| 19 |

2.1K 264 102
                                    

Hantu itu benar-benar mengerikan, lebih buruk dari rupa Yin, dia benar-benar sudah hancur, bahkan otaknya terlihat keluar dengan jelasnya.

Namun saat hantu itu melihat Chenle, entah kenapa ia langsung mengubah wajahnya menjadi bentuk asli nya persis seperti yang dilakukan Yin tadi.

"Maaf telah membuat kalian berdua takut.." ujar Yin.

"..ini temanku, Key" lanjutnya.

"Kau jangan sembarangan berteman, Yin! kan aku sudah bilang padamu!" protes Jisung.

"Ani Jisung-ah, dia baik, aku yakin.." jawab Yin sembari mengacungkan tangannya ke atas.

Dia tersenyum dan mulai mendekati Chenle yang sedang menggigil ketakutan dan kedinginan, tangannya meraih pundak Chenle namun tubuh Chenle cepat-cepat di tarik oleh Jisung.

"Mau apa kau?" tanya Jisung.

"Aku hanya ingin berkenalan saja, kau Jisung kan?" tanya Key.

Jisung mengangguk dan membiarkan Chenle berkenalan dengan Key. Entahlah, tapi Jisung merasa bahwa key ini tidak aman, Key mungkin.. berbahaya.

"Hai, namaku Key Yeorin, panggil Key saja.." ujar Key seraya tersenyum.

"Chenle, Huang Chenle.." jawab Chenle singkat.

"Baiklah, kita berempat sudah menjadi teman mulai saat ini ya?" ujar Yin bersemangat.

Jisung terdiam, ia merasakan hawa tidak enak pada diri Key. Jisung merasa bahwa Key justru akan memisahkan dirinya dengan Chenle.

"Jisung.." panggil Chenle.

"A-ah? Iya apa?" jawabnya terkejut.

"Kenapa kita ngomong formal sama hantu hantu ini?" tanya Chenle.

J

isung berfikir sejenak.

"Mereka itu meninggal mungkin udah 200 tahun yang lalu.." jawab Jisung.

Jisung kembali terdiam setelah berbicara sejenak pada Chenle, ia benar-benar takut pada teman baru sahabat hantunya ini.

"Kamu kenapa sih?" Chenle memeluknya.

Jisung menghela nafasnya, pikirannya terlalu banyak terisi saat ini.

"Enggak Le, aku ngga apa-apa, nggak ada yang bakal misahin kita.." ujar Jisung membalas pelukannya.

"Maksud kamu apa? Ya nggak lah Sung.." ujar Chenle.

"Siapa bilang tidak ada yang akan memisahkan kalian? Mungkin, aku yang akan memisahkan kalian dengan perantara maut.." ujar seseorang.


<><><><><><><><><>

Sekarang, sudah menjelang malam.

Jisung masih terdiam termenung di bangku berbahan baku kayu disana. Ia masih terus berfikir tentang 'Key Yeorin', apakah Key benar-benar aman untuk dijadikan teman?

Matanya tiba-tiba saja menangkap Chenle yang sedang berusaha menyalakan api unggun di tengah-tengah tenda.

"Aigoo, gitu doang ngga bisa.." ujar Jisung menghampirinya.

MMIAG┃Chenji [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang