EPILOG

435 27 1
                                    

Mengikhlaskan adalah jalan terbaik. Membuka hati kembali untuk masa depan yang masih panjang. Aku berjanji tak akan melupakanmu, dalam bayangan diri ini yang akan selalu membekas di dalam hati



























.

.

.












Kalian ingin dengar kisahku ?
Sekitar lima tahun yang lalu.

Saat itu, Aku merasa terpuruk oleh rasa kehilangan luar biasa, rasa penyesalan yang tak akan pernah terjadi dua kali seumur hidup ink.

Aku kehilangan seseorang yang teramat menyayangiku, sampai kini Aku selalu merindukan kehadirannya.

Seseorang itu berhasil membuat hatiku terkunci dengannya,
Hatiku tertutup dengan siapapun selainnya.


Hingga suatu hari pertahananku goyah,
“Dia” berhasil mengetuk hatiku setelah sekian lama ia mencoba masuk kembali

Aku pernah membuka hati untuknya,
Tapi ia mengabaikanku dan kini ia justru kembali

Akan ku coba untuk menerimanya kembali,
Walaupun pikiranku berkata 'Jangan bodoh'

Memang, mengulang kembali keadaan layaknya membaca buku yang sudah tamat kembali. Sudah mengetahui akhir kisahnya tapi tetap saja dibaca ulang.

Tak apa,




Aku harus bangkit dan mencoba mengubah keadaan
Masa depanku masih panjang,
Tak mungkin Aku terus mengharapkan kehadiran seseorang yang sudah tiada lagi.

Walau tetap saja, ia tetap nomor satu bagiku.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Aku berterima kasih oleh nya,
Ia menerima bayangan masa lalu ku
Ia dapat mengerti dan tak mungkin rasa cemburu itu kian menghantui,
Keadaan berubah,
Kini ia merasakan
Dan Kuharap semua dapat menerima keadaan.









Akan kuberi tau satu hal tentang nya,
Dia adalah cinta pertamaku,
Sahabat pertama
Orang spesial pertama.
Ia pernah berubah saat itu,
Sekarang Aku kembali atas wasiat dari seseorang itu.

Kuharap kehadirannya tak lagi membuat luka yang sama,
Goresan hati tak mungkin hilang,
Tapi Aku mencoba mengikhlaskan semua itu.

Mengikhkaskan lebih baik dari melupakan, agar semuanya tetap mengalir dalam bayang kehidupan.













Aku mencintainya, layaknya Aku mencintai seseorang itu














Dua hari yang lalu ia menyematkan cincin indah bak permata emas dalam lingkaran manis ini.

Aku tersenyum padanya, dalam hati Aku menaruh harapan besar untuknya.







“Jangan mengulangi kesalahanmu dua kali, Aku menerimamu kembali atas wasiat darinya dan atas kehendakku sendiri. Kuharap kehadiranmu dapat mengetuk hati dingin ini tanpa menghilangkan memori indah dengan sosok masa lalu ku. Kau mengenalnya, kau menyesalinya. Tenang saja, Aku akan bertindak adil. Aku tak selicik yang kau pikirkan, Yang kukatakan adalah kebenaran tanpa sedikitpun dusta.”


“Terima kasih sudah sabar menghadapiku, Aku berterima kasih padamu. Akan kucoba semua yang terbaik dan Aku berjanji tidak akan menyiksa batin ini kembali. ”































2 Jiwa 1 Raga
-The End-

2 Jiwa 1 Raga✔️ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang