[ 11 ]

9.5K 1.2K 175
                                    

"renjun ayo makan dulu, bentar lagi kan ketemu teman baru" ucap jeno sambil menyuapkan renjun bubur 

"sudah mas nonooo, hambar!" renjun menutup mulutnya drngan tangannya sambil menggeleng gelengkan kepalanya 

"lalu bagaimana biar tidak hambar? namanya juga makanan rumah sakit sayang" ucap jeno sambil mempoutkan bibirnya kesal 

"eum ..." renjun memasang pose seperti orang berpikir "seperti ini saja eohhh !!" renjun mengambil sendok berisi bubur, lalu menyuapkan pada jeno dan dia mulai mencium jeno sambil memakan bubur itu di dalam mulut jeno 

"tidak hambar lagi mas" ucapnya sambil terkekeh geli melihat jeno yang terdiam bak patung itu 

"nakal ya kamu dek" jeno menaruh mangkok bubur di nakas lalu berbalik untuk mengelitiki renjun 

"ahahaha mass sudahh maafkan adekk maafff mass hhahaha" renjun tertawa kegelian dengan jeno yang mengelitikinya 

"permisi ren-" laki laki itu terdiam sejenak melihat renjun dan satu laki laki lain dan berdeham sejenak "ehem maafkan aku" 

"haechan ?!" ba-  bagaimana kau tau ???" gagap renjun dan dia duduk kembali dengan tegap melihat ke haechan 

"aku ke rumahmu tadi, tapi bibi bilang kamu dirumah sakit, jadi aku kesini deh, maaf mengganggu ya ..." santai haechan dan dia pergi menaruh buah yang dibawanya di nakas renjun dan dia melihat orang yang terasa familiar dengannya 

dia meneliti penampilan orang itu hingga dia menyadari sesuatu "hah ?! jeno ?! lo ngapain anjir, kalian? ada sesuatu yang kalian sembunyiin dari gua?" tanya haechan dengan sinis 

"renjun istri gua" jawab jeno santai dan dia duduk di kasur renjun sambil memakan anggur yang dibawa haechan tadi 

"mas!" renjun menatap horor suaminya itu seperti 'kok mas kasih tau sih?!'

"apa? emang istri mas kan?" -jeno 

"KAPAN NIKAH ?! KOK GAK NGUNDANG GUA SIH JUNNN" -haechan 

"nda usah teriak dong chan, kan waktu itu kamu ke thailand, soalnya nenek kamu masuk rumah sakit" -renjun

"itu kamu yang nikah? aku pikir kak daniel" kekeh haechan 

"kak daniel mah masih terjebak zona nyamannya di friend zone sama kak jihyo" balas renjun terkikik geli mengingat kakak sepupunya itu masih melajang 

"injun sayanggg~~" semua atensi yang berada dikamar inap itu tertuju pada orang yang baru memasuki kamar inap renjun 

"loh chan?"

"loh min?" 

mereka mengucapkannya bersamaan, renjun hanya memijit pangkal hidungnya dan jeno hanya menonton drama yang baru dimulai ini 

"KAKANDA JAEMINNN, KAMU ... KAMU SIAPANYA RENJUN ?!" benar ... sudah dimulai dramanya 

"adinda ... bukan begitu .. jangan salah paham" ucap jaemin sambil tergagap

"kakanda, adinda kecewa padamu" haechan berpura pura menangis dramatis 

sedangkan renjun dan jeno hanya menatap datar kelakuan dua orang ini yang sangat dramatis 

"sebenarnya renjun adalah istriku adinda ..." ucap jaemin menatap renjun 

"jahat kamu kakanda!!" haechan memeluk renjun, lalu seketika ruangan itu penuh dengan tawa haechan dan jaemin 

"sumpah, drama banget anjir chan" -jaemin 

"astaga iya anjir, by the way lo ngapain disini?" tanya haechan setelah tawa nya reda 

"jenguk istri gua lah, apalagi" ucap jaemin santai dan mengecup kening renjun, sedangkan renjun? hanya bisa memasang wajah masam 

"hah istri lo? becandanya udahan anjir min" -haechan

"gua ga becanda, istri gua beneran renjun" jaemin berputar dari sisi kiri ke sisi kanan kasur renjun melewati haechan dan duduk disebelah jeno

"beneran njun?" -haechan 

"iya chan ... beneran ..." -renjun 

"sebenernya lo punya suami berapa si njun?" tanya haechan masih tidak mempercayai keadaan sekarang 

"em ... d-  dua chan" renjun berbohong pada sahabatnya kali ini, tolong jangan beri renjun karma untuk kebohongannya kali ini 








makasih 2k read nya guyss, kalo ada kesalahan
dari kata kata selama di ff ini, gw sebagai
author minta maap yha ges
-jejeano

njunnie [ hrj ] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang