MDZ 22

257 22 1
                                    


Sosok berwajah agung itu tidak pernah lelah memainkan inquiri, Jari jemarinya terus saja melantunkan lagu kesayangan sosok yg masih terbaring dalam tidur panjangnya. Dalam enam belas tahun terakir selama penantian dan usahanya menemukan kembali sahabat kepercayaan. Tidak peduli seberat apa pun rintangan yg dihadapi, dia hanya berharap jiwanya kembali. Bahkan ketika tubuhnya jatuh ke dalam jurang api kematian, namun masih saja ada roh yg manarik kesadaran sihirnya masuk ke dalam tubuh seorang Mo Xuanyu. Setelah jiwanya kembali, kini sosok yg dipanggil "Yilling Laozu" harus menghadapi takdir barunya.

Perlahan lahan kedua hazel hitamnya terbuka setelah tertutup untuk waktu yg begitu lama. Meskipun pandangannya sedikit kabur tapi tidak dengan pendengarannya. Lagu yg ia dengar tidaklah terasa asing, bahkan seolah2 selalu terngiang di telinga.

"Apakah aku masih bermimpi????

Sosok itu kembali memejamkan kedua matanya, namun lantunan lagu itu terdengar semakin jelas.

"Ohhh tidakkk,,, ini jelas terdengar begitu nyata".

Dengan sekuat tenaga sosok itu kembali membuka kedua matanya dan berusaha untuk bangkit dari tempat tidurnya. Hal yg pertama ia rasakan adalah dingin, kemudian pandangannya tertuju pada sosok yg duduk disebelahnya. Hatinya tidak percaya namun apa yg sudah dilihatnya adalah nyata. Sosok itu kemudian menghentikan permainan inquiri nya.

"Weiying _____________ akhirnya kau bangun"

Meskipun sosok itu memanggil namanya, namun dia masih tidak mengerti dengan apa yg terjadi. Selama ini hanya berfikir bahwa suatu saat saudara seperguruannya lah yg akan mencari dan dilihatnya ketika pertama kali terbangun.

"Tidak pernah aku sangka bahwa itu dirimu "Lanzhan _________"

Seketika Lanzhan bangkit dari duduk menuju kearah sisi tempat tidur Weiying nya. Tangannya mengusap lembut wajah sayu di depannya, dari pipi kemudian dahi dan terakhir menggenggam hangat kedua jari jemari . Tidak bisa membohongi perasaanya, betapa sungguh ia merindukan sosok di depannya. Betapa rapuh hidupnya ketika kehilangannya.
Bahkan ia telah melupakan aturan dan moral demi untuk menemukannya kembali.

"Weiying _______ aku sangat merindukanmu "

Tangan kanan itu beralih menarik pinggangnya dan membawanya dalam pelukan hangat. Menyalurkan rasa rindunya selama ini, nafas yg berderu namun hangat. Benar2 tidak ingin kehilangan lagi sosok yg kini dalam pelukannya. Tanpa sadar liqued beningnya jatuh membasahi pipi.

"Lanzhan _______ aku juga merindukanmu Weiying membalas pelukan itu keduanya sama2 menikmati moment indah. Setelah puas memeluknya, Lanzhan mengambilkan segelas air menyodorkan pada Weiying.

"Bagaimana kedaanmu, Apakah jauh lebih baik????

"Lanzhan _________ aku bahkan belum meminum air pemberianmu, tapi kau sudah memberiku pertanyaan "!

"Haola,, aku akan membantumu meminum air ini. Sambil merebut kembali gelas yg ada ditangannya. Selesai meminum Lanzhan kembali menyeka bibir merah itu dengan ibu jarinya.

"Sekarang coba katakan bagaimana kedaanmu???

"Lanzhan ______ wo ming bai aku baik baik saja.

"Sungguh,,??????????

"Emmmm" Sambil mengangguk, namun pandangannya beralih pada botol di atas meja.

"Apa aku tidak salah lihat, bukankah itu Tian Zixiao???

"Ternyata kau masih sama seperti dulu, bahkan setelah bangkit dari kematianmu masih saja mengingat tentang arak.

"Aiiyoo Lanzhan _____ bagaimana mungkin aku bisa melupakan arak senikmat Tian Zixiao.

Wanna Be My Soulmate (Modaozushi) Wangxian StoryWhere stories live. Discover now