Gadis (7)

15K 221 8
                                    

Thanks for vote my readers
Boleh kali ya minta vote lagi
Ditunggu ya 25 votenya😍 Sayang kaliannn

Thanks for vote my readers Boleh kali ya minta vote lagiDitunggu ya 25 votenya😍 Sayang kaliannn

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Tu-an "

Dominia terbata-bata memanggil bram yang terus saja menciumnya, melumat habis bibir dominia hingga ia kesusahan untuk bernafas.

Bram beralih mencium dengan lembut bibir dominia, bram merangkulnya dan lebih mendekatkan tubuhnya.

Tidak ada perlawanan darinya hanya desahan desahan kecil yang keluar dari mulutnya.

"Maafkan aku dominia" ucapnya lembut setelah melepas ciumanya.

Bram memeluknya dengan erat sedangkan dominia hanya diam saja, ia tak mengerti sedang berada diposisi apa sekarang.

Tak ada alasan mengapa ia tak melawan saat bram mencumbunya, dari awal pertemuanya dengan bram ia tak merasakan takut padanya, justru ketenangan, kenyamanan dan rasa senang saat bram ada disampingnya, termasuk saat bram memandikanya dominia tak marah sekalipun.

Bram terus saja memeluknya dan tak mau melepasnya seakan ia tak ingin pergi darinya, dominia tetap saja diam tak membalas pelukanya.

Tak ingin membuat dominia berfikir yang tidak- tidak bram melepaskan pelukanya dan mempersilahkan dominia untuk mengganti pakaianya yang masih saja memggunakan handuk itu.

Bram meninggalkan dominia sendirian didalam kamarnya, dan bergegas menuju kekamar stev untuk mengetahui informasi pemeriksaan dominia.

"Dia hanya mengalami shock berat, itu yang membuat dia mengalami vertigo, selebihnya dia baik baik saja" jelas stev kepada bram.

"Jadi dia tak perlu melakukan perawatan rutin?" Tanya bram

"Cukup dia menghabiskan obat yang ku berikan ia akan baik-baik saja" tambah stev.

"Oh begitu"

"Kau harus segera memulangkanya bram, orang tua nya pasti mencarinya"

"Dia tak memiliki orang tua"

"HAH..bagaimana bisa kau tau?"

Jangan ditanya dari mana bram tau, bagi bram mencari tau tentang dominia adalah hal mudah baginya, dengan mengerahkan seluruh anak buah yang ia punya tak sampai 24 jam informasi tentang dominia sudah ada ditanganya.

"Dia tinggal di panti asuhan" ucap bram sembari memainkan handphon miliknya.

"Tetap saja kau harus mengembalikanya, pengasuhnya pasti mencarinya" ujar stev yang berdiri didepanya.

"Entahlah" jawab bram cuek.

"Apa kamu bilang? Entahlah...bagaimana kau bisa bicara seperti itu sedangkan dominia it...."

Stev terdiam, ia tak melanjutkan ucapanya, terlintas dipikiranya beberapa pertanyaan tentang bram, banyak sekali pertanyaan yang berdesak desakan memenuhi otaknya yang akan ia pertanyakan pada bram tapi hanya satu yang ia lontarkan.

GADIS SIMPANANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang