13. KEKHAWATIRAN

14 4 0
                                    

Assalamualaikum gaes:))

Lanjut vote and coment pokoknya:v

Selamat Membaca 😋

Ragu

Rizky Febian

🌸

"Jadi ini yang sebenarnya?", Melody

****

Di sebuah Rumah Sakit yang berada di Surabaya, mulai nampak beberapa orang mulai menangis dan merasa khawatir terhadap seseorang.
Iyap, mereka Keluarga Melody dan teman-temannya. Alex, Youra, dan Daniel.

"Bulan... Melody akan baik-baik saja kan?", ucap Nenek Putri yang sudah menangis sekegukan di depan Ruang ICU.

Saat kejadian Melody ambruk dari tempatnya dijanjikan teman-temannya, ia dilarikan di Rumah Sakit karena wajahnya pucat dan tubuhnya merasa panas. Melody juga sangat mengigil.

"Iya Nek, pasti Melody baik-baik saja, Kan Nenek tau bahwa Melody itu anak kuat, jadi Nenek jangan khawatir, Nenek berdoa yang banyak yaa buat kesembuhan Melody", ujar Kak Bulan memenangi Neneknya yang menangis terus, sambil mengelus-elus bahu sang Nenek.

Alex juga sedari tadi juga mondar-mandir di ruang ICU tadi. Jika kalian mengira Alex punya sifat dingin yang amit-amit nggak ketulung:>, tapi demi Melody dia nggak segan-segan melakukan apapun demi kesembuhan Melody.

Dahlah baper author:>

Seorang Dokter pun keluar dari ruang ICU.

"Dokter, bagaimana keadaan cucu saya dok?!", tanya Kakek Eran tak sabaran.

"Pasien hanya kelelahan dan belum makan, jadi penyakit maagnya kambuh lagi. Nanti pasien di pindah ke ruang rawat. Oh iya perwakilan Keluarga bisa ikut saya di ruang kerja saya?, tanya dokter.

"Saya aja dok", ujar Kak Bulan mewakili keluarganya.

"Apa pasien sekarang bisa dijenguk dok?", sela Alex.

"Bisa, sekarang pasien sudah sadar, tapi jangan buat gaduh, soalnya pasien belum sembuh total", ucap dokter memperjelas.

Setelah Dokter dan Kak Bulan pergi, tanpa aba" Kakek Eran dan Nenek Putri langsung masuk ke dalam ruangan.

"Nak", ujar lirih Kakek dan Nenek berbarengan

"Nenek... Kakek.... Auctt", rintih kesakitan Melody sambil memegang perutnya.

"Sakit ya nak?", tanya Nenek sambil membantu Melody duduk dengan nyaman.

Melody hanya mengangguk pelan.

"Maaf kan kita yan Mel, karena kita Lo jadi gini", ucap Youra sedih.

"Nggak papa bukan, salah kalian tapi salah gue sendiri tidak bisa jaga kesehatan", ucapku menenangkan mereka.

"Cepet sembuh ya Mel", ucap Daniel juga.

"Gue juga", ujar Alex sedari tadi melihat nya dengan tatapan sedih.

"Terima kasih"

"Nakk", panggil Kakek Eran.

"Iya Kek, ada apa", tanyaku

"LyLy, nggak menyembunyikan apa-apa dari Kakek kan?", tanyanya membuat Melody hampir tidak bisa berkutik.

"Aku...

"Melody tidak apa-apa Kek", sela Kak Bulan disamping pintu.

"Dia hanya kelelahan saja dan pasti laper kan sekarang", ujar Kak Bulan sambil mendekatinya.

"Iya Kek, tadi siang juga kayaknya aku belum makan", ucapku menyakinkan omongan Kakek Eran.

"Ya udah nak Youra dan Daniel bolehkah belikan bubur buat Nak Melody?", ucap Nenek Putri memohon.

Tanpa apa aba" mereka melesat dengan cepat.

Wushh....

"Yaudah Nak Alex dan Bulan jagain Melody dulu, Kakek dan Nenek mau ke admistrasinya dulu", ucap Kakek mengajak sang Nenek.

Setelah mereka keluar, tinggallah mereka bertiga.

"Ehemm, Alex boleh keluar sebentar?, Gue mau bicara dengan Melody?", tanya Kak bulan.

Aku menanyakan dengan melirik Melody. Melody hanya mengangguk setuju.

Tinggalah mereka berdua..

"Dek, jelaskan yang sebenar-benarnya", ucap serius Kak Bulan sambil bersedekap.

"Sebenarnya...."

****

Alex meninggalkan mereka berdua di ruangan.

Wushhh....

Suara angin mendarat, karena kedatangan sosok kakak adik. Siapa lagi kalau bukan Youra dan Daniel.

"Cepet banget", ucapku melihat mereka ngos-ngosan.

"Lah lagian kan kasian Melody kelaparan", ucap Youra cemas.

"Minggir mau masuk kita", ucap Daniel yang hampir membuka pintu.

Dengan sigap Alex menghadangnya.

"Kak Bulan sama Melody lagi bicara empat mata, jangan ganggu dulu", kataku menjelaskan mereka.

"Ooh, emang apa sih, penting amat", tanya Youra sambil duduk di samping pintu.

"Kayaknya ada yang mereka sembunyikan dari kita deh", kata Daniel yang melajutkan kata kakaknya sambil duduk disamping Youra.

Capek tau dari tadi lari mulu carinya, batin Author :>

Tiba-tiba pintu ruang terbuka, Kak Bulan keluar sambil melihat ku dengan tatapan berbagai pertanyaan.

Bulan melihat Alex teringat yang diucapkan oleh Melody.

"Jangan juga diberitahu oleh Alex iya kak?", ucap Melody memohon.

Bulan langsung buang muka dan menuju pintu keluar.

"Kak Bulan mau kemana?", tanya Daniel.

"Mau cari minum, tadi Melody minta, kalian juga mau kan?, Sekalian nanti gue belikan", kata Kak Bulan pergi dengan agak tergesa-gesa.

Sebelum itu, ada orang yang bingung dengan tatapan Kak Bulan.

Tadi itu apa?, batin Alex.

****
#792kata

#Muachh( ˘ ³˘)

Gimana hari Minggu ini, pasti banyak tugas online kan? Sama aku juga hehe.

Meskipun kalian harus tetap semangat. FIGHTING!!ᕙ(@°▽°@)ᕗ

Tadi juga aku habis ngerjakan tugas banyak sekali. Karena dari tadi kepikiran kalian semua jadi update lagi.

Oke sudah puas belum sama ceritanya?😉
Masih ada kok tenang saja

Masih bingung kan Melody kenapa? Dan bagaimana kalau Melody tau Alex itu teman kecilnya?

STAY TUNE POKOKNYA:v

Yang baru datang pokoknya, baca part yang pertama jika pengen tau jalan ceritanya ya!!

Jangan lupa vote and comeent yaa, biar aku tambah semangat untuk melanjutkan ceritanya, Oke.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

AlyssaPutri2

 A & LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang