Make sure, i'm not a fool
..Suasana akrab menguar di sekitar kami. Entah kenapa meski wajah dan gesturnya terkesan dingin. Aura laki-laki itu disekitarku terasa hangat.
Aku bahkan lupa ingin cepat pulang kerumah tadi. Ah, dasar genit. Setelah serangan patah hati hebat, karakterku sedikit demi sedikit berubah.
"Ah, kamu kerja disana?"
Aku tiba-tiba ingat laki-laki ini terlalu lama di luar saat orang lain bekerja. Atau dia juga pelamar yang baru selesai wawancara disana.
Perhatian sekali aku.
"Hemm.." ujarnya bergumam. "Saya bolos sebentar." akunya.
Aku menghela nafas takjub. Dibutuhkan keberanian extra jika kamu berani bolos di jam kerja, di wilayah sekitarmu pula.
"Hati-hati, nanti kamu bertemu bos mu lalu dipecat."
Laki-laki itu tersenyum senang. Hei dia senyum karena omongkosongku, bukan senang dengan diriku. Sadar dirilah wahai mahluk korban patah hati. Jangan drama!
"Tidak akan." serunya yakin. "Mereka sudah tahu betapa giatnya saya bekerja sampai lupa makan, dan ketika istirahat saya harus memikirkan banyak hal."
Aku diam sambil mengangguk sok mengerti.
"Terlalu banyak hal yang harus saya pilih untuk di isi nama seseorang." Laki-laki itu menghirup kopi panas pahit itu dengan datar. "Pegawai baru, narasumber, investor, sampai buku nikah."
Hei, hei.. Curhatan ini bukankah terlalu ekstrim jika di sampaikan pada orang yang baru dikenal?
Laki-laki itu tertawa melihat ekspresiku. Mungkin raut bodohku lagi-lagi terlihat menghibur baginya.
Dia pasti sadar, aku bodoh sekali.
…
KAMU SEDANG MEMBACA
BOSS | SH'L (5) [√]
Fanfiction"Terlalu banyak hal yang harus aku pilih untuk di isi nama seseorang." Laki-laki itu menghirup kopi panas pahit itu dengan datar. "Pegawai baru, narasumber, investor, serta buku nikah." . Min Yoongi, laki-laki yang ingin jatuh cinta.