| 17 |

2.2K 304 109
                                    



BRAKK!!










Mereka berdua cukup tersentak dan menatap bingung satu sama lain.

"Aku cek dulu, kamu disini aja.." ujar Jisung sembari beranjak.

Baru saja Jisung berdiri, namun Chenle menahan tangannya memelas. Jisung menghela nafas menatap wajah Chenle.

"Ikut.." menarik tangan Jisung.

"Udah di sini aja dulu Le, ya?" mengelus pelan surai hitamnya.

Terpaksa Chenle tinggal di tenda sendiri, sementara Jisung mengecek keluar. Jisung keluar perlahan meninggalkan Chenle yang masih memanyunkan bibirnya.

<><><><><><><><>

Jisung melihat keluar, namun mengapa sepi?

Lalu bunyi keras itu apa?










"ARRRGHHHH!!" pekik Jisung.








Sebuah pisau mengkilat, berujung lancip dengan warna silver berhasil melayang begitu saja sisi ke perut Jisung.




"Hihihihi.. Kita bertemu lagi nak.. Hihihihi.."



BRUK


Jisung ambruk di tanah sembari memegang pisau di perutnya, berusaha mencabutnya namun tak bisa. Pasti itu akan sangat sakit karena pisaunya menusuk terlalu dalam.

"Arghh! Sialan kau!! Pergilah atau akan kupaksa!!" geram Jisung

Belum saja pisaunya terlepas, ia sudah di lempar ke sebuah pohon hingga kepalanya terbentur.

Jisung memejamkan matanya kesakitan merasakan kepalanya yang pening karena terhantam kayu.


"Hihihihihi.."

"Ji..jisung?!"

Yang terpanggil mendongak. Ia menggeram kesal.

"Susah banget sih dibilangin!" kesal Jisung berusaha berlari ke arah Chenle.

Sayang sekali, saat Jisung sudah sampai, perutnya kembali terasa ngilu dan sampai saat ini pun pisaunya masih tertancap.

"Susah banget di lepasnya egggghh!"





















"Pergilah!!"

Mendengar suara itu, Jisung tersenyum lega, baiklah.. Ini akan segera berakhir. Hantu itu berbalik dan menyeringai lebar dengan wajahnya yang sudah rusak.

"Lihat ini?" menunjukkan semacam batu antik.

"Hihihihihihi.. kau berani melawan mamamu.. hihihihi.."

Syukurlah mamanya sudah pergi, namun tak lama lagi pasti ia akan kembali. Renjun berlari ke arah Jisung yang masih sibuk berusaha melepas pisau itu dari sisi perutnya.

"Jisung.." lirihnya.

"H..hyung to..tolong lepaskan ini" pinta Jisung memegang pisau itu.

"Tahan.." memegang pisau itu dan siap menariknya.
























"AAARGGHHH!!!"

Pisau itu berhasil di cabut, terlihat banyak darah segar Jisung yang menghiasi lapisan pisau itu. Nafas Jisung terengah, matanya memburam namun tak lama kemudian kembali jernih semula.

MMIAG┃Chenji [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang