Ngaji jomblo 10: khitbah ta'aruf bukan pacaran syariah

107 3 0
                                    

Belajar taat sebelum akad.

Ada perbedaan pendapat dari ulama tentang khitbah dulu baru ta'aruf, atau ta'aruf dulu baru Khitbah.

Khitbah adalah sebuah permintaan dari laki-laki pada perempuan atau sebaliknya untuk meminta dia jadi pasangannya. (Melamar)

Ta'aruf adalah perkenalan sebelum pernikahan sehingga mereka mengetahui apakah ada pada calon pasangannya ini apa yang mereka cari (dalam fase perkenalan inilah ada yang namanya ngobrol, mendatangi keluarga, melihat apa yang kita suka dan tidak suka, bicara tentang apa yang kita suka dan apa yang kita tidak suka, bicara tentang visi dimasa depan dll)

Kalau di jalan yang tidak syari namanya pacaran.
Pacaran itu di anggap sebagai perkenalan sebelum nikah. Padahal sebenarnya pacaran itu tidak pernah berkenalan, kenapa? karena sebenarnya mereka tidak pernah mengeluarkan yang "sebenarnya" dari diri mereka.

Ada yang mengatakan khitbah dulu baru ta'aruf jadi kita minta dulu dia untuk jadi calon pasangan kita, kalau dia mau baru di lanjutkan dengan proses ta'aruf.
Ada juga yang mengatakan ta'aruf dulu/kenalan dulu, kalau sudah cocok nanti langsung khitbah, lalu kemudian menikah.

Maka mau yang pilih yang mana??

Yang mana saja baik. Asal, jalannya syar'i.

Perbedaan mencoloknya adalah, Khitbah itu "melamar", jadi jatuhnya itu "sudah mengikat dia" karena yang namanya melamar, sudah ada tanggal nikahnya (walau Khitbah itu tetap bisa di batalkan). Kalau mau ta'aruf dulu baru Khitbah dengan pertimbangan-pertimbangan karena kita belum berani untuk mengikat seseorang misalnya, boleh-boleh saja. Intinya jangan jadikan ta'aruf ajang coba-coba. - cr dari sumber yg berbeda.

.

.

.

Nb: Dalam rangkaian Ngaji jomblo ini, yang mau di bahas adalah Khitbah dulu baru Ta'aruf


Yang lebih di utamakan, khitbah itu di dahulukan daripada ta'aruf, supaya ta'aruf itu bisa syar'i.
Karena khitbah sudah menandakan keseriusan, sudah ada komitmen pada khitbah, dan khitbah itu ada syaratnya.

Ada beberapa hal yang membedakan Khitbah – ta'aruf  VS  pacaran, di antaranya:

- Khitbah – ta'aruf itu tidak maksiat, dan sudah di awali komitmen

-pacaran mengandung hal-hal yang bermaksiat, pacaran sama sekali tidak punya komitmen, tidak punya tanggungjawab

- Khitbah – ta'aruf ada jangka waktu, kapan pernikahan yang kita inginkan? kapan masa ta'aruf yang kita rencanankan? syari'at tidak membatasi sebenarnya jangka waktu ta'aruf berapa lama, hanya saja ta'aruf itu lebih cepat lebih baik.
Intinya ada jangka waktu yang di sepakati, lebih cepat lebih bagus, idelanya 3-6 bulan, bahkan kalau bisa lebih cepat lebih keren.
Jadi sudah ada tanggalan nikah, dan kalau ada tanggalan nikah, berarti bapaknya sudah di kabari, karena bapaknya yang menjadi wali dari perempuan. Pokonya semua sudah sama-sama tau, sudah jelas mau di bawa kemana.

- pacaran kalau di tanya "kapan kita nikah" "yaaa mungkin bulan mei" entah mei tahun kapan, atau mungkin ngak tau, mungkin nanti pas sudah lulus, pas sudah kerja, pas sudah punya segala macam dll (intinya: ngak jelas)

- Khitbah – ta'aruf  tidak berkhalwat, tidak bermaksiat. Kalau mau kenalan, nanya- nanya, melihat, mengetahuinya lebih dalam (pemikirannya, preferensinya, apa yang dia suka/tidak suka) harus di temani oleh mahromnya.

- pacaran? Tau sendirilah ya..

.

.

Kajian pra nikah dan parentingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang