PROLOG

2.2K 135 8
                                    

-Jakarta, 6 September

"Jika kamu mencintai dua orang sekaligus, pilihlah orang yang kedua. Karena jika kamu memang mencintai yang pertama, tidak akan ada orang kedua. Namun ingatlah, ia sudah kau lepaskan dan tidak mungkin kembali atas kepercayaannya yang sudah kau khianatkan"

-2 Jiwa 1 Raga

.
.
.
.

Seorang laki-laki dengan perawakan tinggi berjalan di derasnya hujan. Angin malam yang begitu menusuk menyerbu bersama puluhan kilat. Malam itu akan menjadi saksi atas kepercayaan yang sudah dikhianatkan.
Ia berjalan dengan pasrah tanpa tau titik tujuan. Jujur saja, hatinya sakit setelah ditinggal seseorang yang selalu bersamanya dulu demi ia berpaling ke sosok baru, dan bahkan ia baru menyadarinya saat ini setelah semuanya terlanjur terjadi.
"Bodoh !" itulah kata penyesalan yang teramat dalam.

Ia berteduh di suatu toko kecil di tepi jalan. Tangannya merogoh saku mencari benda pipihnya tersebut, sudah hampir tak nyala karena banyak terkena air hujan.

Pria tadi melihat lockscreennya, surat kecil yang ditulis oleh tangan seseorang yang amat ia rindukan.
Ia menyesali sikapnya dulu, "Entahlah, apa yang akan dia katakan jika mengetahui keadaanku sekarang"

Ping-

Satu chatt yang membuat dia terkejut seketika, entah apa yang dirasakannya melihat kontak yang sudah lama ia arsipkan kini muncul setelah sekian lamanya ia tak dapat menghubunginya. Ingin sekali ia mengatakan langsung padany, "Balik, ayo kembali seperti dulu saja" dan menangis sejadi-jadinya di pundak sosok yang mengirimnya chatt tadi.

•Hai, apa kabar ? kita udah lost contact setahun ini loh. Maaf ya aku egois banget ngeblok semua kontak kamu. Ini masih tahap penyesuaian aku biar gak tergantung sama kamu terus dan supaya kamu gak terganggu juga.

•Minggu depan aku pulang, kita ketemu ya, udah lama kan gak ketemu.

•By the way aku udah bisa move on dari kamu, haha ! Susah ya ternyata kalo urusan mainnya sama hati.

•Mm... Kita masih temenan kan ? Aku harap kamu gak marah sama aku. Aku yang dulu selalu egois, sekarang bisa ngerasain gimana akibatnya.

Drrttt...
.
.
.

Pria tadi terbelak saat panggilan suara masuk atas namanya. Ia mengangkat dengan gemetaran

"Tiara ini kamu kan ?" kini, suara seraknya menahan jeritan yang amat menyakitkan.

"Hai Rangga, iya ini aku. Happy Birthday ya, aku telat sehari nih ngucapinnya masih diterima kan ?"
suara yang sangat ia rindukan kembali terdengar, membuat ukiran senyum tipis di wajahnya walau terasa menyesakkan.

"Tiara, pul-..." belum sempat selesai ia berbicara panggilannya terputus. Ia frustasi, hari ini benar-benar menyakitkan baginya.

•Rangga, baca nih :)

Yeah, that is where I'm gonna be, because I wanna be

Yeah, I don't wanna sit still, look pretty

Send my love to your new lover
Treat her better

We've gotta let go of all of our ghosts

We both know we ain't kids no more

Send my love to your new lover
Treat her better

We gotta let go of all of our ghosts

We both know we ain't kids no more

•Jaga dia ya, jangan kecewain perempuan untuk kedua kalinya.

"Tapi Tiara, aku sudah melepaskannya, aku ingin kamu kembali. Apa masih ada kesempatan ?"

-•o0O0o•-

Story by : Zraxah
490 worlds

2 Jiwa 1 Raga✔️ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang