Bad mood mode
...Aku benci terlalu terbawa perasaan. Seolah aku adalah korban yang harus di mengerti satu dunia. Patah hati urusan hati. Kerja urusan untukku menyambung hidup. Kenapa aku harus menggabungkan keduanya, dan membuat hidupku semakin rumit saja?
Jika aku mau move one dengan total sepertinya aku harus pindah dari negara ini, bukan pindah kerja.
Aku membuka kartu pengenal yang menggantung dileherku lalu meletakkannya sembarang di bangku panjang yang aku duduki.
Suasana taman lumayan sepi. Tentu saja saat ini jam anak-anak berada disekolah. Orang dewasa pergi bekerja, dan ibu-ibu rumah tangga berbelanja. Pengangguran mencari kerja. Hanya aku sendiri yang sok, memutar semangat awal untuk interview kerja, dengan duduk menyedihkan ditaman.
Hanya karena apa? Ya, karena lahi-lagi masalah hatiku yang belum beres ini.
"Maaf ini kartumu." laki-laki dengan wajah datar tengah meneliti kartu ditangannya dan wajahku bergantian.
Ah, kartu tanda interviewku.
"Ah. iya, terimakasih." aku mengambilnya lalu memasukkannya kedalam tas.
Laki-laki yang memegang gelas kopi mendudukan diri di ujung kursi yang sama denganku. Jarak kami, berselang sekitar 1 meter.
Kalau melihat gayanya yang rapi namun juga berantakan. Aku rasa dia salah satu pekerja kantoran. Atau calon pekerja kantoran yang sedang mengalami hari yang buruk.
"Apa?" tanyanya dingin.
Aku menelan ludah, tersenyum canggung. Tampaknya laki-laki itu sedang dalam mood yang buruk.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
BOSS | SH'L (5) [√]
Fanfiction"Terlalu banyak hal yang harus aku pilih untuk di isi nama seseorang." Laki-laki itu menghirup kopi panas pahit itu dengan datar. "Pegawai baru, narasumber, investor, serta buku nikah." . Min Yoongi, laki-laki yang ingin jatuh cinta.