[ 15 ]

9.5K 1K 177
                                    

"kenapa tidak membunuh princess lee brother saja?" -doyoung 

"untuk apa aku membunuh diriku sendiri, uncle doy" -haje


. . .


setelah taeil menelfon yuta dan winwin tentang keadaan anaknya yuta dan winwin memaksa untuk menemui anaknya, tapi renjun sendiri tidak mengizinkan baba dan mamanya untuk mengunjunginya, itu akan mempersusah renjun untuk meninggalkan korea

renjun sekarang berada di bandara dengan seungmin, taeil, doyoung, kun, dan juga felix dan suaminya, hyunjin

mereka akan berangkt ke australia di salzkammergut lebih tepatnya di hallstatt untuk menetap den mengobati renjun disana. doyoung mengabarkan pada yuta bahwa dia akan menjaga renjun selama dia ada yang membuat yuta lumayan lega

kun hanya mengantarkan mereka ke bandara karena kun masih banyak urusan yang diurus

renjun dengan style airportnya, dilengkapi dengan masker dan topinya, dan dikelilingi felix yang berjalan disebelahnya, seungmin dan hyunjin dibelakang, dan doyoung dan taeil yang berjalan didepan memasuki gate menuju penerbangan australia 

renjun dengan style airportnya, dilengkapi dengan masker dan topinya, dan dikelilingi felix yang berjalan disebelahnya, seungmin dan hyunjin dibelakang, dan doyoung dan taeil yang berjalan didepan memasuki gate menuju penerbangan australia 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

mungil banget renjunnya njir -athr

. . .


jeno mengusak rambutnya kasar, dia berada di ruangan kerjanya malam ini untuk mengerjakan berkas berkasnya yang menumpuk itu, namun pikirannya selalu tertuju pada istri mungilnya yang beberapa minggu ini mengilang

bukannya dia tidak mau mencari, hanya saja dia terlalu malu untuk berhadapan dengan renjun setelah apa yang dia lakukan, bahkan dia tahu renjun tidak bisa dibentak

"jen, gua kangen renjun" jeno mengalihkan pandangannya pada jaemin yang masuk dengan menggendong boneka moomin yang biasa dipeluk oleh renjun, jaemin duduk di sofa ruang kerja jeno dengan perlahan dan kembali menitikkan air matanya

"gua ngerasa bodoh jadi suami, gua bukan suami yang baik jaem" balas jeno dan mendesah kasar

"g-  gua juga malu buat berhadapan dengan renjun setelah apa yang terjadi ..." balas jaemin sesegukan

setelah kejadian itu mereka tidak bisa berpikir jernih, yang ada diotak mereka hanya renjun, bahkan badan kekar jeno terlihat lebih kurus, dan wajah jaemin yang selalu pucat saat mengenang renjun

"hyung ..." jisung masuk kedalam ruangan itu dan memeluk jaemin dari samping

dibandingkan keduanya yang berbuat salah, justru jisung yang sangat terpuruk, jisung jarang sekali makan, dia terlalu temperamental, dia selalu mimpi buruk tentang renjun, dia juga sering kali menolak menemui chenle dan membuat chenle jengkel dengan perlakuan kekasihnya ini karena selama berpacaran bahkan chenle tidak pernah di diami jisung apalagi dihindari begini

"kangen renjun hiks .." anak itu mulai menangis dipelukan jaemin, tampilannya sungguh kacau, rambut yang berantakan, kantung mata yang besar, tubuh yang sangat kurus, dan juga suaranya yang selalu serak khas orang selesai menangis 





hiks
terlalu banyak ide numpuk
akhirnya ketimbun

dan, jeng, has gone huhuu

- jejeano

njunnie [ hrj ] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang