"hiks papa . . ."
"kenapa ? mau cerita sekarang ?" ucap lelaki paruh baya yang dipanggil papa, dia mengusap lembut surai anak yang ada di pelukannya itu
"mas jen sama kak nana papa ..." laki laki itu melepas pelukan orang yang dipanggil papa itu
"cerita dulu, min ambilin minum dulu buat renjun"
"iya papa" ucap seorang lelaki yang dipanggil min itu
akhirnya renjun menceritakan semuanya dari dia berbelanja dengan jisung sampai dia kabur dari rumah
"terus kamu telepon seungmin ?" tanya lelaki paruh baya itu
"iya papa, njun telpon seungmin buat bawa injun ke sini" -renjun
memang renjun telah mengenal seungmin, mereka sudah seperti saudara karena perbedaan umur yang hanya beberapa bulan.
. . .
sudah 2 minggu renjun berada di kediaman keluarga moon tapi tidak ada satupun kabar mengenai ke empat suami yang mencarinya, luka yang sebelumnya lumayan pulih kembali mengisi harinya, renjun kembali terbiasa melamun, mengalami halusinasi bahkan delusi, nafsu makan yang hampir tidak ada, hingga mumpu buruk terus terusan
hingga saat ia bertemu dengan seseorang yang aneh di cafe langganan renjun
"boleh duduk gak?" katanya tapi dia langsung duduk didepan lelaki manis itu
"kalau mau langsung duduk bisa ga usah ijin gak? bawaannya kamu kasih pertanyaan php" rutuk renjun seraya meminum atte favorite nya itu
"hahaha .. i'm sorry, and glad to see you" pemuda itu mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan "felix lee"
renjun menatap tangan didepannya dan menerima jabatan tangan orang asing didepannya ini "nakamoto renjun"
"you are japanese ?" tanya felix seraya menyeruput float yang baru datang
"nope, my father is japanese, i'm chinese" -renjun
"a preety name" -felix
"thank you, you too felix" -renjun
"where are you from? i don't think you speak korean fluently" lanjutnya
"i'm from aussie, just vacating in here, my husband hometown" -felix
"kalau boleh tau, apa yang menganggumu?" tanyanya lagi
"eum ... hanya masalah pernikahan hh" ucap renjun miris
felix melihat arloji ditangannya, "i'm late, my husband is waiting for me" felix menyodorkan kartu namanya, "aku seorang hacker sekaligus guru bela diri, kalau kamu butuh sesuatu kamu bisa menelfonku, glad to know you renjun-ssi"
felix pergi dari cafe itu meninggalkan renjun yang hanya kembali melamun mentap kartu nama didepannya, mungkin ini jawaban tuhan pikirnya
. . .
tiba tiba pintu ruangannya terbuka dan menampilkan sosok yang beberapa bulan lalu datang ke hadapannya. dengan seenaknya lelaki pendek itu duduk di sofa ruangannya dan menoleh padanya
"bagaimana laporan yang ku inginkan waktu itu?" tanyanya
"aku tidak bisa menyentuh mereka haje, karna berakibat fatal pada princess mereka, atau kamu mau aku habisi princess mereka?" tanyanya kembali disertai smirk kelinci andalannya
"tidak perlu, aku akan pergi dari negara ini minggu depan, bisa kamu ikut? ajak juga temanmun qian kun" -haje
"kemana?" -doyoung
"pergi ke ausie, halstat lebih tepatnya dan bantu ajarkan aku bela diri dan memantau lee brother" -haje
"tentu, apa yang tidak untukmu na haje" -doyoung
akhirnya aku kembali!
sibuk banget astaga, mau nulis ni story ada aja halangannya
tapi baru baru ini gua lagi meneliti 2 anggota baru nct
siapa lagi kalau bukan shotaro sungchan wkwkwk
sabar, worknya makin ribet ceritanya, soalnya gua lagi berusaha ngurangin nc T_T
apalagi ada anak kucing kedok manusia suka gigit tangan, perih anjir-jejeano
KAMU SEDANG MEMBACA
njunnie [ hrj ] END
Фанфик'injun? ohh renjun, istri kita' 'injun sayang kaliaaann' homophobic? ga usa dibaca b x b ] markren ] noren ] jaemren ] sungren ] nctdream x renjun ] 18+ ]