05

6K 591 10
                                    

Kini keduanya berada di halaman rumah kwon jiyong, ayah Lisa. Di depan rumah sudah ada ayah Lisa dan ibu nya, Lee Chaerin.

Setelah mobil berhenti tepat di depan kedua orang tua nya. Lisa langsung turun dan memeluk mereka, melepas rindu.

"Yaa lalisaa, daddy sangat merindukan mu" ucap jiyong.

"Lisa juga sangat merindukan Daddy" ucap Lisa balas memeluk ayah nya erat.

Sudah puas memeluk sang ayah. Lisa beralih memeluk Chaerin.

"Ughh... anak kesayangan mommy sudah sangat besar sekarang" ucap Chaerin.

"haha, tentu saja mommy" tawa Lisa.

Cukup lama berpelukan melepas rindu dengan orang tua nya sampai ia melupakan ada sosok gadis mungil yang menunggu nya sedari tadi di belakang tubuhnya.

Menyadari ada Jennie di sana. Jiyong pun langsung menyapa Jennie.

"Ouh, jennie-ya kamu disini juga rupanya" sapa jiyong.

Jennie yang disapa itu pun tersenyum dan sedikit membungkuk, hormat kepada yang lebih tua.

Mendengar jiyong menyapa jennie. Lisa buru-buru melepaskan pelukan nya dari sang ibu.

"Ya sudah. Ayo kita masuk kedalam" ajak jiyong.

                          😳😳😳😳

Ruang tamu

"Apa kalian sudah makan?" tanya Chaerin.

"Sudah" jawab Lisa.

"Bagaimana perjalanan mu Lisa?" tanya jiyong.

"Melelahkan sekali, dad" jawab Lisa lesu.

"Tak apa, lelah mu pasti sudah terbayar dengan melihat wajah imut calon tunangan mu itu, bukan?" goda jiyong.

"Yaa! dad! jangan menggodaku!" rengek Lisa.

"Hahaha, jangan gengsi Lisa, jika yang daddy katakan benar, tinggal jujur saja" goda jiyong lagi.

"Yaa! Mommy, lihatlah daddy~" rengek Lisa kepada sang ibu.

"Haisshh... jangan menggoda anak mu jiyong. Lihatlah wajah mereka berdua jadi memerah"  bela Chaerin.

"hahaha" suara tawa jiyong kini memenuhi seisi rumah, karena berhasil menggoda anak dan calon menantunya itu.

"Sudahlah, jangan tertawa terus, nanti kamu bisa mati. Lisa, pergilah ke kamar mu, istirahat. Jangan dengarkan daddy mu itu" Ucap Chaerin.

Mendengar ucapan sang istri, jiyong langsung menghentikan tawa nya.

"Jennie, kamu juga istirahatlah bersama Lisa" lanjut Chaerin.

"Hah? Dengan ku?" tanya lisa terkejut, tidak mungkin dia istirahat se-kamar dengan Jennie, pikirnya.

"Iya, jika tidak dengan mu, dengan siapa lagi?" ucap jiyong.

"yahh daddy~ itu tidak mungkin" rengek Lisa

"Apa nya yang tidak mungkin?" tanya jiyong

"Tidak apa-apa aboji, jennie akan pulang saja" lerai jennie.

"Tidak Jen, kamu istirahat lah dulu disini. Aboji tidak akan mengizinkan mu pulang sebelum kita makan malam bersama nanti" ucap jiyong.

"Lisa, cepat bawa jennie ke kamar mu, jangan membantah ucapan daddy" suruh jiyong dengan suara tegas nan lembut.

Mendengar suara tegas sang ayah, membuat Lisa takut jika nanti ayah nya akan marah. Ia langsung meraih tangan jennie untuk ia genggam, lalu pergi masuk ke kamarnya.

Jennie yang di tarik hanya diam sambil melihat tangannya di genggam oleh Lisa. Sampai di dalam kamar, lisa berhenti dan melihat ke arah jennie yang melihat kearah tangan nya yang Lisa genggam.

Lisa yang menyadari jika dia masih memegang tangan jennie pun langsung melepaskan nya.

"Maaf telah lancang" ucap Lisa.

"Tidak apa-apa"

"Kamu istirahat lah dulu, aku mau mandi" ucap lisa.

"Ne"

tbc



Vote^_^

Only You (Jenlisa)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang