Gadis (1)

33.9K 301 2
                                    

"Pagi sayang" ucap bram sembari mencium belakang kepala michel yang sedang sibuk memasak

"Pagi juga sayang, duduk lah, sarapanmu sudah siap"

Seperti biasa, michel membuatkan sarapan untuk bram, hanya saat ada orang tuanya atau mertuanya,yang tak lain semua itu untuk menutupi sandiwara mereka.

omlett dengan isian wortel untuk bram , panecake untuk mertuanya laurin dan sesfao.

"Pagi Mah ,, pahh,, " sembari mencium puncak kepala mereka.

"Bram jadi mama kapan dikasi cucu?" Goda laurin

"Mama papa nyenyak tidurnya?" Tanya bram mengalihkan pembicaraan.

"Nyenyak bram" ucap sesfao yang sedari tadi membolak balik koran yang ia pegang.

"Ko pertanyaan mama ga dijawab si?" Tanya laurin.

"Mah,, bram kan baru nikah sebulan, masa mama uda nuntut minta cucu sih"
8
"Yaa kan sapa tau dikasi cepet gitu, ya kan pah?" Ucap laurin sembari mencari pembelaan.

"Iya bram, kalo bukan dari kamu, dari siapa lagi, anak papa kan cuma kamu aja" timpal sesfao.

Michel hanya tersenyum mendengarkan debat pagi mereka, itu semuanya hanya untuk menutupi kepura puraan dirinya dengan bram.

"Michel ko senyum-senyum aja sih?" Goda laurin.

"Ini panecake nya mah pah" ucap michel sembari menyodorkan tumpukan panecake dan beberapa selai.

"Ini buat mama, ini buat papah, dihabisin yaa" ucap bram sembari meletakkan panecake dipiring kecil depan mereka, bram juga menyiapkan susu hangat untuk mereka berdua.

"Sayang sini ayo makan" ucap bram

Michel hanya menoleh dan tersenyum tanpa membalas ucapan bram.

"Sayang sini ...ayo makan dulu?" Ajak bram untuk yang kedua kalinya.

Sebenarnya bram sangat malas melakukan ini tapi ini semua demi menutupi drama pernikahan mereka, pernikahan yang hancur diakibatkan oleh kebiadapan michel terhadapnya.

"Iya sayang, sebentar" jawab michel sembari membereskan beberapa alat tempur masak nya.

Pagi ini adalah pagi yang sangat bahagia untuk laurin dan sesfao, bagaimana tidak ia melihat putra semata wayangnya menjalani rumah tangga yang begitu harmonis.

Sebenarnya kedatangan laurin dan sesfao hanya untuk memastikan bahwa perjodohan yang mereka lakukan berjalan dengan baik dan semestinya, mengingat michel adalah anak dari sahabat papa nya, yang juga memiliki perusahaan dibidang otomotif.

"Aku berangkat dulu ya sayang? " ucap bram kepada michel sembari mencium puncak kepalanya.

"Kamu hati-hati dirumah yah" tambahnya.

"Mama papa juga ya , berangkat dulu, dah michel sayang, dah braam.." ucap laurin yang sudah berada didalam mobil pribadinya lengkap dengan sopirnya.

"Hati hati mah.. pahh" ucap michel yang berada disamping bram dengan posisi tangan bram yang menggelantung dipinggangnya.

"Pak hati-hati ya nyetirnya" ucap bram kepada sopir pribadi papa nya.

"Siap tuan" jawap supir memastikan.

Mobil bergerak meninggalkan pelataran rumah besar milik bram, semakin jauh mobil itu meninggalkan rumahnya semakin renggang pula rangkulan bram kepada michel.

Saat mobil itu benar- benar hilang dari pandangan mata seketika itu bram menjauh dari michel, ia masuk kedalam mobil pribadinya lengkap dengan supir pribadinya yang tak lain adalah bodyguardnya sendiri.

GADIS SIMPANANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang