Sean 33

20.1K 1.1K 123
                                    

Double Up deh!

Maaf ya, Kalo ceritanya ga sesuai sama ekspektasi kalian❤️

——————Happy Reading

Sean merasakan Wajahnya disentuh oleh tangan Halus. Yang Ia yakini adalah Tangan Laura. Sean tetap memejamkan matanya, Menikmati Tangan Laura yang bermain.

Tiba tiba,

Hoek

Hoek

Laura berlari ke kamar mandi, Menuju Wastafel dan memuntahkan Cairan Bening. Sean mendelik Lalu bangun.

"Sayang, Kamu kenapa." Sean bertekad mengubah Kosakatanya. Dan Laura sempat tertegun sebentar lalu kembali mual mual.

Laura menggeleng Lalu tersebyum, "Gak papa, Biasa Morning Sickness."

"Gak usah Sekolah dulu ya."

Laura menggeleng lagi, "Aku mau sekolah."

Sean menghembuskan Nafas kasar, "Yaudah, Kamu mandi gih. Bentar aku siapin Airnya."

Saat Sean akan Berjalan menuju Bath Up Laura menahan lengannya. Lalu menggeleng, "Jangan, Itu tugas aku. Udah sana kamu masuk ke kamar aja." Sean tersenyum Lalu mengecup kening Laura.

"I love you." Ucapnya tanpa Suara,

"I love you More."

"I love you More And More."

"I love you More More More."

"I love you More More More More and More than Anything"

Laura tertawa, "Udah ah aku mandi."

"Gak, mau mandi bareng." Goda Sean menaik turunkan Alisnya.

"SEAN!"

🔥🔥🔥

Sean mengambil telapak tangan Laura lalu mengecupnya. "Kok diem aja, Kenapa?"

Laura terkesiap, "Ah, Nggak Perasaan aku gaenak aja."

"Tenang aja, Gak ada apa apa kok." Ucap Sean menenangkan

Sean memarkirkan Mobilnya di Parkiran Khusus Mobil. Saat mereka turun dan Mulai berjalan, Sudah banyak yang Menatap Mereka dengan tatapan Tajam, Tak percaya, Menghina, Jijik, Tapi kebanyakan tatapan itu Jatuh pada Laura.

"Sumpah! Gue masih gak percaya ternyata—"

"Iwh, Males gue deket deket sama orang Hina."

Laura tersentak mendengar kata kata itu. Sean yang menyadari pun langsung Menoleh Dan Memberikan tatapan Tajamnya pada Siswi yang menggunjing Istrinya itu.

"Siapa yang lo Maksud Orang Hina?"

Siswi itu berani Menjawab karna Pasti Sebagian Murid Dirgantara membelanya. "Siapa lagi kalo bukan Perempuan di samping Lo!"

Sean menggeram lantas mendekat. "Maksud lo Apa, Hah!"

Laura mengelus Lengan Sean. "Udah," Bisiknya.

"Gue gak nyangka, Ra."

Laura menoleh mendapati Tama yang juga menatapnya dengan tatapan Tak percaya.

"Kenapa Tam! Ada apa?"

Muncullah Keyla dibalik Kerumunan ini, "Lo masih belum Tau maksud dari semua ini apa?"

"Kita semua udah Tau kalo Lo itu Hamil, Laura!" Jelas Keyla terang terangan. Laura membulatkan matanya, Lain dengan Sean yang siap Menghajar Keyla jika Gadis itu Laki laki.

"Mulut lo dijaga!" Bela Laura dengan Sisa Sisa kekuatannnya, Ia tak boleh Terlihat Lemah.

Keyla tersenyum Sinis, Ia sengaja menempelkan Hasil USG milik Laura yang ia dapat dari Orang suruhannya.

"Kenapa? Gue juga ada Buktinya kok." Keyla mengambil Kertas di sakunya Lalu membuka lebar lebar, Disana juga ada Hasil USG Laura beberapa hari Lalu.

Sean ingin Merampas Kertas itu, Namun Cepat cepat Dimasukkan kembali pada Sakunya. "Di mading juga ada, Ambil aja, Gue udah Selesai kok bikin Si Jalang ini Malu."

"Bangsat lo. Inget, Gue gak bakal Diem aja!"

Keyla tertawa Jahat, "Silahkan Sean. Lo mau berbuat apa, Silahkan."

Laura menggeleng tak percaya bahwa Satu sekolah sudah tau jika ia hamil. Walaupun Laura sudah Menikah tapi mereka mengira bahwa Laura Hina, Murahan, Jalang. Laura lalu Berlari membelah kerumunan.

"Urus Cewek gila ini, Gue susul Laura dulu."

"Oke bos!" Ucap Inti Galarix Bersamaan. Lalu mereka Membawa Keyla yang sedang memberontak untuk Diintrogasi.

Rachel dan Karissa datang, "Mana Laura?" Tanyanya. Sambil membawa Kertas yang Ia sobek dari mading.

Nathan Mengedikkan bahu, "Lagi sama Sean."

🔥🔥🔥

Laura menangis di Rooftop. Menutup Wajahnya dengan Kedua telapak Tangan Mungilnya. Mengelus perutnya yang masih Rata.

Sean datang dengan Nafas tidak teratur. Lalu duduk di Samping Laura, "Hey?"

Laura menoleh, "Jangan Nangis, sayang. Everything Gonna be Okay."

"Gak—Gak bisa Sean. Gue—Gue merasa terpojokkan. Gue merasa Hina."

"Sstt, No, Kamu nggak gitu. Jangan sedih, Nanti Anak Kita juga sedih. Kita kan Udah nikah, Dan Dia Itu hasil dari Kita."

"Senyum dulu dong."

Laura memberikan Senyum terpaksanya.

"Ayo, Kebawah, Ada Mami Papi, Papa Bunda, Sama Om Oky."

Laura mengangguk Lalu menerima Uluran tangan Sean. Namun Saat Sean sudah Mulai melangkah, Laura diam membeku di tempat.

"Ak—Aku belum Siap di Caci maki lagi, Sean."

Hati Sean sakit saat melihat Tatapan Sedih dari Kedua mata Istrinya ini. Ia berjanji akan membalas perbuatan Keyla, Bahkan Lebih parah Dari ini.

🔥🔥🔥

Garing gak si, Beneran nih ya, Aku tuh paling Gak bisa bikin Konflik. Aku lebih suka sama Part yang bahagia, Uwu Uwuan, tapi ya gimana Cerita gaakan Seru kalau tidak ada Konflik, Yakan?

Jadi Author usahain Buat konflik yang ringan aja.

SEAN: Gang Leader Is My Husband (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang