Chapter 04

61 3 0
                                    


Instagram: Yezta Aurora

Facebook: Yezta Aurora

Twitter: Yezta Aurora



--

Awalnya semua berjalan baik – baik saja sampai pada akhirnya harus dihadapkan pada seseorang dari masa lalu yang kembali mengguncang mentalnya. Jozh kembali datang mengusik kehidupannya, mantan suaminya tersebut ingin merajut kembali hubungan setelah seluruh aset kekayaannya berpindah atas nama Lana.

Tak terelakkan seringkali terjadi baku hantam antara Calvino dan Jozh. Tentu saja hal tersebut membuat Calista muak. Jozh yang terobsesi padanya semakin berbuat nekat hingga melakukan segala cara untuk mendapatkan cinta Calista kembali.

"Calista ... " Suara yang sudah tidak asing membuat Calista bergidik ngeri kemudian memutar tubuhnya perlahan.

"Jozh." Lirih Calista dengan suara bergetar. Bulu roma seketika meremang ketika mendapati tatapan tak biasa tersirat dari sorot mata Jozh. Satu hal yang Calista pikirkan dari mana lelaki ini bisa tahu posisinya saat ini. Pasti dia sudah membuntutiku, itulah yang Calista pikirkan.

Ekor mata Calista melirik ke sekeliling, jalanan menuju perumahan kakaknya ini tampak sepi. Calista pun menyesali kebodohannya, harusnya tadi langsung menghubungi Calvino untuk menjemput bukan malah menunggu petugas Derek dari bengkel.

"Mobilmu mogok, hum?" Seringaian licik terukir dibibir. Sambil terus melangkahkan kaki hingga tubuh Calista terjepit diantara badan mobil sehingga tak bisa lagi melarikan diri.

"Mau lari kemana, Honey?" Jarak wajah yang sangat dekat mampu mengirimkan deru nafas hangat, Calista pun dibuat jijik karenanya. Mendorong bahu Jozh kuat. "Mau apa kau?"

"Aku tidak mau apa – apa, Honey. Aku hanya mau kamu."

"Jangan mimpi kamu!"

"Sayangnya aku enggan terbangun dari mimpi." Dan tanpa disangka – sangka langsung menyeret tubuh Calista memasuki sebuah mobil. Karena terus saja memberontak akhirnya Jozh melayangkan pukulan hingga kesadaran Calista hilang.

Pening, itulah yang Calista rasakan ketika membuka mata, ia sama sekali tak tahu apa yang terjadi dengan dirinya saat ini. Menelisik ke sekeliling dan seketika memebeliak sempurna ketika merasakan kedua tangan terikat pada sandaran ranjang dengan mulut tersumpal.

Dimana ini? Calista membatin sembari coba melepaskan diri akan tetapi hal itu sia – sia saja karena ikatan ditangan sangat kuat. Dan karena pencahayaan yang temaram membuatnya kesulitan untuk mengetahui posisinya saat ini.

Ketika mendengar langkah kaki mendekat hatinya semakin dibuat berdebar tak karuan hingga rasanya ingin melompat dari pemiliknya. Calista pun langsung bergidik ngeri melihat lelaki yang menjadi bagian dari masa kelamnya kini berdiri dihadapannya dengan menyungging senyum penuh kemenangan.

"Apa yang kamu pikirkan, Honey? Jangan berfikir kau bisa kabur dari sini karena aku tak akan pernah melepasmu lagi!"

"Apa mau kamu, hah? Kita sudah tidak ada hubungan."

"Masih Calista sayang. Kita masih suami istri."

"Jangan gila kamu. Pengadilan sudah menerbitkan surat cerai."

"Itu kan pengadilan. Bagiku kamu tetap istri ku, Calista ku sayang." Sembari membelai lembut pipi Calista. Jijik, itulah yang Calista rasakan disentuh oleh lelaki paling menjijikkan. Jozh Mandoze.

Kak Calvin, please selamatkan Calista kak. Jerit Calista dalam hati.

Dibawah lampu temaram wajah Jozh terlihat semakin menyeramkan ketika menyeringai buas. Gairah membara terlihat jelas dimata jozh. Dengan kasar membuka kain yang menyumpal mulut Calista. Tatapannya penuh pemujaan membuat Calista semakin dikecam rasa takut.

Deuxieme Amour (WEB NOVEL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang