Sean-26

24.4K 1.4K 24
                                    

Gais tau gak!

Aku salah Update dong:(

—————-Happy Reading

Saat ini, Sean tengah berada di Ruang Rawat milik Laura. Kata Dokter, Laura akan Siuman pada 1 jam kedepan.

Sean kembali tersenyum mengingat ucapan dokter tadi,

Laki laki yang berstatus sebagai suami ini menunggu di depan pintu tempat dimana istrinya di periksa. Jujur, Ia khawatir.

cklek

"Dok, Gimana keadaan istri saya?" Tanya Sean pada dokter wanita di depannya ini.

"Syukurlah, Ibu dan Kandungannya sehat. Tadi han—"

Sean mengernyit, "Tunggu tunggu, Kandungan?"

"Iya, Ibu Laura sudah Hamil menginjak usia 2 minggu."

Sean menganga, Astaga dirinya akan menjadi ayah!

"Tadi Ibu Laura hanya Pingsan karna terlalu banyak menangis dan tenaganya terkuras habis. Tapi Tenang saja, Ibu Laura akan siuman dalam waktu satu jam kedepan."

"Kalo gitu Saya masuk dulu."

Sebelum Sean masuk sepenuhnya, Dokter wanita itu berkata, "Ck, Ck, Ck, Jaman sekarang anak anak dibawah umur sudah hamil. Pasti karna pergaulan bebas mereka."

Tangan Sean tergerak untuk mengelus perut rata Laura. "Tumbuh Sehat ya sayang, Daddy sayang kamu."

Laura melenguh, Lalu mengerjapkan matanya. Jujur, Sean kaget karna perkiraan dokter Laura akan  siuman satu jam kedepan, Tapi ini Baru 25 menit Laura sudah Siuman.

"Sean, Gue di mana." Ucap Laura dengan suara serak. "Lo di Rumah Sakit, sayang."

"Oiya, Mulai sekarang lo jangan capek capek, Jangan nangis terus, Jangan banyak pikiran, Jangan marah marah terus, Jang—"

"Sstt, Apaan sih gue cuma pingsan kali." Laura meletakkan telunjuknya di Bibir Sean. "Iya lo cuma pingsan, Tapi sekarang udah ada junior di dalem perut lo." Sean siap jika nanti harus dimarahi habis habisan oleh Bagas atau Dirga.

"Ha—Hah? Gu—Gue,"

"Yea, Lo bakal jadi ibu sayang." Laura tak bisa membendung tangisnya, Tangis bahagia. Sean langsung mendekap Laura, Ia sama bahagianya dengan istrinya.

"Laura kenapa, Se?" Tiba tiba suara Wanita oruh baya menyapa indra pendengaran mereka berdua. Oh, Ternyata ada Dirga-Alexa, Bagas-Putri.

"Aku baik baik aja mi, Everything gonna be ok."

"Tapi kenapa kamu masuk rumah sakit Sayang?" Tanya putri lembut. "Tadi aku Pingsan di sekolah." Ucap Laura mengelus telapak tangan kedua orang tua yang berada di kanan dan kiri Brankar miliknya ini.

"Ekhem, Oh ya Mi, Pi, Pa, Bun, Sean mau bilang sesuatu sama Kalian semua."

"Ada apa?" Suara tajam dan tegas milik Bagas langsung terdengar di indra pendengarannya.

"Laura—"

"Aku hamil." Ucap Laura, Tidak bisa meyembunyikan Raut bahagianya. Semua orang tua yang ada di sana Memasang wajah kaget dan Siap menerkam Sean dan Laura.

"Omaygat! Kita bakal Punya cucu!" Teriak kedua wanita itu lalu saling berpelukan satu sama lain. "Sean, Kemarilah." Panggil Dirga. Aura mencekam langsung terasa.

Sean duduk di Sofa Single yang berada tepat di depan Bagas dan Dirga. "Kamu tau kan, Kamu dan Laura masih SMA?"

"Sean Tau, Pi."

"Lalu mengapa kamu melakukannya Sean!" Desis Bagas. Demi apapun jika tidak di depan Dirga, Sean pasti akan membalas dengan suara yang lebih tinggi.

Dirga menunduk sejenak, "Tenang aja, Pi. Sean Insyaallah bisa jaga Laura." Ucap Sean menenangkan Dirga.

"Saya takut Sean. Saya takut Laura tidak bisa sekolah tinggi."

"Laura juga udah gak mau sekolah tinggi tinggi kok, Pi. Laura mau fokus ngerawat Junior kita."

Semua orang yang ada disana tersenyum hangat. "Nanti, Kalo kandungan kamu sudah membesar Kamu bisa di HomeSchooling kan, Dan Papa akan panggilkan guru terbaik di negara ini, Atau bahkan terbaik Se internasional." Ucap Bagas, Laura tersenyum.

"Tolong jaga cucu Bunda ya."

"Cucu mami juga!"

🔥🔥🔥

"Mau makan?" Tanya Sean karna Sehabis para orang tua dan mertua mereka pulang, Laura terus saja mual mual.

"Gak mau Sean, gue lemes."

"Makanya itu, Sayang. Lo pingin apa hm?"

Laura terlihat seperti sedang berpikir, "Gue pingin———Udang Rambutan, Udang Crispy, Udang Saus koloke."

"Udang semua?"

Laura mengangguk Antusias.

"Okey, Bentar gue suruh Anak galarix."

"Halo bang?"

"Beliin Udang rambutan, Crispy, Saus koloke. Sekarang ,di restoran terbaik. Udah gue tf."

Tut Tut Tut

Sean tersenyum pada Laura, "Gue gak sabar banget Mau gendong si junior."

Laura membalas tersenyum, "Gue juga."

"Pasti bibit unggul nih, Secara gue kan Ganteng."

"Dih, Gue juga cantik kali."

"Gue gak sabar, Ada suara tangisan dirumah Besar kita. Gue gak sabar tiap hari ngelihat Wajah campuran lo dan Gue dirumah. Gue gak sabar ngajarin anak kita berantem. Gu—AW"

Tiba tiba Laura menjewer telinganya, Keras. "Jangan sampe anak gue ketularan sifat lo."

"Anak kita, Sayang."

🔥🔥🔥

SEAN: Gang Leader Is My Husband (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang