Part 19. Cause There'll be No Sunlight If I Lose You Baby

4.4K 434 11
                                    

If you ever leave me baby,
Leave some morphine at my door.

Cause it would take a whole lot of medication.

To realize what we used to have,
We don't have it anymore.

Cause there'll be no sunlight
If I lose you, baby.

There'll be no clear skies
If I lose you, baby.

Just like the clouds.

My eyes will do the same, if you walk away.

Everyday it will rain.

-It Will Rain. Bruno Mars-

********

Sejak siang tadi ketika Kai memberitahu ia ingin bertemu Xander, perasaan Rio udah nggak enak.

Ia membuang perasaan negatif ini jauh dari pikirannya dan berusaha menyibukkan diri menyelesaikan semua tugasnya sebelum resign.

Tidak, ini bukan masalah ia cemburu pada Xander.

Bagaimanapun ia percaya pada kekasihnya.

Kai mencintainya.

Tapi perasaan itu tak juga pergi. Bahkan semakin bertambah menjelang sore.

Ia beberapa kali melihat ke arah smartphonenya.

Tak tahan akhirnya ia memutuskan untuk menelpon tunangannya.

"Hai apple."

Hatinya sedikit lega mendengar sapaan riang kekasihnya.

"Kai baby, udah berangkat? Aku jemput ya? Nggak tau kenapa perasaanku nggak enak sedari tadi." Berondong Rio to the point.

"Nggak usah. Ini udah diparkiran kok, bentar lagi otw. Kamu mau ke kantor Grumpy juga?"

Kai menolak dijemput.

Rio menghela napas kesal, tapi tak lagi memaksa.

Tentu Kai menolak, ia kan bawa mobil sendiri. Untuk apa dijemput.

"Iya. Bentar lagi otw juga." Jawab Rio akhirnya.

"Ngapain?" Kai bertanya.

"Pengen ketemu pacar. Kangen." Jawab Rio out of character.

Ia tersenyum sendiri.

Ah, jatuh cinta membuatnya jadi sereceh ini.

"Aduh, deg-degan masa."

Terdengar kembali tawa riang Kai diujung saluran.

Mungkin ini hanya perasaan cemburu nggak penting karena Kai tadi ketemu Xander, Putus Rio mencoba berpikir positif.

"Oiya, ntar malem ada acara nggak?" Tanya Rio teringat agenda yang direncanakan bossnya.

"Pak Ren ngadain acara dinner perpisahan buat aku. Ikut ya?" Ajak Rio.

Ini akan menjadi penampilan perdana keduanya didepan publik.

Rio tidak sabar ingin segera memberitahukan pada dunia bahwa pria tampan sempurna itu adalah miliknya.

"Dimana?" Kai bertanya.

"Dirumah beliau. Aku nggak mau ada party sebenernya, makanya beliau bilangnya cuma dinner aja dirumah." Jelas Rio.

"Oke deh. Aku otw dulu ya. Udah depan mobil nih." Pamit kekasihnya.

"Safe drive baby. Ngabarin kalo udah sampai ya. Love you." Balas Rio manis.

CINTA SEMPURNA (Completed) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang