Bonchap: Kau Teristimewa 7

3.6K 345 30
                                    

Dengarkan hatinya.

Bagian terindah dari dirinya.

Janganlah berhenti.

Menyelaminya.

Yang teristimewa.

Dari wajahmu.

Cerminan sempurna.

Keindahan kalbumu.

Kaya pikiranmu.

Tutur katamu

Kehangatanmu.

Kau teristimewa.

-Teristimewa. Raisa-

------------------------------

WEEK 26

Kai berguling dan membalik badannya, berganti posisi tidur beberapa kali mencari sudut rebahan yang pas.

Sudah hampir tengah malam tapi ia belum juga bisa tidur.

Semua posisi sudah dicoba tapi tetap tidak ada yang nyaman.

Kai rindu pelukan hangat suaminya.

Ini memang pertama kali ia tidur tanpa ditemani oleh Rio disisinya sejak mereka menikah.

Rio selalu pulang walaupun larut malam, pun kalo sedang menginap akan mengatur jadwal agar Kai bisa menemaninya.

But, hari ini casenya berbeda.

Salah satu swalayan milik Morgan Inc. di Medan terbakar.

Rio beserta beberapa stafnya langsung terbang kesana untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

Suaminya pun hari ini sama sekali tidak menghubungi, terakhir tadi pagi saat berpamitan.

Kai ingin menelepon tapi takut mengganggu. Ia tidak ingin kejadian beberapa bulan lalu terulang lagi, saat Kai menelepon nggak jelas dan berujung Rio meninggalkan meetingnya.

Biarlah Rio menyelesaikan urusan kantornya terlebih dahulu, toh Kai bisa mengurus segala sesuatunya sendiri.

Sebenarnya juga Kai bisa tidak tidur sendirian malam ini.

Momma sudah menelepon sedari sore ingin menjemput Kai biar tidak berada dirumah sendirian. Beliau tahu Rio pergi ke Medan sedari pagi.

Bintang juga menawarinya menginap agar ada teman mengobrol sebelum tidur.

Mama yang dikabari momma pun ikut menelepon menawarkan menginap, papa atau bang Sultan bisa menjemputnya sepulang kantor.

But, Kai menolak semua tawaran baik hati itu. Ia ingin tetap dirumah.

Kai yakin Rio akan pulang walau mungkin itu tengah malah atau dini hari nanti.

Kai kembali bergeser dan pindah posisi, punggung serta pinggangnya sakit.

Duukk..

Satu tendangan terasa di perut bagian bawahnya.

Kai tersenyum dan mengelus sayang perutnya.

"Kok belum bobok juga dek?" Sapanya manis.

"Kangen juga ya sama papa Rio."

"Sabar ya sayang, kita berdoa aja semoga urusan papa Rio disana cepet selesai biar segera pulang dan peluk kita lagi."

Duukk..

Kai terkekeh senang, bahagia si kecil dalam perutnya merespon obrolannya.

"Semoga kamu nanti lebih mirip papa Rio dari pada papa yang ini ya." Kai melanjutkan monolognya.

CINTA SEMPURNA (Completed) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang