36

1.2K 70 19
                                    

Jangan berhenti berdoa untuk yang terbaik bagi orang yang kau cintai.

-Sayyidia Ali bin Abi Thallib Ra
_____________________________________________________

Wajib Follow @Nabilanabila678 sebelum baca.

Setelah sarapan Azmi diajak oleh Abah dan Uminya ke rumah tetangga Azmi tidak tau itu rumah siapa.

"Mi niki dalemme sinten (Mi ini  rumahnya siapa)?" Tanya Azmi

"Nanti kamu juga tau." Jawab Umi Layla

"Assalamu'alaikum" Salam Abah Ulil

"Wa'alaikumsalam" Tak lama kemudian pagar terbuka.

"Ya Allah Ulil, silahkan masuk" Ucap Abi Ali.

Mereka mengikuti ucapan Abi Ali untuk masuk kerumahnya. Abi Ali mempersilahkan mereka duduk.

Azmi bingung ini rumah siapa? Dan siapa laki-laki itu kok bisa kenal sama Abahnya?.

"Silahkan diminum!" Umi Fatimah datang membawa minuman dan cemilan.

Abi Ali dan Umi Fatimah duduk di hadapan mereka.

"Ekhem" Abah Ulil berdehem terlebih dahulu sebelum memberitahu tujuannya kesini.

"Begini, kedatangan kami kesini ingin melamar putri kamu untuk anak saya Azmi" Ucap Abah Ulil dan berhasil membuat mereka terkejut.

Maksudnya apa sih ini Azmi bingung kenapa Abahnya ingin melamar anak bapak itu untuknya. Apakah Azmi mengenalnya, bertemu mereka baru kali ini.

"Kalau kami sih setuju-setuju aja tapi semua keputusan ada ditangan putri kami takutnya dia tidak setuju" Ucap Abah Ali.

"Saya yakin bahwa putri kamu akan menerimanya karena mereka saling mencintai" Ucap Abah Ulil.

Mencintai, mencintai siapa? Tolong bawa pergi Azmi. Azmi tidak paham apa yang dibicarakan Abahnya. Semua ini membuat Azmi pusing.

"Baiklah saya panggilkan putri kami dulu" Putus Umi Fatimah

Umi Fatimah segera menuju kamar putrinya.

"Assalamu'alaikum Ci"

"Wa'alaikumussalam, kenapa Mi?" Tanyanya

"Kamu turun ya" Ucap Umi Fatimah

"Loh kenapa Mi ada apa?" Ia tidak mengerti kenapa Uminya menyuruhnya turun.

"Udah kamu turun aja ayo" Ajak Umi Fatimah

Ia hanya bisa mengiyakan permintaan Uminya.

Deg'

Citra terkejut melihat kedatangan Azmi begitupun Azmi. Azmi tidak menyangka bahwa yang akan dilamar adalah Citra.

Azmi menyunggikan senyum manisnya yang belum pernah ia tunjukkan pada wanita lain selain Umi dan Adiknya atau mungkin Ustadzah yang pernah mengajarnya.

"Gini maksud kedatangan kami kesini untuk melamar kamu untuk anak saya" Ucap Abah Ulil ketika Citra sudah duduk dihadapan mereka.

"Silahkan Azmi jelaskan maksud kedatangan kamu kesini" Perintah Abah Ulil

Azmi bingung harus bicara apa tapi ia juga harus berbicara.

"Begini maksud kedatangan saya bersama orang tua saya kesini ingin melamar kamu, apakah kamu mau menerima lamaran saya?" Ucap Azmi

"Gimana nak apa kamu setuju?" Tanya Umi Layla

Citra bingung dan akhirnya ia mengangguk sebagai jawaban.

Love In Pesantren (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang