18

5.7K 550 10
                                    

"kai hanya teman jennie, eommoni"

"Teman? Tapi Lisa melihat kalian berdua sangat mesra di taman semalam" ucap Chaerin.

"Jennie dan Kai tidak ada hubungan apa-apa, eommoni.. percayalah"

"Eomma tidak pernah tau jika kamu memiliki teman laki-laki" ucap Krystal.

"Dan appa tidak pernah mengizinkan mu berteman dengan laki-laki" ucap Hanbin.

"Mianhe.. karena sudah membohongi appa dan eomma selama ini" lirih jennie, kembali menenggelamkan wajah di dada Hanbin.

"Kamu tau kenapa appa tidak mengizinkan mu berteman dengan laki-laki?" Tanya Hanbin. Jennie hanya menggeleng.

"Itu karena di jaman seperti ini anak remaja laki-laki tidak ada yang benar, mereka hanya memikirkan nafsu tanpa menghormati wanita, menghabiskan uang yang dengan susah payah orang tua mereka cari, itu juga alasan kenapa dari kecil kamu appa masukkan ke sekolah yang hanya ada wanita" jelas Hanbin.

"Mianhe.."

"Sudahlah.. jangan pernah kamu ulangi lagi, arraseo?" Tanya Hanbin.

"Ne appa, gimme a kiss" pinta jennie, menunjukkan pipi chubby nya.

Hanbin yang merasa gemas pun mencium pipi jennie berkali-kali. Jennie yang merasa geli, tertawa terbahak-bahak.

"Appa stop"

"Kenapa kamu sangat menggemaskan?" Tanya Hanbin, menangkup kedua pipi anak nya.

"Karena jennie masih bayi"

"Masih bayi? Tapi hari Minggu besok kamu akan bertunangan, sayang" ucap Krystal.

"Benarkah? Aishh.. jennie tidak ingat"

"Itu karena kamu sibuk dengan kai itu" goda jiyong yang ikut gemas dengan tingkah jennie.

"Appa~" rengek jennie.

"Ya! Jiyong! Jangan menggoda anak ku" bela Hanbin.

"Ya, ya baiklah.. Bagaimana kalau sekarang kita membicarakan tentang acara pertunangan nya?" Ujar Jiyong.

"Kamu benar" ucap Hanbin.

"Sebentar, aku akan menyuruh Lisa datang kesini juga" ucap Chaerin. Lalu mengambil hp nya di dalam tas.

Setelah menelepon sang anak, mereka lanjut membicarakan tentang acara pertunangan yang hanya akan di datang kan oleh keluarga terdekat.

Tak lama kemudian Lisa datang, sedikit membungkuk memberi hormat kepada Hanbin dan Krystal.

"Duduklah nak" ucap Hanbin.

"Ada apa, daddy?" Tanya Lisa saat sudah duduk di sebelah jennie.

"Kita akan membahas tentang acara pertunangan kalian" jawab Jiyong.

"Pertunangan? Aku tidak mau jika pertunangan ini tidak ada dasar cinta" ucap Lisa.

"Apa maksudmu Lisa?" Tanya Chaerin.

"Apa mommy lupa apa yang Lisa bilang semalam?"

"Jennie tidak memiliki hubungan apa-apa dengan kai, nak" ucap Jiyong.

Sedangkan jennie hanya menunduk, menyadari jika yang membuat Lisa kesal dengan nya kemarin adalah karena dirinya sendiri.

"Tapi mereka sangat mesra, Daddy" bantah Lisa.

"Sudahlah, lupakan saja.. lagi pula mereka berdua tidak ada hubungan apa-apa, hanya teman saja" ucap Jiyong.

"Ckk.. tetap saja Lisa tidak mau!"

"Kamu sudah berani tidak menurut apa kata daddy mu ini?" Tanya Jiyong dingin.

"Mianhe.." lirih Lisa, menundukkan kepala merasa bersalah.

"Cukup lakukan apa yang daddy suruh, Lisa"

"Ne daddy" jawab Lisa mengangguk.

Setelah itu mereka lanjut membahas tentang acara pertunangan yang akan diadakan di rumah Jennie. Dan tamu yang di undang hanya keluarga dekat saja.

Selesai mengatur rencana acara. Jiyong dan Chaerin langsung pulang, meninggalkan Lisa dan jennie yang harus menyelesaikan permasalahan mereka berdua.

"Appa dan eomma istirahat dulu, kalian selesaikan masalah kalian dengan baik-baik, arraseo?" Tanya Hanbin.

"Ne appa" jawab jennie.

Lalu Hanbin dan Krystal pergi ke kamar mereka, untuk beristirahat. Karena besok mereka dan keluarga Lisa akan sibuk mengurus acara pertunangan.

Hening.

Setelah di tinggal berdua di ruang tamu, hanya keheningan yang ada. Lisa yang tidak ingin membuka pembicaraan, dan jennie yang ragu harus memulai dari mana.

"Mianhe.." satu kata keluar dari mulut jennie.

"Untuk?" Tanya Lisa dingin.

"Karena sudah pergi bersama laki-laki, dan tidak memberi tau mu" lirih jennie menundukkan kepala. Sedangkan Lisa hanya diam.

"Lisa-ya~"

"Hm?"

"Maafkan aku"

"Lalu? Jika sudah ku maafkan, kamu akan mengulangi nya lagi?"

"Tidak, aku berjanji!" Ucap jennie.

"Janji?" Tanya Lisa, menunjukkan jari kelingking nya.

"Hm! Janji!" Ucap jennie menautkan jari mereka dan tersenyum lebar.

"Gimme hug" pinta Lisa, jennie pun langsung memeluk nya erat.

"Jangan pernah menunjukkan gummy smile kesukaan ku pada orang lain, arraseo?"

"Dengan appa dan eomma juga tidak boleh?" Tanya jennie, mendongak kepala untuk melihat wajah menawan Lisa.

"Kalau mereka tentu saja boleh, sayang" ucap Lisa lembut. Jennie yang di panggil 'sayang' pun pipi nya memerah dan langsung menutup wajahnya.

"Kenapa menutup wajah mu?" Tanya Lisa heran.

"Kamu membuat ku malu"

"Aigoo.. jangan menutup nya, aku jadi tidak bisa melihat wajah cantik mu" goda Lisa.

"Yaa~ jangan menggodaku"

"Aku tidak menggoda mu, itu sebuah fakta, sayang"

"Lisaaa~~"

"Hahaha, mianhe.. sekarang buka saja, aku tidak akan menggoda mu lagi" pinta Lisa.

Setelah jennie tidak menutup wajahnya lagi, Lisa menangkup kedua pipi jennie. Mengelus nya lembut. Menatap dalam mata kucing jennie.

"Saranghae" ucap lisa tulus.

"Nado saranghae" ucap jennie tak kalah tulus.

Lisa mulai mendekatkan wajahnya, dan mencium lembut penuh perasaan kening jennie. Jennie yang di cium tulus langsung menutup matanya, menikmati ketulusan yang Lisa berikan.

tbc

Hayo lo~
Jangan baper:v
VOTE ysyg..
Ntar kalo banyak vote nya, gw bikin part enaena dehh😳🤣

50 vote, next!
Kalo ga sampe 50, gada next²an!!

Only You (Jenlisa)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang