Instagram: Yezta Aurora
Facebook: Yezta Aurora
Twitter: Yezta Aurora
--
London 05.00
Calista sedang berdiri dibalkon dengan menatap kosong hamparan tanaman. Berkali – kali airmata jatuh membasahi pipi namun sama sekali tak dihiraukan. Jemarinya terulur mengusap perut yang masih rata. Ingin rasanya menghilang dari Dunia ini akan tetapi untuk saat ini ada janin yang tumbuh dalam rahimnya.
Kandungan Calista memasuki usia 1 bulan namun keadaan tidak semakin membaik karena dari awal pernikahan Calista tidak diperlakukan selayaknya istri oleh suaminya. Biduk rumah tangga terus menghantam dan penyebabnya adalah campur tangan sang mertua.
Jozh dengan kasar memperlakukan Calista hingga berani membawa perempuan lain sebut saja Lana hadir diantara mereka. Baik Jozh atau pun keluarga besarnya tidak ada yang mengetahui tentang kehamilan Calista. Sudah sewajarnya sebagai wanita hamil sering kali mual dan muntah dan hal itulah yang dirasakan Calista saat ini.
"Calista kamu sakit?" Laurent bertanya dengan rasa khawatir. Selama 3 tahun tinggal bersama baru hari ini Laurent merasa peduli pada Calista. Selama ini Lurent sangat membenci Calista. Kebencian yang mengakar tanpa Calista tahu apa penyebabnya.
"Calista apa kamu sakit?" Tanyanya sekali lagi.
Tanpa menjawab hanya menggeleng kemudian berlari lagi ke dalam kamar mandi, kembali dimuntahkannya cairan putih. Sebagai orangtua yang sudah berpengalaman tentu saja Laurent tahu bahwa saat ini Calista sedang hamil. Jemarinya terulur memutar tubuh ringkih Calista, menelisik ke dalam wajah pucat mencari kebenaran disana.
"Calista, kamu ... "
Tak kuasa ditatap penuh intimidasi membuat bibir Calista bergetar. Tak ingin menjelaskan apapun Calista segera melenggang dari sana namun baru beberapa langkah dihentikan oleh Laurent.
"Tunggu Calista."
Tanpa mau menoleh pada sang mertua, Calista menjelaskan bahwa ia ingin beristirahat. Akan tetapi kalimat yang baru saja keluar dari bibir Laurent mampu meruntuhkan dinding pertahanan Calista. Memutar tubuhnya perlahan dengan berlinang airmata.
"Jadi benar kamu hamil?"
Tanpa menjawab hanya menundukkan wajah. Pundaknya bergetar coba menahan isak tangis. Tak kuasa melihatnya, Laurent pun langsung memeluknya. Entah kenapa setelah mendapati kenyataan bahwa kini ada janin yang tumbuh dalam rahim Calista, kenyataan tersebut mampu menyentuh hati Laurent. Hati yang telah diselimuti kebencian selama bertahun – tahun lamanya.
"Maafin mom, Calista ... " Tanpa terasa airmata turun membasahi pipi. Hatinya seketika diterpa penyesalan mendalam sudah menyia – nyiakan menantu yang sangat menyayanginya meskipun selalu mendapatkan perlakuan buruk. Selain itu pengorbanan Calista sangat besar. Demi memajukan perusahaan Jozh, ia rela bekerja keras sementara lelaki yang menjadi suaminya tersebut dengan seenak jidat berselingkuh dengan Lana.
Rasa mual kembali menyergap sehingga berlari kembali ke kamar mandi, kembali dimuntahkannya cairan putih hingga tubuhnya lemas. Setelah dirasa lebih baik Calista segera menjauh dari kamar mandi dan alangkah terkejutnya mendapati mertuanya masih ada didalam kamarnya.
Menyadari tatapan tak suka terpancar dari sorot mata Calista tak membuat Laurent mau menjauh, justru memilih duduk disebelah Calista sembari menggenggam erat tangannya.
"Mom akan berbicara dengan Jozh."
"Tidak mom, Jozh tidak perlu tahu kehamilanku."
"Tapi Calista."
KAMU SEDANG MEMBACA
Deuxieme Amour (WEB NOVEL)
RomanceCerita lengkap tersedia di aplikasi WEBNOVEL *** Ketika dua hati saling mengikat janji maka takdir tak akan mampu memisahkan. *** HAPPY READING💖