.........

139 22 0
                                    

The black cloud around him
...

Aku terbatuk pelan. Curhatan laki-laki ini agak ekstrim. Dirinya pasti merupakan satu dari sekian banyak manusia single yang didesak untuk mengakhiri kesendiriannya dengan menikah.

Atau laki-laki ini bekerja di biro jodoh sebenarnya. Sebentar, aku menoleh memastikan apa ada gedung lain di belakangku.

Tidak. Hanya ada satu gedung besar dan perusahaan itu bergerak di dunia percetakan tidak ada hubungan dengan biro jodoh sama sekali.

"Kadang memang bekerja semembosankan itu." komentarku sama sekali tidak nyambung.

Laki-laki itu menggelengkan kepala. "Tidak akan bosan jika kamu melakukan apa yang kamu sukai. Bukan karena paksaan atau tuntutan."

"Semuanya harus dari hatikan." aduh, kebodohanku mulai terlihat. Kalaupun berkomentar yang sedikit elitlah, Hana.

"Dari hati, ya.." simpul laki-laki itu kemudian awan disekitarnya mulai kelam.

Eh, eh apa?

"Kalau saja, masalah hati tidak serumit masalah pekerjaan. Saya akan dengan cepat menyelesaikannya."

"Kenapa? Kamu dipaksa untuk menikah dengan pilihan orang tua?"

Laki-laki itu menoleh cepat dengan mata yang membesar. Sepertinya dugaanku benar. Tidak, aku bukannya genius. Jelas sekali laki-laki ini tengah menyuarakan isi hatinya. 

BOSS | SH'L (5) [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang