Instagram: Yezta Aurora
Facebook: Yezta Aurora
Twitter: Yezta Aurora
--
Pagi – pagi sekali sebelum Calista sudah sampai dikantor. Leonard juga sudah menungguinya dengan menyandarkan kepala pada sandaran sofa, kedua mata terpejam dengan menyilangkan tangan ke depan dada.
Tanpa menyadari kehadiran Leonard, Calista pun tampak santai merapikan riasan. Memang seperti itulah kebiasaan Calista sebelum bercengkrama dengan pekerjaan. Tanpa Calista sadari ada sepasang mata yang terus menatapnya tajam sedari tadi.
"Ehm jadi seperti ini kebiasaaanmu setiap pagi, hum?"
Calista pun dibuat terperenyak, pasalnya ia tak menyadari kehadiran Leonard yang entah sejak kapan. "Apa yang kamu lakukan diruanganku?"
"Tentu saja menunggumu."
"Sekarang aku sudah datang apa yang ingin kau bicarakan?"
"Tidak ada dan apakah seperti ini caramu menyambutku, hum?"
"Lalu kamu ingin aku menyambutmu seperti apa? Apa kamu ini tidak punya pekerjaan, hah?"
"Aku tidak bisa konsentrasi."
Mendongakkan wajahnya menatap Leonard seolah bertanya, kenapa?
"Manik abu – abu mu itu mengganggu konsentrasiku."
"Leo, please. Bersikap professional dan kembali ke ruanganmu."
"Tapi aku masih merindukanmu. Dan satu hal lagi aku tak suka melihatmu dekat – dekat dengan Matius."
"Aku bebas dekat dengan siapa pun. Kau bukan siapa – siapa ku jadi jangan coba – coba mengaturku!"
"Jadi kau menganggap tidak terjadi hubungan spesial diantara kita?"
"Memang tidak kan?"
"Jadi kau melupakan begitu saja ciuman kita waktu itu?"
"Leo Please ciuman itu sama sekali tak berarti apa – apa. Aku sedang tidak ingin terikat ke dalam sebuah hubungan."
"Benarkah? Tapi kau sangat menikmati ciuman kita waktu itu."
"Leo please!" Bentak Calista.
Kenapa Calista? Aku tahu kau juga memiliki perasaan sama tapi kenapa kau terus saja mengelaknya. Leonard membatin dengan tatapan mata tak pernah lepas dari wajah cantik. Dan ditatap seperti itu tentu saja membuat Calista merasa sedih.
Maafkan aku Leo, aku tahu aku tak bisa membohongi perasaan ini, tapi aku belum siap memulai hubungan, aku takut tersakiti lagi.
"Ku mohon keluarlah dari ruanganku, keberadaanmu disini menggangguku!"
"Aku hanya duduk disofa, dan silahkan kamu lanjutkan pekerjaanmu."
"Iya, tapi kamu mengganggu konsentrasiku."
Leonard pun langsung berjalan mendekati Calista. Jemarinya terulur meraih dagu sehingga tatapan keduanya saling bertemu.
Kau bisa saja berbohong sebanyak yang kau mau Calista, tapi tatapan matamu tak bisa membohongiku. Ada cinta di matamu.
Tatapan hangat penuh cinta sepasang manik hitam telah menghipnotis Calista sehingga ia diam saja ketika kecupan lembut mulai mampir disepanjang kening, kedua mata, hidung dan juga bibir. Awalnya hanya ingin menggoda Calista saja, akan tetapi hasrat dalam diri meminta lebih. Tak dapat terelakkan keduanya tenggelam dalam ciuman yang sangat memabukkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Deuxieme Amour (WEB NOVEL)
RomanceCerita lengkap tersedia di aplikasi WEBNOVEL *** Ketika dua hati saling mengikat janji maka takdir tak akan mampu memisahkan. *** HAPPY READING💖