Anin dan Vio tengah berjalan di koridor kampus untuk pulang.
"Vi, gue pinjem duit lu dulu donk... Dompet gue ketinggalan ini" bujuk Anin.
"Handphone lo kok gak bisa gue hubungin tadi nin?" tanya Vio
"Ketinggalan juga Vi.. Gue kesel tahu. Hari ini tuh ketiban sial"
"Ya Allah... Yaudah lo mau pinjem berapa nin?"
"Lo ada uang empat ratus ribu gak?"
"What?! Mana ada gue bawa duit segitu banyak ke kampus... Emang buat apaan sih nin?"
"Duduk dulu deh Vi..." ajak Anin dan mereka pun duduk di bangku yang ada di lorong tersebut.
"Kenapa nin?"
"Gue kena tilang Vi..."
"What?! Lo telat tadi karena kena tilang berarti?! Terus apa lo yang ditilang? SIM atau STNK?"
Anin menggeleng.
"Lah terus apaan?"
"Motor gue yang ditilang huaaaa...." rengek Anin.
"Allahuakbar... Terus lo ke sini gimana tadi? Handphone ketinggalan, dompet juga, eh motor ditilang. Apes banget lo nin"
"Itu dia... Kesel banget pokoknya gue sama hari ini. Gue bakal catet tanggal ini 21 Agustus 2019! Pokoknya gue kesel hari ini!"
"Ya Allah... Segitunya lho"
"Ya gue sebel lah.. Malah tadi gue di kelas juga kena sial"
"Hahah... Nasib lo hahah... Eh jadi tadi gimana lo ke kampus?"
"Dianter"
"Eh? Siapa yang anterin lo?"
"Si polisi sok ganteng itu! Jijik gue!"
"Wait wait... Lo dianterin sama polisi yang nilang elo?"
Anin mengangguk.
"SERIOUSLY DEMI APA NIN?!" Antusias Vio. Anin langsung membekap mulut Vio karena mereka menjadi pusat perhatian orang-orang di sana.
"Diem bego! Jangan kencang-kencang. Kita dilihatin mereka semua tuh" lirik Anin.
Vio langsung menoleh dan cengengesan.
"Heheh sorry..."
"Lain kali jangan biasain heboh!"
"Yaudah sih maaf... Aih jadi lo gimana pas dianter polisi itu?"
"Apanya yang gimana ogeb? Jijik iya gue"
"Ihhh lo mah dasar... Bukannya seneng malah jijik. Lo tahu gak sih, ini tuh kejadian langkaaaa.... Super langkaaaa... Mana ada polisi yang lagi dinas terus nilang pengendara dan mau anterin pengendaranya dengan selamat sampai ke tempat tujuan. Itu adalah hal tidak mungkin!"
"Bodo amat gak penting. Pokoknya gue benci polisi! Sampai kapan pun gue akan benci polisi! Titik!!!! Sebel gue!"
"Woi! Gak boleh terlalu benci. Entar kemakan omongan tahu rasa lo"
"Ihhh gak mungkin! Kalaupun di dunia ini cuma ada tuh polisi doank yang tersisa, gue lebih milih kembali ke tanah aja.."
"Astaghfirullah Anin mulut lho... Gak boleh gitu oi"
"Astaghfirullah ya Allah maafin Anin... Astaghfirullah..." Anin langsung menabok kecil mulutnya.
"Gak boleh gitu lho.. Awas jodoh"
"Idih ogah banget gue berjodoh sama Bapak-bapak polisi"
"Awas aja lu kalau jodoh.."
"Udah ya udah! Jangan bahas ini! Gue mau pinjem duit Vioooo"
"Heheh... Okay okay... Tapi gue gak punya duit empat ratus ribu sekarang. "
"Jadi lo punya berapa Vio?"
"Separuhnya wkwk"
"Astaghfirullah... Yaudah ah sini..."
Vio langsung mengambil uang di dompetnya.
"Nih.. Besok ganti yee"
"Takut banget lo"
"Canda elah"
"Dah ah gue mau pergi"
"Eh nin, bareng gue aja yuk.. Gue anterin sampai sana. Biar gak ongkos lo"
"Gak ngerepotin lo kan?"
"Ya gaklah... Ayo.. Lo juga gak punya duit kan buat pesen ojol?"
"Heheh iya.. Duit lo aja ini entah cukup entah enggak"
"Iya sih biasanya dalem tuh kena nya"
"Nah iya.. Apalgi polisinya ribet kayak dia"
"Yaudahlah bismillah aja".........
Hanan memasuki polres. Lalu, ia menemui Alex.
"Lex, nanti kalau ada cewek Namanya Anin, mau ambil motor dia yang gue tilang, suruh dia temui gue ya di ruangan."
"Siap bro!!"
"Ok sip thanks"
"Sami-sami"Hanan memasuki ruangan. Di umur yang ke 24 tahun, Hanan sebenarnya sudah harus memiliki pasangan hidup. Namun, ia belum juga menemukan pasangan yang tepat.
"Anindya... Cewek unik dengan keberanian luar biasa... Astaga... Baru ini ada cewek yang berani banget sama gue... Padahal biasanya cewek-cewek slalu berusaha deketin gue... Unik" gumam Hanan dengan senyumnya.
.........
Radit memasuki parkiran mobil. Ia melihat Anin dan Vio berjalan di sana. Keduanya memasuki mobil silver.
"Mau ke mana mereka?" gumam Radit sambil memperhatikan mobil itu yang semakin menghilang.
"Allahuakbar... Aku ikutin aja deh.. Kebetulan gak ada kerjaan.. Heheh" gumamnya dan langsung memasuki mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAnindya Story [Police]
RomanceNO COPY PASTE!! PLAGIAT MENJAUH! Anindya Putri Aisyah Seorang mahasiswi yang sangat membenci polisi. Ia bahkan sering menyumpah serapahi polisi pada saat ia ditangkap. "Gue benci polisi!! Sampai kapan pun pokoknya gue benci titik!!" Anindya. Hanan A...