Part 24. We Don't Have to Fall from Grace.

4K 392 25
                                    

The world can be a nasty place.

You know it, I know it.

We don't have to fall from grace.

Put down the weapons you fight with.

Kill them with kindness.

Go ahead now.

We're running out of time.

Chasing our lies.

Everyday a small piece of you dies.

Always somebody.

You're willing to fight, to be right.

-Kill Them With Kindness. Selena Gomez-

********

Kata mitos seminggu sebelum pernikahan calon pengantin tidak boleh keluar rumah, pamali.

Mitos juga bilang, seminggu sebelum pernikahan adalah masa pingitan dimana kedua calon mempelai tidak boleh bertemu.

Sekarang Kai baru merasa menyesal telah melanggar tak hanya satu namun dua pantangan sekaligus.

Saat ini dirinya dan Rio tengah berada di Kuala Lumpur, sedang dalam perjalanan menuju ke kediaman Amanda Morgan Ramlingan. 

Wanita yang telah melahirkan Rio itu menikah dengan seorang pengusaha negeri Jiran dan menetap di Kuala Lumpur.

Semenjak mobil yang mereka tumpangi keluar dari Bandara, tubuhnya jadi panas dingin.

Kai belum siap bertemu dengan ibu yang telah melahirkan kekasihnya.

Bagaimana kalau wanita itu marah dan menyakiti hati Rio?

Bagaimana kalau wanita itu tidak memperbolehkan keduanya menikah?

Setelah hampir sampai ditempat tujuan, Kai baru merasa menemui wanita itu adalah ide yang tak terlalu bagus.

"Hey.. kenapa ngelamun?" Sapaan lembut Rio membuat Kai menoleh ke arah calon suaminya.

"Kalo ini gagal gimana?" Cicit Kai pelan, menyuarakan ketakuatannya.

"Gagal apanya? Emang kita mau ngapain?" Rio bertanya santai, wajahnya penuh kelembutan menatap Kai.

Kai balas menatap intens wajah Rio yang memang terlihat santai, tidak gugup seperti dirinya.

Rio menangkup kedua pipinya lalu mengecup bibirnya sebentar.

"Kita hanya kesana untuk menyerahkan undangan lalu pulang." Kata Rio menenangkannya.

"Aku tidak akan membiarkan dia mengatakan hal-hal jahat tentangmu."

Rio memberikan janjinya.

Hm, Kai tidak peduli kalau wanita itu berkata jahat padanya.

Kai itu tahan banting. Menjadi objek buli dan bahan candaan keluarganya sedari kecil membuatnya tak pernah baper jika ada yang menghujat.

Tapi Rio?

Kekasihnya itu keliatan kuat diluar tapi rapuh didalam.

Perkataan mama Xander aja sukses membuatnya terluka selama puluhan tahun, apalagi kalau yang menyakitinya ibu kandung sendiri?

"Bukan itu. Aku takut beliau tidak merestui kita. Dan menentang pernikahan kita minggu depan."

"Aku takut beliau menyakiti kamu." Kai mengatakan dengan jujur apa yang menjadi pikirkannya.

"Let her be. Kita akan tetap menikah dengan atau tanpa restunya. Bagiku sudah cukup hanya memiliki restu momma, grumpy, mama dan papa. Yang lain aku nggak begitu peduli." Jawab Rio santai.

CINTA SEMPURNA (Completed) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang