SEAN-16

28.1K 1.6K 38
                                    

Author bener bener terharu🥺

Makasih banyak yang udah Spam Vote, Yang udah nambahin cerita ini ke "Reading List" kalian❤️

ily, so much guys!!! Author jadi makin giat buat update, xixi😘
——————————happy reading

"Se, Ayo bangun. Kita sekolah kan hari ini." Laura menggoyang goyangkan lengan Sean. Ia sudah melakukan ini selama 10 menit dan Sean tidak bangun bangun.

"Ck, Sean bangun!"

"SEAN!" Teriak Laura tepat di kuping Sean. Sean yang kaget pun langsung bangun dan menoleh yang tidak Sengaja membuat hidung keduanya bersentuhan. Karena memang Laura belum menegakkan badannya.

Lalu mereka berdua tetap dengan keadaan saling menatap dan hidung saling menyapa.

Deg

Jantung Laura berdebar dengan cepat dan tidak normal. Astaga, Ia harap Sean tidak mendengar Detakan jantungnya yang menggila.

Cup

Tanpa diduga duga, Sean mengecup Tepat di bibirnya. Jantung Laura rasanya ingin Loncat saat itu juga.

Laura langsung bangkit dengan wajah memerah sampai kuping. "Em, Gu—Gue Kebawah dulu. Lo cepetan Mandi, Gih."

Laura langsung cepat cepat turun karna memang dia sudah melakukan Rutinitas paginya.

Sean tersenyum geli. "Astaga." Gumamnya sambil geleng geleng lalu masuk ke kamar mandi.

🔥🔥🔥

Saat ini mereka sudah berada di mobil dalam perjalanan ke Sekolah. Dan wajah Laura masih memerah hingga kini. Bahkan saat makan tadi, Ia tidak berbicara sepatah kata pun.

"Ra, Ngomong lah. Lo marah gara gara tadi gue cium bi—"

"Shut up! Jangan dibahas lagi. Gue gak marah." Jika dibahas lagi, Bisa bisa jantung Laura menggila lagi.

Sean manggut manggut. "Ra, Maafin ucapan gue yang kemaren. Gue sadar gue udah keterlaluan, Tapi jangan pernah minta buat gue pulangin lo ke Mami sama Papi Karna gue gaakan ngelakuin hal itu. Gue tau kita emang Menikah tanpa adanya Rasa, Atau bahkan kita memang Terpaksa. Tapi, Gue bakal berusaha buat mencintai lo. Dan untuk lo— gue ga tau."

Laura tersenyum simpul. "Gue juga akan berusaha buat mencintai lo."

Sean membalas senyuman Laura. Mulai hari ini ia dan Laura berdamai dengan keadaan.

Tidak sadar mereka sudah sampai di sekolah. Lalu Laura turun dengan santainya. Ya, Laura tetaplah Laura Yang tidak peduli akan omongan orang.

"Gue masuk dulu ya, Se." Sean yang baru keluar dari mobil itu pun langsung mengunci mobilnya menggunakan remote yang langsung jadi satu dengan kontaknya.

"Bareng aelah." Laura memutar kedua bola matanya malas. Lalu melangkah bersama Sean.

"Kak Laura ada hubungan apa sama Kak Sean?"

"Eh Eh breaking news nih."

"Belalang kawin jatoh?"

"Parah si, cantik sama ganteng. Goals banget."

"Idih apaan sih pasti Si Laura cuma numpang pansos doang."

"Betul banget tuh Mer."

"Atau jangan jangan dia udah ngasi—"

Lalu ketiga anak itu tertawa bersama. Laura tidak terima dirinya di rendahkan seperti itu. Tentu saja ia tau apa yang dimaksut para Abe Abean itu. Ia langsung mengahampiri ketiga cabe cabean itu.

"Ngasi apa maksut lo hah?"

"Ya, Ngasi itu lo kan. Jujur aja kali Ra, Lo udah sering di—"

Plak.

Laura menampar Cabe cabean di hadapannya ini. "Jaga mulut lo, Bitch."

Lalu Sean yang berada di samping Laura mengeja nama cabe cabean yang Laura tampar.

"Merrie Axtonio. Axtonio, Bapak lo yang punya Axton Corp kan? Yang beberapa hari lalu dapet suntikan dana dari perusahaan bokap gue?"

Merrie menelan ludahnya kasar. Teman temannya di belakangnya ini tidak ada yang membantu sama sekali. Lalu tak lama Inti Galarix datang Yang semakin membuat keadaan menjadi ramai.

"Woi woi, ada apaan nih." Ucap Kelvin menghebohkan.

"Kok panas banget kaya Es ya."

"Es itu dingin goblok." Revan menjitak kepala Bryan.

"Inget ya, Gue bakal cabut dan minta lagi Suntikan dana yang udah perusahaan bokap gue kasih ke perusahaan kecil bokap lo itu."

"Dan untuk bonusnya. Lo dan dayang dayang lo ini bakal Gue hempaskan dari sini." Ucap Laura.

"LAURA!" Teriak dua orang dengan suara cemprengnya.

"Hai!" Balas Laura riang. Lalu Karissa dan Rachel menggandeng Laura untuk dibawa kekelasnya.

"Bos, Boleh kali sebelum di hempaskan Gue sama anak anak mau make dulu." Bisik Bryan pada kuping Sean.

"Pake aja,"

"Yes!"

"Kalian boleh pergi, Hari ini hari terakhir kalian sekolah." Tegas Sean lalu pergi meninggalkan ketiga cabe cabean itu.

dan Semua murid yang menyaksikan memandang Iba pada Merrie CS itu.

"Apa lo natap gue kaya gitu!"

"Dih, Udah mau dikeluarin juga masi belagu lo." Ucap siswi itu lalu meninggalkan mereka disusul oleh semua orang yang ada disana.

"Awas aja lo Laura, Sean."

🔥🔥🔥

SEAN: Gang Leader Is My Husband (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang