[ 7 ]

10.5K 1.2K 154
                                    

"keadaan pasien dengan nama Nakamoto Renjun cukup memprihatinkan dok, apa yang harus kita lakukan?" 

"apakah nakamoto renjun sudah mau makan?" tanya dokter bername tag seo 

"belum dokter, dia hanya diam sepanjang hari" 

"bagaimana dengan walinya?"

"renjun dibawa oleh dokter na kesini, saat itu dokter kang yang menangani"

"tolong kabari dokter na untuk menemui saya"

"baik dokter, saya pamit undur diri" perawat dengan name tag lai itu pergi ke kamar rawat inap renjun, sebelum masuk dia melihat ada 4 lelaki didalam situ tapi dia tidak mengenal semuanya, hanya dokter na saja yang dia kenal

akhirnya dia membatalkan niatnya untuk menghampiri renjun

sementara itu keadaan didalam ruangan itu ...

"injun sayang ...." panggil jaemin mendudukkan diri  di sebelah renjun, namun reaksi yang renjun beri hanya beringsut menjauhi jaemin

untung  saja kasur kamar vvip besar, jadi renjun tidak terjatuh dari kasur 

"injun, masa mas jeno mau dicuekin terusss ~" tanya jeno mendekati renjun dengan nada manjanya 

sama, renjun hanya diam melihat ke luar jendela, jeno kesal, bukan mendapat respon dari renjun dia malah mendapat tatapan geli dari ketiga saudaranya itu 

"injun, makan dulu ya" ucap jisung dan dia mengusap kepala istrinya itu namun tangannya di tepis renjun dan renjun semakin beringsut menjauhi mereka 

"injun, kamu kenapa? kamu marah sama kita?"  tanya mark lembut dan menduduk kan diri di sebelah renjun dan memeluk renjunnya itu 

"pe-  pergii hikss, baba tolong injun hiks baba ...." renjun terisak, dia memberontak didalam pelukan mark, sungguh matanya masih buram, dia tidak bisa melihat dengan benar dan pendengarannya hanya bisa mendengar suara suara aneh, dia tidak bisa mendengar dengan jelas siapa yang sedang berbicara dengannya 

'ya Tuhan, tolong injun'

'injun tidak mau disakiti lagi'

'baba kumohon datangg' 

sekiranya seperti itu renjun membatin didalam hatinya merafalkan kata kata pertolongan

lalu suara itu terdengar lagi, suara 9 tahun lalu yang pernah menjadi trauma terbesarnya 

semua terjadi begitu cepat, gelap, sekarang yang terasa hanya gelap

"dokter !! panggil dokter hyung !!" -jisung

"gw dokter sung !!" -jaemin

"cepetan bodoh urusin renjun, gua mau panggil perawat dulu" -mark 

mark tergesa keluar mencari perawat yang ada di resepsionis "permisii, pasien di kamar 562, atas nama renjun tidak sadarkan diri tolong !!"

tiga orang perawat, dengan perawat bername tag lai sebagai perawat renjun pun pergi ke kamar renjun, "panggil dokter seo sekarang" ucap perawat lai 

"baik" perawat lainnya pergi ke lawan arah untuk memanggil dokter seo 

setelah sampai di kamar inap renjun para perawat langsung mengecek nadi renjun dan membenarkan posisi renjun, lalu ten datang

dia membuka paksa mata renjun secara halus dan mengeceknya, setelah selesai dengan pemeriksaannya pada renjun dia berpaling pada ke empat lelaki 

"yang mana wali nya pasien Nakamoto Renjun?" -ten

"kami" jawab mereka serentak 

"saya tidak sedang bercanda tuan" ucap ten memijat pelipisnya 

"kami berempat memang suami renjun" -mark

sempat terkejut, namun dia kembali mengatur keterkejutannya itu dan berdeham 

"baiklah, renjun terkena gangguan mental saya tidak tahu bagaimana, tapi dari apa yang ditunjukkan renjun mengarah ke anxiety disorder dan psychotic disorder yang mengganggu saraf sensorik nya hingga dia tidak bisa mendengar dan melihat dengan jelas, semua yang dia dengar meredam namun dia masih bisa dengar walau tidak jelas, dia tidak bisa melihat dengan benar karena buram hingga membuatnya tidak bisa mengenal orang orang disekitarnya. biasanya gangguan saraf sensorik ini jika ditangani dengan benar bisa sembuh dengan cepat, maka dari itu kami akan melakukan yang terbaik" jelas dokter seo panjang lebar

"jadi dokter seo, renjun? gangguan jiwa?" -jeno

"bisa dibilang seperti itu, kalau boleh tau apakah renjun mempunyai trauma atau ada sesuatu yang mengganggu batinnya saat ini?" -dokter seo 

"kami tidak tahu dokter, besok saya akan memberi tahu mama dan baba renjun untuk datang" ucap jisung sambil membungkukan badannya 

"tidak perlu sesopan itu, dan panggil saja saya ten. nanti perawat lai akan memberikan resep obat fluoxetine dan aripiprazole dan ditebus di farmasi lantai 3 ya, kalau begitu saya pamit undur diri dulu" -ten

setelah ten meninggalkan ruang rawat inap renjun, mereka berempat mengelilingi bangsal renjun dengan pandangan yang memprihatinkan 













tangan gua gatel bener heran
but, gapapa lah daripada idenya ilang
hayo 9 tahun lalu ada apa aowkk
- jejeano  

njunnie [ hrj ] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang