SEAN-19

24.8K 1.4K 6
                                    

Karn besok aku gak ada daring, Jadi aku Up deh❤️. Hope u like it, Guys!!

Selamat malam,

Have a nice dream,

—————————Happy Reading

Laura sedari tadi mondar mandir di kamarnya. Ia bingung Sean kemana. Laura melihat Jam Besar di pojok kamarnya dan Sean. Jarum pendek Jam itu menunjukkan ke Angka 10 Lebih sedikit, Dan jarum Panjangnya menunjuk ke arah 9. Artinya saat ini jam 22.45. Sudah Dua jam Sean pergi tak tahu kemana. Ia juga melihat tatapan Membara dari kedua mata cowok itu, Tadi.

Laura menggigiti Kukunya. Ia bingung, Ia mencoba menghubungi Rachel Dan Karissa, Tapi tidak ada yang diangkat. "Lo kemana sih," Tidak, Laura tidak Khawatir Ia hanya Ingin tau Sean ada di mana sekarang.

"Fix, Gue telfon Revan."

Selang beberapa menit, Terdengar suara Sepeda motor dan keramaian di ponselnya.

"HALO, KENAPA RA?!"

"Em, Si Sean ada sama lo gak?"

"OH, SI BOS. TENANG AJA AMAN SAMA GUE."

"Yaudah kalo gitu, Gue tutup."

Tut tut tut

Jujur, Banyak sekali pertanyaan yang ada di otaknya saat ini. Tapi ia berusaha untuk tidak bertanya, Lebih tepatnya berusaha untuk terlihat tidak peduli.

Laura keluar dari kamarnya. Ia turun untuk mengambil air. Ia melihat Mirza yang tengah meninton Film Action di televisinya.

Mirza menoleh kala mendengar Suara Gelas kaca bersentuhan dengan Meja.

"Eh Mbak Laura, Ndak Tidur Mbak?"

Laura menggeleng di sela aktivitas meminumnya.

"Lo sendiri? Belum Tidur?" Laura mulai berjalan menuju tangga kamarnya. "Iya ini Saya Sudah Mau Tidur." Mirza mematikan Televisinya dan Menundukkan badannya saat melewati Laura. Laura mengedikkan bahunya dan Naik menuju kamarnya.

Dilain Tempat..

Sean memandang Remeh ke arah Rivaldo. "Gue menang lagi, Rivaldo." Desis Sean melepas helmnya.

Rivaldo berdecih. "Hari ini cuma hari keberuntungan lo aja!"

"Udah lah gue males ngeladenin orang yang gak mau ngaku kalah." Sarkas Sean. "Cabut." Ucapnya sambil kembali memakai helm dan menjalankan Kuda besinya.

Diikuti oleh Separuh Anggota galarix yang tadi ikut untuk menonton Sean, Katanya.

"Tunggu pembalasan gue, Sean Milano!"

🔥🔥🔥

"Gimana? Lo udah make si Merrie?" Tanya Sean pada Bryan. sambil menyesap Rokoknya. Sehabis balapan tadi Ia dan kawan kawannya menuju warbeh, Adapula yang kembali kerumahnya atau ke Club.

Bryan mengangguk. "Parah, Tu cewe gue kira masi polos. Ternyata." Ucap Bryan sambil menggeleng gelengkan kepalanya.

"Oiya, Tadi si Bu bos nelpon gue."

Sean mengernyit. "Biarin."

"Biarin apa biarin nih, Yakin gamau tau dia ngomong apa sama gue." Ujar Revan menggoda Sean.

"Ya nggak lah. Ngapain juga gue tau." Jujur, Dalam lubuk kecilnya ia sangat sangat ingin tau apa yang Laura bicarakan dengan Revan.

"Halah, Gue yakin Sean aslinya mau tau banget."

"Ngaco lo, Neth." Ujar Sean pada Kenneth. Mereka tertawa.

"Yaudah, Karna gue berbaik hati. Tadi dia nelpon gue nanyain—"

"Nanyain Apa, Siapa?!"

"Wow, Keep Calm Bos. Katanya gamau tau." Goda lagi, Kelvin.

Sean berdecak dan memutar kedua bola matanya Anggotanya ini benar benar menyebalkan.

Revan menghentikan tawanya. "Dia nanyain lo, Ya gue bilang Lo aman sama gue."

"Oke gue cabut." Sean langsung bangkit dan dengan cepat mengendarai Kuda besinya. Ada setitik rasa senang saat tahu bahwa gadis itu mencarinya.

Ah, hatinya menghangat saat ini.

🔥🔥🔥

SEAN: Gang Leader Is My Husband (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang