Sean 35

19.6K 1.1K 30
                                    

DEMI APA!

AUTHOR KAGET DAN GA NYANGKA BANGET, READERS CERITA INI UDAH TEMBUS

[100K] 🥳

BENER BENER SE GA NYANGKA ITU, HUHU MAKASI BANYAK!

sini, Sean peluk😍

—————Happy Reading

Sean Menoleh ke kursi disampingnya saat sudah Memasuki pekarangan Rumah. Istrinya terdtidur, Mungkin karna lelah menangis.

Ia memutari mobil dan membuka pintu tempat Laura duduk lalu menggendongnya ala Bridal Style.
Sean memencet bel dengan kesusahan.

Kali ini, Bi Asri membuka pintunya. "Astaghfirullah, Non Laura kenapa den?"

"Yang jelas, gak baik baik aja bi. Saya ke kamar dulu."

Sean langsung membawa Laura ke atas dengan terburu buru namun Hati hati. Lalu merebahkannya di kasur dengan hati hati. Sean melepaskan Sepatu yang melekat di Kaki Kecil Istrinya. melepaskan Dasinya dan menaikkan selimut hingga leher.

"Aku akan balas perbuatan Keyla sayang. Aku janji, Dan untuk Baby Sehat terus ya."

Ia kekamar mandi, membersihkan badannya. Lalu ikut tidur di sebelah Laura.

🔥🔥🔥

Sean bangun dari tidurnya, Ia mengambil ponsel yang ada di atas nakas. Melihat jam, 14.30. Cukup lama ia tertidur. Lantas ia menoleh ke sampingnya, Yang ternyata masih ada Laura.

Tangan Sean terangkat mengusap pipi Laura. "Hey, Sayang, Bangun." Dengan suara serak khas bangun tidur.

Laura menggeliat, "Bentar, Se."

Lalu Terdengar Suara ketukan dari Bi Asri, "Non, Aden, Maaf menganggu—"

"Didepan ada Tuan Dirga dan Nyonya Alexa."

"Oh, Iya bi sebentar lagi saya turun." Ucap Sean setengah berteriak.

"Bangun sayang, Ada mami papi tuh."

Laura lagsung membuka matanya. "Bentar ya aku ganti baju dulu." Sean mengangguk.

"Aku turun dulu,"

Cup

Sean mengecup sekilas pipi Berisi milik Istrinya, Lalu keluar dan turun ke bawah.

"Eh, Mami, Papi." Sapa Sean yang masih dengan muka bantalnya.

Dirga dan Alexa hanya tersenyum, "Duduk dulu, Sean. Lauranya mana?"

"Im, Here!" Ucap Laura yang sedang berjalan menuruni tangga, Dan langsung duduk di sebelah Sean,

"Tumben Mami Papi, Kesini."

"Ada yang mau Papi omongin." Sambung Alexa, Mendadak Suasana menjadi Serius.

"Perusahaan papi yang di Melbourne Sedang ada masalah, Dan mengharuskan papi untuk kesana dalam beberapa waktu lama ini."

"Jadi?"

"Jadi, Papi minta kamu, Sean, Untuk mengurus perusahaan papi yang disini. Karna kamu sebentar lagi akan menjadi ayah—Termuda, Mungkin."

Semuanya tertawa. "Ngebet banget pi, Dianya."

"Sayang, Diem ih!" Lagi lagi, Mami dan Papinya tertawa.

"Papi sampe berapa lama?" Tanya Laura setelah meredakan Tawanya.

"Mungkin Sekitar, Beberapa bulan. Sekalian kami mau berkunjung ke rumah Nenekmu yang disana."

"Dan papi akan Pantau Sean dari sana. Jika hasilnya baik, Papi akan berikan Perusahaan itu untuk kalian."

"Sean sanggup, Kan?" Tanya Alexa,

"InsyaAllah."

"Oiya, Nanti kamu bisa mengecek perusahaan pada hari sabtu atau Minggu, Papi sudah menyiapkan Tangan kanan papi disana."

Sean mengangguk sekali lagi. "Papi sama Mami mau makan?" Tanya Laura.

"Nggak, Papi sama Mami mau nginep sini ya. Itung itung sebelum kita ke Melbourne"

"Aaa, Laura bakal kangen mami sama Papi. Pokoknya nanti Aku kesana!"

"Iya, Nanti, Kalo Lagi libur ke sana aja gak papa."

"Yey!"

"Udah sana, Kasian tuh Suami kamu. Pengen manja manja sama kamu." Goda Alexa. Laura terkekeh, Lalu menarik tangan Sean untuk berdiri.

"Kamu gak mau Disini dulu? Sama mami Papi?" Laura menggeleng. "Mau dikamar, Sama kamu."

Sean tersenyum lalu mengangguk.

🔥🔥🔥

"Anak kita mirip siapa, Ya Se?"

"Yang jelas aku lah,"

"Ya aku dong!"

"Kalo cewek, Pasti seru." Ucap Sean sambil mengelus kepala Sang Istri yang bersandar di dada bidangnya.

"Kenapa kok gitu?"

"Soalnya kan aku, Ketua geng, Nakal, Dan kamu jutek, Anak kita pasti tomboy."

"Dan—Kalo cowok pasti anak kita Badboy juga."

Mereka terkekeh bersama, "Apapun yang dikasih sama Allah, Aku terima." Ucap Laura sambil mendusel dusel di dada Bidang Suaminya.

"Aku juga ya!"

"Gak sabar banget liat perut kamu buncit."

"Ih jangan gitu dong, Mas! Kalo buncit nan—"

"Hah? Apa? Manggil apa?" Ucap Sean dengan Nada jailnya. "A-Apa?"

"Barusan manggil aku apa?"

"Sean?"

"Bukan!"

Laura mendongak, Menemukan Sean berwajah Tengil. "Ih! Diem aku malu!"

Sean terkekeh, "Gak papa, Aku suka kamu panggil Mas,"

🔥🔥🔥

SEAN: Gang Leader Is My Husband (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang