus saja memikirkan dimana Jisung saat ini. Ia benar-benar takut kalau Jisung sudah meninggalkannya entah kemana.

Yin sedikit kesal dengan sikap Chenle yang terus saja memikirkan Jisung. Tangan Yin terulur mengelus punggung Chenle, saat beberapa isakan terdengar jelas di telinganya.

"Kumohon hiks— beritahu aku dimana Jisung.. aku hiks— ingin bertemu dengannya" pinta Chenle terisak.

"Hahh.. Baiklah. Ikut aku" ujar Yin lalu menarik tangan Chenle.

MMIAG┃Chenji [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang