Where is the hole? I want to bury myself
..Laki-laki itu terkekeh sebentar, tawa senang hangat yang menenangkan suasana. Membuatku bisa melupakan image dingin yang melekat padanya sejak pertama kami bertatap mata.
Duh, Hana. Hatimu kok mudah oleng hanya karena rupa.
"Benarkah?" cerahnya.
Ya ampun, seketika keinginanku untuk kabur menghilang. Aku betah berlama-lama duduk dan bertukar cerita.
Aku mengangkat bahu. "kalau saya sih, ya gak tahu juga." aku jadi bingung sendiri di perjelas seperti itu.
"Soalnya kebanyakan perempuan risih di atur, loh. Mereka ingin bebas, katanya. Padahal permintaannya sekelas jangan sering keluar malam, sering memberi kabar dan tidak keluar dengan laki-laki lain tanpa sepengetahuan pasangannya."
Loh. Dia curhat?
Aku mengangkat bahu. Lalu menggelengkan pelan. Ya mana aku tahu, aku tidak pernah diatur. Jadi belum pernah merasakan sensasi emosi gemas sebal seperti itu.
Laki-laki itu masih tersenyum, memperhatikanku seolah takjub.
Iya, Iya terlihat sekali kan aku tidak berpengalaman dalam persoalan asmara seperti ini. Senyumannya itu loh, jadi kangen…Ah, apasih Hana. Move on dong.
Puas membuat anak orang kejang dan salting sendiri, laki-laki itu kembali menghadap kedepan.
"Beruntungnya.."
Aku mengangkat alis. "Siapa?" tanyaku cepat.
"Laki-laki yang kamu suka." bisiknya tersenyum kecil.
Lah. kok aku malu sendiri..
Ibuu, aku dimodusin Oppa-oppa ganteng. Aku baper. Aku ingin pulang, berlari ke kamar lalu berteriak gila sambil berguling girang di kasur.
…
KAMU SEDANG MEMBACA
BOSS | SH'L (5) [√]
Fanfiction"Terlalu banyak hal yang harus aku pilih untuk di isi nama seseorang." Laki-laki itu menghirup kopi panas pahit itu dengan datar. "Pegawai baru, narasumber, investor, serta buku nikah." . Min Yoongi, laki-laki yang ingin jatuh cinta.