Bonchap: Kau Teristimewa 3

4K 388 21
                                    

Dengarkan hatinya.

Bagian terindah dari dirinya.

Janganlah berhenti.

Menyelaminya.

Yang teristimewa.

Dari wajahmu.

Cerminan sempurna.

Keindahan kalbumu.

Kaya pikiranmu.

Tutur katamu

Kehangatanmu.

Kau teristimewa.

-Teristimewa. Raisa-

-----------

WEEK 7

Wajah Kai auto pucat ketika mobil yang mereka tumpangi memasuki halaman rumah seorang dokter kandungan hits ibukota.

Pasien dokter ini selalu membludak. Untuk kesini pun harus antri beberapa hari baru bisa membuat jadwal.

Kai tidak ingin menjadi tontonan ibu-ibu hamil yang sedang mengantri periksa.

Aneh kan ada seorang lelaki masuk ke ruang praktek dokter kandungan dan ikut antri.

Belum lagi jika nanti perut Kai sudah membesar seperti ibu hamil yang lainnya.

Membayangkannya saja Kai sudah takut.

Tapi ternyata setelah turun dari mobil, momma tidak membawa mereka ke ruangan praktek yang terletak di samping rumah, melainkan masuk ke dalam rumah utama.

"Kok kita kesini ma? Bukannya ke ruangan prakteknya dokter Hendrawan?" Kai bertanya takut.

Apakah mama mengerti ketakutannya, jadi mereka akan menunggu didalam rumah terpisah dengan antrian yang lain?

Mertua Kai adalah salah satu orang terkaya di negeri ini, sudah pasti bisa mendapat jalur antrian yang berbeda kan?

Tapi momma malah tersenyum dan menggeleng.

"Kita nggak mau ketemu Hendrawan. Momma janjian sama bapaknya yang lebih senior dibidang ini." Jawab beliau lembut.

Ah iya, dokter Barata, papa dokter Hendrawan jauh lebih terkenal dimasanya sebagai favorit ibu-ibu hamil. Sayang beliau sudah pensiun.

Kai tersenyum lega.

Tak hanya mendapatkan jalur bebas hambatan dalam antrian, mama mertuanya juga berhasil membooking dokter kandungan terbaik.

Padahal kabarnya, menemui dokter Barata yang sudah pensiun ini sangat sulit.

Beliau tidak ingin diganggu masa pensiunnya.

"Selamat malam mas Hedy, mbak Lili. Lama banget ya kita nggak ketemu." Dokter Barata menyambut ramah kehadiran papa dan mama mertua Kai.

"Kamu sok sibuk sih dari dulu. Makanya susah mau ketemu." Jawab momma ceplas ceplos.

Ketiga sesepuh itu pun tertawa berbarengan.

"Ini Mario ya? Sudah besar sekali sekarang ya. Dulu terakhir ketemu masih SMP."

Rio menyambut uluran tangan dokter senior itu dengan senyum kecil.

"Ya ampun tingginya Yo. Berasa liliput aku." Komentar dokter Barata lagi.

Beliau kemudian beralih kepada Kai.

"Yang ini pasangannya Rio, namanya Kai." Grumpy memperkenalkan.

CINTA SEMPURNA (Completed) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang